Mohon tunggu...
Depitriadi
Depitriadi Mohon Tunggu... Wartawan -

Tengah giat menulis cerita anak

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rekomendasi | 5 Buku Novel yang Menerabas Batas

18 Januari 2018   12:19 Diperbarui: 18 Januari 2018   12:30 3938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun di negeri ini, karya fenomenal ini dianggap telah menyebarkan pesan Marxisme-Leninisme, sehingga novel inipun sempat membuat geger dan dilarang peredarannya untuk beberapa waktu. 

Tetralogi ini terdiri dari buku Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca, buku-buku ini menggambarkan kejadian yang benar-benar terjadi pada saat awal kebangkitan nasional di Indonesia.

Keempat novel ini memiliki cerita tentang kehidupan Minke, yakni seorang pemuda pribumi yang memperoleh pendidikan di sekolah Belanda. 

Sebetulnya, Minke ialah nama samaran dari seorang tokoh pers generasi awal di Indonesia, yakni Raden Tirto Adhi Soerjo. Selain bercerita mengenai Minke, novel ini juga mengangkat berbagai peristiwa yang terjadi pada masa itu, termasuk di antaranya rekaman pengadilan pertama pribumi Indonesia (Nyai Ontosoroh) melawan keluarga suaminya yang merupakan Belanda totok. 

Bagi masyarakat dunia Tetralogi Pulau Buru lebih dikenal dengan sebutan The Buru Quartet. Novel ini pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Max Lane. Selain itu, karya karya-karya ini juga diterjemahkan dalam bahasa Russia oleh E. Rudenko.

3. Ronggeng Dukuh Paruk - Ahmad Tohari

Novel berikut ini diceritakan dengan mengunakan setting tahun 1960-an. Novel ini berkisah tentang seorang penari ronggeng yang bernama Srintil. Tak ada yang mengajarinya berdendang dan menari ronggeng, tapi Srintil melakukannya nyaris sempurna. Sehingga hal tersebut membuat orang percaya bahwa roh indang telah merasuki tubuhnya. 

Selanjutnya, selain berkisah tentang Srintil dan Rasus, teman masa kecilnya. Novel ini juga menceritakan tentang tragedi 1965. Konom Srintil dan rombongan ronggengnya disebut-sebut sebagai 'Seniman Rakyat' dan mulai dari situlah malapetaka menghampiri Srintil beserta rombongan.

Novel yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1982 ini membuat Ahmad Tohari, sang penulis diinterogasi mengenai karyanya yang mengandung cerita komunis. Kini novel Ronggeng Dukuh Paruk telah terbit dalam edisi bahasa Inggris dan bahasa Belanda. Bahkan di tahun 2011 novel ini telah difilmkan oleh sutradara Ifa Irfansyah yang diberi judul 'Sang Penari'.

4. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck - HAMKA

Inilah novel yang paling mencuri perhatianku. Betapa tidak, novel karangan Buya Hamka ini menceritakan tentang cinta sepasang kekasih yang harus terhalang sebuah aturan adat di tanah Minangkabau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun