Mohon tunggu...
Dimas - Demon_el_Pixy
Dimas - Demon_el_Pixy Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just a man, who lost nowhere

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Friend’5 (5ahabat) - Door To The Dream »Chapter #5-2

25 November 2011   16:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:12 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"kau ini… berani sekali kau memasuki ruangan saya tanpa mengetuk pintu !" tegur Rwinsie, "maaf Bu, ini berita gawat… hos… hos…" kata panitia sambil terengah - engah, "gawat apa maksud mu ?!", "begini Bu, dari beberapa anak keluyuran yang kami bawa pulang, ada 5 anak yang menolak, bahkan mereka melarikan diri", ketua tour Rwinsie pun kaget, "bagaimana bisa ini terjadi…!! Cari mereka sampai ketemu.! jika sampai 4 hari kedepan mereka belum juga di temukan, terpaksa mereka kita tinggal, tapi buat panitia untuk tinggal di Preuskhum untuk pencarian mereka… jangan sampai kantor pusat Nora curiga karena kita menghentikan tour dan mengetahui akan hal ini" tambahnya, "baik Bu…”.

Semantara itu, di pihak lain, "stop… stop… stop….!!! Kita sudah lari terlalu jauh" kata Archi , "Kau benar, tapi sampai dimana kita hos… hos...?" tanya Tank, "Aku tahu tempat ini… seingat ku di sebelah sana ada Museum Techno, karena hari sudah gelap lebih baik kita ke museum itu...?" sahut Fyngy, "benar… maksudmu kita akan membobol museum dan sembunyi di dalamnya seperti kriminal, ayo berangkat" kata Tank, "kau pasti bercanda… itu namanya melanggar hukum…" sahut Irf, "Persetan dengan hukum… tak ada salahnya, hanya satu malam saja, besok sebelum para staff museum datang, kita pergi…" kata Monxy, "Monxy benar… nanti kita gantian berjaga, gitu aja…ok" Imbuh Archi, "kalau aku setuju setuju aja, seru loh…" jawab Tank, "Tentu saja…libatkan aku" kata Irf, "apa jawaban mu Fyn…?", Tanya Monxy, "Percaya atau tidak, sebenarnya aku benci kalian saat pertama bertemu, tapi semenjak bersama kalian hidupku menjadi lebih berwarna… tentu saja aku ikut…".

Biar bagaimanapun mereka telah mengalami masalah besar, mereka pun tak berani untuk kembali kepesawat, walaupun sebenarnya perbuatan mereka salah...

»to the next chapter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun