Mohon tunggu...
Suci Norma Devi Arifiati
Suci Norma Devi Arifiati Mohon Tunggu... -

kesabaran akan membawa keberhasilan

Selanjutnya

Tutup

Tutorial Kompasiana

Kemampuan Lanjut Dalam Kegiatan Menulis

1 Mei 2016   12:44 Diperbarui: 1 Mei 2016   19:59 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SUCI NORMA DEVI ARIFIATI

2015030010

KEMAMPUAN LANJUT DALAM KEGIATAN  MENULIS

Secara dikotomis, kita dapat membedakan tulisan ada dua jenis, yaitu fiksi dan nonfiksi. Contoh fiksi yaitu cerpen, novel dan naskah drama, sedangkan nonfiksi yaitu makalah, artikel dalam jurnal, artikel dan berita dalam surat kabar. Dari contoh tersebut kita dapat mengatkan bahwa fiksi merupakan hasil kegiatan kreatif-imajinatif penulisannya yang berupa karya tulis yang biasanya digolongkan ke dalam tulisan kesastraan.Sedangkan  nonfiksi merupakan hasil kegiatan penulisan yang mengandalkan logika dan pengamatan penulisannya.

Berikut ini kita akan membahas tentang proses penulisan kedua jenis tulisan tersebu.

Merencanakan tulisan fiksi

Proses penulisan fiksi yang dilakukan setiap pengarang tidaklah sama. Ada yang mengatakan bahwa kadang – kadang sebuah inspirasin  muncul secara tiba – tiba, ada juga yang mengatakan inspirasi itu sengaja dicari, dan ada juga yang mengatakan mencari inspirasi untuk menulis fiksi dengan cara menekuni, berbagai bahan bacaan di perpustakaan.

Hal yang sama yang di tempuh oleh penulis fiksi adalah mereka membuat catatan yang mengenai peristiwa dan kesan imajinatif itu yang muncul . Selanjutnya peristiwa dan kesan di rangkai menjadi sebuah sinopsis. setelah sinopsis selesai penulis dapat membuat menjadi sebuah cerita pendek, novel dan naskah drama.

Merencanakan tulisan nonfiksi

Pemilihan topik

Ada  empat kriteria yang dapat dipakai dalam pemilihan topik karangan sebagai berikut :

Kriteria pertama:  topik yang dipilih untuk di tulis harus menarik bagi penulis ataupun bagi pembacanya.

Kriteria ke dua:  topik yang dipilih hendaklah peristiwa yang aktual ( yang sedang banyak dibicarakan ).

Topik ketiga: keperluan menulis dengan topik yang akan di pakai hendaklah tersedia atau dapat dijangkau.

Topik ke empat: topik yang kita pilih hendaklah sesuai dengan cakupan luang lingkup dengan waktu dan sumber yang tersedia.

perumusan tujuan

Setelah topik tulisan dipilih, kita harus merumuskan tujuan tulisan kita. Tujuan yang kita rumuskan akan berpengaruh terhadap kerangka karangan yang akan kita susun serta terhadap jenis data atau informasi yang kita perlukan dalam menulis.

Penulisan kerangka karangan

Kerangka karangan merupakan paduan bagi penulis dalam penentuan struktur karanagn serta pengumpulan bahan bagi karanagan.

Ada dua cara penulisan karangan yaitu

Cara pertama adalah memilah milah, mengelompokan dan menyusun karanagn menjadi struktur kerangka tertentu.

Cara kedua adalah menentukan subtopik apa yang perlu ditulis dan langsung mengurutkannya.

Setelah semua bahan – bahan tulisan terkumpul, langkah berikutnya adalah mengembangkan kerangka karangan yang sudah dibuat menjadi sebuah karanagn utuh.

Sumber referensi

Mulyati, yeti.dkk. 2014. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Banten : Universitas Terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Tutorial Kompasiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun