Mohon tunggu...
Deo Dwi Purwanto
Deo Dwi Purwanto Mohon Tunggu... Petani - Young Max Arok

Belajar tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tapak 3 Pengelana

24 September 2024   18:40 Diperbarui: 24 September 2024   18:42 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapak sang bunda pertiwi melintas

Menyebrangi aliran sungai javadwipa

Meyiratkan takdir kehidupan 

Tetes keringat termakan usia

Keriput tersengat sang surya

Ayunan kaki nan lemah terkulai

Tak menghentikan semangatmu

Dalam diam bocah menatapmu

Menyelami kisah perjuanganmu

Menghidupi generasi mendatang

Seberkas seyuman nan termanis

Memberikan pembelajaran penting

Bahwa kehidupan harus terus bergerak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun