Membaca dan menulis bisa jadi pekerjaan yang tergolong sia-sia bagi sebagian orang, sebab aktifitas keduanya seakan-akan membuang waktu. Tapi, maaf aku tidak sepenuhnya setuju dengan pendapat tersebut. Sebab bagiku, aktifitas keduanya dapat memberikan semangat yang berbeda. Lebih-lebih ketika membaca karya yang dapat mencuri perhatian. Maka aku akan tercurah padanya. Termasuk 5 novel yang pernah kubaca berikut ini. Dan tanpa sungkan, dengan rendah hati aku rekomendasikan buat kamu yang baru menyenangi aktifitas membaca, khususnya novel.
Tahukah kamu? Ternyata novel merupakan salah satu jenis hiburan paling tua yang pernah ada dalam sejarah manusia. Jauh sebelum gadget dan internet ditemukan, novel merupakan sarana hiburan bagi banyak orang. Bahkan sejak dulu pula, banyak penulis ternama secara rutin mempublikasikan karya-karya mereka untuk dibaca oleh banyak orang.
Ribuan karya dan nama penulis telah tersemat di hati penggemarnya. Sudah banyak novel karangan penulis yang terkenal, baik dari luar dan dalam negeri. Meski tak bisa dimungkiri penulis luar paling banyak mencuri perhatian. Namun tahukah kamu ternyata karya-karya penulis Indonesia pun tak kalah menarik, bahkan berjaya di luar negeri.
Nah, sebagai bentuk penghargaan dan kecintaan kita terhadap tanah air, tidak ada salahnya kita membaca atau membaca kembali beberapa novel karya anak bangsa yang terkenal di level dunia berikut ini:
1. Cantik Itu Luka - Eka Kurniawan
Novel pertama yang kurekomendasikan buat kamu yang baru mengenal dunia membaca ialah novel Cantik itu Luka, karya Eka Kurniawan. Novel ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Ribeka Ota dan diberi judul 'Bi Wa Kazu', sementara di Inggris novel ini dipugar oleh New Directions, New York.Â
Tokoh utama yang dikisahkan dalam cerita ini adalah tokoh Dewi Ayu. Ialah seorang wanita rupawan yang merupakan perkawinan antara darah Indonesia dan Belanda. Ia dipaksa menjadi pelacur sampai akhirnya melahirkan tiga orang anak yang tidak diketahui siapa bapaknya.
Kecantikannya tokoh utama yang dikisahkan, ternyata menurun pada anaknya. Namun bukan bahagia yang ia rasakan, malah luka karena ketiga anaknya harus bernasib sama dengannya, dipaksa menjadi seorang pelacur.Â
Suatu ketika, pada kehamilannya yang ke empat, ia berdoa semoga anaknya kali ini memiliki rupa yang jelek. Ternyata tuhan mengabulkan doanya itu. Bayi kecil itu kemudian diberi nama Cantik. Ia berharap nasib buruk tak menimpa anak bungsunya itu, namun ternyata hal itu sulit dikabulkan.
2. Tetralogi Pulau Buru - Pramoedya Ananta Toer
Apakah karya yang paling tersohor di negeri ini, dari dulu hingga sekarang? Jawabannya tidak lain tidak bukan adalah Tetralogi Pulau Buru, yang berisikan empat novel karangan Pramoedya Ananta Toer, yang akrab dengan sapaan Pram. Tetralogi ini diterbitkan dari tahun 1980 -1988.Â