Mohon tunggu...
Depitriadi
Depitriadi Mohon Tunggu... Wartawan -

Tengah giat menulis cerita anak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dylan dan Nobel Sastra yang Berpolemik

25 November 2016   17:47 Diperbarui: 25 November 2016   19:35 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhirnya penulis menyimpulkan, kegegeran dunia sastra saat ini bisa jadi dikarenkan pengkotakkan yang telah disebutkan di atas. Barangkali karya sastra saat ini telah beralih menjadi karya seni hiburan yang minus amanat dan pemikiran pengarang, sehingga tidak ada gairah pemikiran yang disematkan. Karya sastra yang diciptakan saat ini disesuaikan dengan keinginan dan minat pembaca, kita kenal dengan sastra populer. Sastrawan seolah melahirkan karya-karya pesanan, tanpa mengolah rasa dan perasaan serta pemikiran. Buruknya lagi, budaya tekstual yang kental di bidang sastra, bergeser sedikit demi sedikit, pemberian gelar atas Dylan satu diantaranya. Penulis tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika kelompok musik (Boy Band) disabet nobel sastra, itu artinya kita tinggal menunggu tenggelamnya kesusastraan. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun