Mohon tunggu...
Deo Putra
Deo Putra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memoles Kegelisahan

21 Juli 2018   12:29 Diperbarui: 21 Juli 2018   12:36 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berdengung daun telinga

Membangunkan angan keduanya

Entah ke mana aku akan dibawa

Entah setinggi apa mengudara

Tiada detik luang sendawa

Berdengung perkenanan hati

Menyangkal tiada mimpi

Entah siapa peduli

Entah siapa memulai tuli

Tiada meter ruang berlari

Berdengung daun telinga

Gemuruh angan bercengkerama

Mengusik membuka kedua mata

Atom-atom putih penuhi dunia

Terpikir hitam semasih tak terbuka

Begitu curahan kedua mata

Berdengung perkenanan hati

Menegaskan tiada mimpi

Aku lekas percaya kini

Terlihatlah orang-orang berlari

Begitu tantangan diri

Berdengung daun telinga

Menyejukkan terangkai nada-nada

Entah sejauh mana berkelana

Entah telah kubantah di mana

Tiada detik luang sukacita

Tiada meter ruang dukacita

Begitu mengejar cita-cita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun