Manis, asam, asin, mungkin yang terlintas dipikiran kita adalah permen, tapi sesungguhnya manis asam merupakan bagian dari rasa. Karena menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Rasa merupakan tanggapan Indra terhadap rangsangan saraf, seperti pahit, manis, masam terhadap indra pengecap, atau panas, dingin, nyeri terhadap indra perasa. Definisi lain juga menyebutkan bahwa rasa adalah tanggapan hati terhadap sesuatu, ataupun pendapat terhadap suatu hal. Sama halnya dengan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, ya pilgub DKI Jakarta kali ini serasa Pilpres.
Dilihat dari perkembangannya sekarang, tensi politik ini semakin memanas. Semua itu terlihat dari berbagai hal yang dilakukan para elite partai politik untuk mengusung jagoannya masing-masing untuk meraih kursi DKI 1. Dimana tersiar nama-nama tenar yang diusung para parpol untuk menjadi calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta yaitu Gubernur petahanan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berpasanga dengan Djarot Syaiful H. yang sempat memiliki hubungan yang kurang harmonis karena Ahok memilih jalur independen. Kemudian yang sedikiti “mengejutkan” adalah nama mantan Kemendikbud Anis Basweda yang berpasangan dengan Sandiaga Uno. Dan yang sedang hangat diperbincangkan adalah putra dari Presiden Ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yaitu Mayor Inf. Agus Harimurti Yudhoyono yang berpasangan dangan Sylviana.
Tidak hanya itu saja, hal lain yang juga membuat Pilgub DKI ini serasa Pilpres adalah dukungan orang-orang hebat yang berada dibelakang para kandidat calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI ini, yaitu ada Megawati yang berada di dibelakang Ahok-Djarot dan SBY yang berada dikubu Agus-Sylviana, Kedua orang ini adalah tokoh yang pernah menduduki kursi nomor satu di Republik Indonesia. Kemudian di kubu Anis-Sandiaga ada nama Prabowo Subianto yang pernah mencalonkan diri sebagai Presiden Indonesia.
Eksistensi dan peran dukungan dari orang-orang hebat dibelakang mereka ini memang sedikit banyak akan mempengharuhi hasil dari Pilgub DKI ini, karena sedikit banyak masyarakat akan melihat juga siapa saja para pendukung masing-masing calon baik dari parpol mana maupun para tokoh politiknya. Namun, bagi masyarakat yang benar-benar mencari sosok pemimpin yang baik dan “benar-benar baik” bukan hanya melihat eksistensi dan orang-orang dibelakangnya saja, tapi sosok yang benar-benar memiliki kualitas terbaik dan tentunya amanah menjalankan tugasnya, tidak hanya mementingkan diri dan kepentingan politik parpolnya saja.
DATA DIRI:
Nama :Deo Wahyu Pradana A.M.
NIM :07031381520087
Fakultas :Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan :Ilmu Komunikasi (A Indralaya)
Mata kuliah :Komunikasi Politik
Dosen Pengampu :Nur Aslamiah Supli, BIAM., MSc.
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Referensi:
http://pilkada.liputan6.com/read/2607724/sby-ini-pilgub-dki-rasa-pilpres (Diakses tanggal 28 september 2015, pukul 19:23 WIB).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H