Mohon tunggu...
Depitriadi
Depitriadi Mohon Tunggu... Wartawan -

Tengah giat menulis cerita anak

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Cerita Anak | Kisah Si Midin di Sarang Penyamun

28 Desember 2017   18:36 Diperbarui: 28 Desember 2017   18:52 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Wordpress.com

"Ah sudah dekat," pikir Midin.

Sebenarnya gurun pasir berbatu itu adalah rute perjalanan yang paling berbahaya. Bukan bahaya karena banyak batu-batunya yang tajam, tapi karena tempatnya yang sepi. Biasanya setiap orang yang lewat di situ selalu waspada. Berharap tidak ada hal buruk yang terjadi pada kuda mereka.

Beberapa waktu lalu, Midin pernah mendengar kabar ada pedagang yang dirampok penyamun di gurun itu.

"Jangan pikir yang tidak-tidak. Kalau pun ada penyamun aku tidak takut. Kan aku sudah sangat kenal tempat ini, aku tahu tempat bersembunyi yang aman," Midin terus berbicara sendiri.

Tapi tanpa diduga-duga, kudanya tersungkur karena tersadung sepatunya yang lepas. Midin pun otomatis ikut terjerembab. Beberapa emas dan perak berserakan dari kantungnya.

Kuda milik Midin terus meringis. Salah satu kakinya terluka parah. Suara kuda tersebut mengundang perhatian kelompok penyamun.

Tiga orang penyamun datang mendekati Midin. Mereka terkejut melihat banyak koin emas yang berserakan. Tanpa permisi, para penyamun tersebut merampas seluruh uang hasil berdagang Midin. 

Setelah merampas, para penyamun pun berlalu sambil tertawa puas. Tinggalah Midin menangis seorang diri. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun