Pada akhirnya penulis menyimpulkan, kegegeran dunia sastra saat ini bisa jadi dikarenkan pengkotakkan yang telah disebutkan di atas. Barangkali karya sastra saat ini telah beralih menjadi karya seni hiburan yang minus amanat dan pemikiran pengarang, sehingga tidak ada gairah pemikiran yang disematkan. Karya sastra yang diciptakan saat ini disesuaikan dengan keinginan dan minat pembaca, kita kenal dengan sastra populer. Sastrawan seolah melahirkan karya-karya pesanan, tanpa mengolah rasa dan perasaan serta pemikiran. Buruknya lagi, budaya tekstual yang kental di bidang sastra, bergeser sedikit demi sedikit, pemberian gelar atas Dylan satu diantaranya. Penulis tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika kelompok musik (Boy Band) disabet nobel sastra, itu artinya kita tinggal menunggu tenggelamnya kesusastraan. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H