Mohon tunggu...
Dimas - Demon_el_Pixy
Dimas - Demon_el_Pixy Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just a man, who lost nowhere

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Friend’5 (5ahabat) - Door To The Dream »End of Chapter #5

5 Desember 2011   05:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:49 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"200 tahun.., lumayan juga ya, aku baru tahu, kebanyakan perkembangan militer susah dicari..." celetuk Fyngy, "ya iya lah, soalnya menyangkut soal pertahanan, nggak mungkin sembarangan diumbar lah Fyn" sahut Archi, "lalu darimana kamu dapat benda kuno itu Mon?" tanya Irf, "aku diberi orang dari Algalion...", "Algalion..? Apa lagi itu?", "masa kamu nggak tahu Algalion, Irf.., Algalion kan tempat buat veteran - veteran perang jaman perang galaksi yang sudah tak memakai Hibernation pod lagi, itu lo, yang lokasinya di buminya Tank, planet Lorn... Di kota Jubara kalo nggak salah" tukas Archi, "betul sekali..!" serentak Monxy dan Tank... "ehm.., gitu" Irf hanya mengangguk, "trus ngapain kamu main - main ke Algalion, Mon" tanya Fyngy, "nyolong ya Mon?" sahut Tank, "ngapain nyolong, aku cari uang buat nge game aja, ya.., bantu - bantu lah, trus aku dapat imbalan, dan para veteran itu ngasih imbalannya macem - macem, ada yg nyeramahin, atau cuma bilang terima kasih, dan ada juga yang ngasih barang - barang aneh seperti EMP Blower dan chip anti EMP yang ada dalam MOche ku" jelas Monxy, "ouw., pantesan kamu punya alat - alat yang nggak seharusnya dibawa pelajar" kata Fyngy "jangan - jangan kamu juga punya barang - barang ke militeran lain?" tambah nya, Monxy tersenyum "he..he., iya, ini, sebagaian ku bawa di Study kit ku.., tapi aku masih belum tahu fungsi barang - barang ini, para veteran itu terlalu banyak memberiku nasehat saat mereka memberiku ini, jadi nggak semua penjelasan mereka masuk ke telinga ku" kata Monxy, "hebat sekali kau Mon..," sahut Tank, "biasa lah".
Archi yang dari tadi celingukan, tak sengaja dia melihat sesuatu di ruang yang berhadapan dengan ruang itu, pandangannya tertahan sejenak...

»to the next chapter

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun