Mohon tunggu...
Deo Situmorang
Deo Situmorang Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Pelajar yang memiliki hobi dibidang musik

Selanjutnya

Tutup

Music

Ariana Grande dan Taylor Swift: Menyusuri Jejak Kesuksesan Mereka dalam Industri Musik

19 Mei 2024   23:45 Diperbarui: 20 Mei 2024   21:28 1468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ariana Grande sebagai Juri The Voice - Sumber: NBC

Akhir - akhir ini, Taylor Swift dan Ariana Grande mendapatkan peringkat yang seri atau sama dalam Billboard Hot 100. Single Ariana pertama di tahun 2024 "Yes, And?" mendapatkan debut nomor 1 untuk keenam kalinya di bulan Januari bersama dengan Taylor Swift. Penulis album "1989" itu juga mendapatkan debut nomor 1 untuk keenam kalinya di bulan November 2023 dengan lagu "Is It Over Now? (Taylor's Version) [From the Vault]. Kedua penyanyi ini juga berhasil mencapai top 10 debut di spotify dalam kurun waktu dua hari. 10 lagu Ariana Grande dari album terbarunya "Eternal Sunshine" berhasil mendapatkan tempat 10 besar debut di spotify dari tanggal 8 sampai 10 Maret 2024. 10 lagu Taylor Swift dari album terbarunya "The Tortured Poets Department" juga berhasil mendapatkan tempat 10 besar debut di spotify dari tanggal 19 sampai 21 April 2024. 

Top 10 Debut Global Spotify Version - Sumber: Instagram @spotify
Top 10 Debut Global Spotify Version - Sumber: Instagram @spotify

Top 10 Debut Global Spotify Version - Sumber: Instagram @spotify
Top 10 Debut Global Spotify Version - Sumber: Instagram @spotify

Pencapaian kedua penyanyi ini menyebabkan banyak orang menganggap bahwa mereka adalah standar industri musik atau music industry saat ini. Mereka banyak dicintai oleh penggemar mereka yaitu Arianators (nama fanbase Ariana) dan Swifties (nama fanbase Taylor). Pastinya mereka memiliki berbagai hal atau cara agar mereka bisa populer dan sukses. Inilah berbagai cara yang mereka lakukan untuk mencapai targetnya masing - masing. Pastinya dapat memberikan nilai - nilai inspiratif yang dapat memotivasi orang - orang agar bisa sukses. 

Keunikan yang Mereka Miliki 

Kedua musisi ini memiliki keunikan atau talenta yang berbeda satu sama lain. Akan tetapi, Talenta yang mereka miliki ini justru menyebabkan mereka bisa menjadi musisi yang dicintai dan digemari banyak orang terutama penggemar mereka. Selain itu, kesuksesan mereka ditambah dengan ketekunan dalam mengembangkan bakat dan talenta yang mereka miliki masing-masing.

Ariana Grande

Pada Ariana Grande-Butera dikenal dengan nama panggung "Ariana Grande" terkenal karena suara vokal yang ia miliki. Grande memiliki tipe suara soprano dengan jangkauan vokal hingga empat oktaf dan whistle register. Whistle register adalah jangkauan vokal tertinggi dari suara manusia di atas head voice. Whistle register ini disebut demikian karena nada-nada yang dihasilkan dari register ini mirip dengan nada peluit. Salah satu musisi terkenal yang memiliki whistle register adalah Mariah Carey yang dijuluki sebagai Songbird Supreme oleh Guinness World Records karena jangkauan vokalnya dapat mencapai hingga lima oktaf. Saat umurnya masih delapan tahun,  Ariana diajak untuk menyanyikan lagu kebangsaan US pada saat Florida Panthers Hockey Game dan menerima banyak pujian. Ariana Grande pertama kali memulai karirnya dengan berperan sebagai karakter "Cat Valentine" di acara TV Nickelodeon dengan judul "Victorious" dan "Sam and Cat".

Cat Valentine - Sumber: Victorious Wiki Fandom
Cat Valentine - Sumber: Victorious Wiki Fandom

Ariana kemudian memulai karir musiknya dengan menyanyikan single pertamanya pada tahun 2011, yaitu "Put Your Hearts Up". Namun karena alasan tertentu, Ariana tidak mengakui lagu tersebut. Pada tahun 2013, Ia memulai debut album pertamanya dengan judul "Yours Truly" ketika masuk ke dalam Republic Records. Menurut Billboard, Aktris “Victorious” ini memenuhi gelar acaranya sebelumnya dengan menjual 138.000 unit album debutnya “Yours Truly” dan mendapatkan posisi teratas. Meskipun jangkauan suaranya sampai empat oktaf, Grandesendiri mengakui tidak pernah mengikuti pelatihan vokal formal. “Musik terjadi begitu saja, saya tidak pernah benar-benar berlatih untuk apa pun,” katanya pada tahun 2013 . “Saya memainkan French horn selama beberapa tahun, di situlah saya belajar banyak tentang lembaran musik dan teori. Saya bermain piano sedikit demi sedikit, tetapi sebagian besar hanya menyanyi, yang belum pernah saya latih.” Namun, keterampilan musik Grande bukanlah suatu kebetulan: “Saat tumbuh dewasa, saya mendengarkan Whitney Houston sepanjang waktu, soundtrack The Bodyguard , banyak lagu Judy Garland, lagu-lagu lawas, dan diva.”Jawab Grande. Tur pertamanya adalah "Honeymoon World Tour" pada tahun 2015 saat album "Yours Truly" dan "My Everything" miliknya telah dibuat. Tur pertamanya membuat dia berhasil mendapatkan 41,8 juta US Dollar. Kita bisa menarik kesimpulan bahwa walaupun Ariana sejak lahir telah diberikan talenta, ia tetap mengembangkannya dengan melatih vokal, membuat lagu dan album, dan melihat berbagai sumber inspirasi yang berguna baginya, sehingga hal ini membuat penulis "Yours Truly" itu memiliki tujuh album saat ini. Album - album itu adalah "Yours Truly", "My Everything", "Dangerous Woman","Sweetener","Thank U Next", "Positions", dan "Eternal Sunshine".

Taylor Swift

Taylor Allison Swift atau dengan nama panggung "Taylor Swift" dikenal dengan kemampuannya dalam menulis lagu. Aaron Dessner dari The National mencoba menjawab pernyataan ini dalam sebuah interview di tahun 2023. “Saya pikir Taylor adalah salah satu penulis lagu terhebat sepanjang masa. Kecenderungan puitis dan sastra dari liriknya, di mana lagu sering kali memiliki narasi rumit dan makna tersembunyi yang terhubung dengan karyanya sebelumnya atau di masa depan, yang oleh penggemarnya disebut sebagai 'easter egg', membantu menciptakan dunia artistik utuh yang kita semua bisa tinggali. dan terobsesi sebagai penggemarnya,” katanya tentang rahasia dunia legendaris Swift yang berisi petunjuk dan petunjuk yang tersembunyi dalam video, lirik, dan foto. Saat Taylor berusia sekitar 12 tahun, seorang tukang reparasi komputer bernama Ronnie Cremer mengajarinya bermain gitar dan membantu upaya pertamanya sebagai penulis lagu, mengarahkan Taylor untuk menulis "Lucky You", lagu pertamanya. Disaat usia yang sama, yaitu 12 tahun, Taylor Swift mulai mengambil pelajaran piano dari pianis dan komposer klasik terkenal Cynthia Katona. Dia dengan cepat menjadi tertarik pada musik dan akhirnya belajar sendiri cara bermain piano dan gitar. Swift mulai mendaftar dalam music record label di tahun 2005. Genre pertama Taylor adalah Country dan dia mengambil inspirasi dari musisi Country, yaitu Shania Twain dan Dixie Chicks. Single pertamanya Swift adalah "Tim Mcgraw" yang merupakan single dari album debutnya yaitu "Taylor Swift" saat dia umur 16 tahun. Single pertamanya mendapatkan posisi di Single Country Billboard dan album pertamanya masuk ke dalam penghargaan musik country di tahun 2007 dengan gelar artis pendatang baru. Tur pertamanya adalah "Fearless Tour" tahun 2009 sampai 2010. Tur ini ia lakukan saat dua albumnya "Taylor Swift" dan "Fearless" telah dirilis. Nilai - nilai yang bisa kita dapat adalah saat Taylor Swift menggunakan keahliannya dalam menulis cerita atau lagu. Ia mengembangkan kemampuan yang ia miliki dengan menuangkan isi hati dan emosinya melalui menulis lagu dan album. Selain itu, dia juga mengembangkan hal yang ia sukai seperti bermain alat musik menjadi hal yang membuat orang - orang menyukainya. Hal ini membuat penulis album "Fearless" itu memiliki 11 album saat ini yakni "Taylor Swift", "Fearless", "Speak Now", "Red", "1989", "Reputation", "Lover", "Folklore", "Evermore", "Midnights", dan "The Tortured Poets Department".

Taylor Swift, Fearless Era - Sumber: Taste of Country
Taylor Swift, Fearless Era - Sumber: Taste of Country

Strategi yang Mereka Miliki

Setiap dua musisi ini memiliki strategi mereka masing - masing agar mereka bisa menjadi sukses. Mulai dari perencanaan album sampai produksi konser. Hal ini membuat mereka bisa menjadi sukses seperti sekarang

Ariana Grande

Salah satu teknik yang biasa digunakan Ariana Grande adalah layering vokal untuk menciptakan harmoni yang kaya dan penuh . Hal ini dimulai dengan merekam melodi utama dan kemudian bereksperimen dengan trek vokal tambahan untuk menciptakan harmoni yang menambah kedalaman dan kompleksitas pada lagu. Dalam mempromosikan lagunya, Ariana sempat melakukannya melalui "instastory". Ada alasan khusus memilih strategi yang kurang formal untuk merilis karya musik barunya. Salah satunya, untuk menavigasi siklus promosi untuk album-album sebelumnya yang membuatnya merasa lelah.  Sebelumnya, Ariana Grande mengatakan merilis karya musik seperti yang dilakukan seorang rapper, terinspirasi oleh strategi rilis eksperimental yang lebih dari para artis hip-hop. "Kita harus melakukan teaser sebelum single, lalu melakukan single, dan menunggu untuk melakukan preorder, dan radio harus lebih berdampak sebelum video. Aku hanya ingi berbicara dengan para penggemarku dan menyanyi dan menulis musik dan merilisnya seperti yang dilakukan anak-anak ini. Mengapa mereka bisa membuat rekaman seperti itu dan aku tidak? "Jadi aku lakukan dan saya lakukan dan saya lakukan, dan saya akan terus melakukannya", ungkap Ariana dalam laman BIllboard. Ariana juga berkolaborasi dengan beberapa musisi dan rapper ternama di beberapa lagu miliknya agar semakin unik. Artis yang pernah berkolaborasi dengan Ariana adalah Justin Bieber, Demi Lovato, Nicki Minaj, Doja Cat, Major Lazer, Troye Sivan, dan lainnya. Ariana juga mencoba hal baru dengan terlibat dalam penulisan lagu yakni "Motivation" miliki Normani dan "Ice Cream" miliki Blackpink dan Selena Gomez. Selain dari promosi lagu dan album, terdapat juga strategi pada tur Ariana paling terkenal yakni "Sweetener World Tour". Sweetener World Tour adalah tur ketiganya setelah Dangerous Woman World Tour.

Sweetener World Tour Europe - Sumber: Pinterest
Sweetener World Tour Europe - Sumber: Pinterest

LeRoy Bennet sebagai direktur kreatif dan desainer produksi tur didampingi Jason Baeri menjelaskan berbagai hal mengenai tur ini di laman Business Insider. Mereka adalah salah satu pihak yang terlibat dalam pembuatan visual Sweetener World Tour dan mereka memiliki strateginya. Faktanya, pembangunan set ini membutuhkan waktu 6 sampai 8 jam setiap harinya. Keestetikan tur tersebut mereka buat untuk menjadi "halus", "abstrak", dan "luas". "Jadi ketika saya membayangkan dunia yang dia tinggali di atas panggung, dunia itu sangat halus dan abstrak,"ungkap Bennet. Gagasan mengenai bola ini dikaitkan dengan "Alam Semesta". Desain pertunjukannya berpusat pada dua objek berbentuk bola: belahan bumi di belakang panggung, dan bola besar yang diturunkan untuk lagu tertentu di tengah lubang. "Setiap kali Anda pergi ke penonton, saya merasa membosankan jika Anda harus kembali dengan cara yang sama saat Anda keluar," kata Bennett. "Dan itu juga melengkung karena saya berusaha menjaga agar segala sesuatunya tidak terlalu kasar, keras, dan bersudut. Jaga agar segala sesuatunya tetap lembut dan feminin," ungkap Bennet. “Memproyeksikan ke sebuah bola sangatlah sulit karena memerlukan banyak proyektor berbeda untuk melakukan hal tersebut, datang dari sudut yang berbeda, dan melakukan hal tersebut setiap hari sangatlah menantang,” kata Bennett kepada kami. Bennett mengatakan dia lebih suka menggunakan proyeksi, dibandingkan dengan layar dan lampu LED, karena "sedikit lebih sinematik" dan "sedikit lebih lembut". Visual panggung disertai dengan teknik vokal Ariana membuat tur ini sukses dan mendapatkan 146,4 juta dollar US. “Kami masih menceritakan kisahnya bersamanya, dan memberikan visual yang menarik untuk melengkapi musiknya, tapi kami menyajikan setiap lagu sebagai lingkungan atau dunia yang sesuai di mana dia bisa hidup di dalamnya, alih-alih bersaing dengannya," ungkap Bennet. Usaha yang dilakukan tim produksi serta latihan rutin yang dilakukan Ariana Grande beserta penari lainnya membuahkan hasil yang maksimal dan tidak mengecewakan penggemarnya, sehingga Sweetener World Tournya menjadi sukses.

Sweetener World Tour, New York - Sumber: BBC News
Sweetener World Tour, New York - Sumber: BBC News

Pada tahun 2021, Para Arianator juga dikejutkan oleh suatu berita yang sangat membahagiakan. Berita itu adalah Ariana Grande menjadi juri The Voice US bersama dengan juri lain, yaitu Blake Shelton, Kelly Clarkson, dan John Legend. "Sampai jumpa malam ini! Senang sekali bisa bertemu dengan anggota Tim Ariana lainnya," tulisnya saat itu. Fans dengan cepat mengomentari postingan tersebut, dengan salah satu tulisan: "Tidak sabar juga!" sementara yang lain menulis: "Ariana adalah pelatih terbaik yang bisa Anda miliki!" Yang ketiga menambahkan: 'Tidak sabar untuk melihat siapa yang akan menjadi anggota terakhir Tim Ari!. “Bergabungnya Ariana dengan kami musim ini adalah hal paling segar yang pernah ada, jadi ini sangat menyenangkan, dan dia luar biasa,” kata produser eksekutif Audrey Morrissey. Mendaratkan Grande saat dia berada di puncak permainannya tidak diragukan lagi akan menjadi hasil imbang bagi pertunjukan pemenang Emmy tersebut. “Grande adalah superstar global besar yang populer di kalangan berbagai generasi, namun yang pasti generasi muda saat ini,” kata Morrissey. "Dia relevan saat ini dengan cara yang unik."Morrissey memuji kekuatan Grande sebagai pelatih berkat pengalaman dan kemampuannya sebagai seorang seniman. "Grande sangat teknis dan terlatih," katanya. "Dia benar-benar fokus pada teknik, jadi senang melihatnya memberikan kesempatan kepada pelatih lain untuk mendapatkan uang mereka pada level itu." 

Ariana Grande sebagai Juri The Voice - Sumber: NBC
Ariana Grande sebagai Juri The Voice - Sumber: NBC

Taylor Swift

Di awal karir Taylor Swift, dia sadar tentang bagaimana dia menampilkan citra mereknya. Misalnya, hingga saat ini, Taylor Swift memilih untuk tidak membahas politik; dia tidak berbicara tentang topik yang bisa diperdebatkan dan kontroversial karena Taylor Swift menarik khalayak yang beragam dan luas. Oleh karena itu, dia tidak membicarakan topik ini untuk menghindari kehilangan sebagian dari audiensnya. Dilansir dari film dokumenter Miss Americana, ini juga merupakan bagian dari strategi yang ditetapkan oleh mantan label rekamannya. Taylor Swift membentuk karakter yang menyenangkan, manis, dan imut di awal karirnya. Dia menunjukkan sisi kepribadiannya yang baik hati, terkadang unik dan menyenangkan. Meskipun dia telah menjadi sorotan sejak usia sangat muda, dia berhati-hati dengan tindakan dan perkataannya. Namun, Swift menjadi lebih percaya diri dalam mengutarakan pendapatnya dan terbuka tentang berbagai topik seiring bertambahnya usia. Taylor Swift mengatakan bahwa dia mengidentifikasi diri sebagai penulis lagu sebelum melakukan apa pun. “ Saya menulis lagu, dan suara saya hanyalah cara untuk menyampaikan lirik tersebut .”, katanya kepada The New Yorker pada tahun 2011. Sepanjang karirnya, dia terus-menerus dipuji karena kemampuan berceritanya. Lagu-lagunya berisi cerita tentang kehidupan cintanya, teman, kehidupan orang lain, atau karakter fiksi. Lagu-lagunya memiliki cerita di baliknya atau ada yang dihubungkan dengan cerita lagu lain. Swift kebanyakan berbicara tentang kehidupannya sebagai remaja di sekolah menengah dan sahabatnya di album sebelumnya. Pertama, dia memberikan beberapa informasi latar belakang kepada pendengar, dan kemudian ceritanya berlanjut. Video musiknya selalu ada untuk membawa kisahnya ke tingkat berikutnya agar kisahnya tak terlupakan. Hal ini membuat Taylor Swift populer di kalangan remaja karena ia membahas berbagai macam masalah yang dihadapi oleh remaja, sehingga lagu dan album yang ia buat sangat relatable. Untuk meningkatkan teknik vokal, Taylor juga memiliki pelatih vokal bernama Brett Maning yang juga pernah melatih musisi terkenal seperti Miley Cyrus. Taylor tidak hanya menulis lagu genre Country saja, ia mencoba hal baru dengan membuat genre lagu seperti rock, pop, indie, folk, dan r&b. 

Ingat masa lalu ketika artis menutup diri dari penggemar, lebih memilih hal yang penuh teka-teki daripada mudah didekati? Taylor menghilangkan semua itu di awal karirnya, menjadi salah satu artis besar pertama yang tidak hanya menggunakan media sosial sebagai alat pengiriman pesan tetapi juga sebagai cara untuk berkomunikasi langsung dengan penggemar. Dia juga memperluas rasa mendalam dan koneksi di platform seperti Twitter dan Instagram ke situasi IRL, seperti dengan hadiah dan surat yang dipersonalisasi untuk anggota komunitas Swiftie, pesta rahasia di rumahnya untuk perilisan album mendatang, dan sapa menyapa selama turnya yang terjual habis. Dan siapa yang bisa melupakan saat dia mengundang ratusan penggemar ke rumahnya untuk membuat kue dan menari? Keahlian Taylor dalam berinteraksi juga melibatkan mengejutkan para penggemar dengan musik baru yang tak terduga. 

Taylor Swift Eras Tour Film Cut - Sumber: KVUE
Taylor Swift Eras Tour Film Cut - Sumber: KVUE

Hal paling hebat yang pernah Taylor Swift lakukan atau capai adalah saat ia melakukan Eras Tour. Eras Tour adalah tur keenamnya setelah Speak Now Tour, Red Tour, 1989 World Tour, dan Reputation Stadium Tour. Menurut Pollstar 2023, The Eras Tour adalah tur pertama dunia yang paling sukses dalam penjualan tiket dengan meraup 1,04 miliar dollar US atau sekitar Rp16,5 triliun dari penjualan 4,35 juta tiket pada rangkaian turnya. Eras Tour sendiri memiliki konsep yang cukup menarik karena nama "Eras" dari konser ini diartikan sebagai semua album Taylor Swift yang pernah ia buat. Lagu - lagunya juga masuk ke dalam bagian yang sesuai dengan albumnya. Misalkan, lagu "Cruel Summer" merupakan lagu dari album "Lover", sehingga lagu ini masuk bagian album "Lover" atau biasa disebut "Lover Era". Konser Eras Tour dirancang menjadi sebuah konser yang sangat megah dan memanjakan penontonnya. Setting panggung yang luas memberikan kesempatan pada Taylor Swift untuk tampil maksimal bersama para penari latar. Tak hanya itu, Taylor Swift juga tampil dengan berbagai kostum selama konser untuk menyesuaikan dengan lagu dan album yang dibawakan. Secara keseluruhan, konser The Eras Tour menjadi konser terbaik Taylor Swift sejauh ini. Konser Eras Tour saat ini juga memiliki penuh kejutan semenjak album barunya "The Tortured Poets Department" dirilis 19 April 2024 yang lalu. Pada tur pertama di Paris, Taylor memberikan kejutan berupa lagu baru, pakaian baru, dan set panggung yang baru, sehingga Eras Tour menjadi tidak monoton dan semakin unik seiring berjalannya waktu. Hal ini membuat swifties gembira. “Set panggung berubah untuk hampir setiap lagu, dan ini merupakan hal yang gila untuk dipikirkan mengingat sebagian besar artis memiliki panggung yang sama untuk seluruh set list mereka,” Maya Minocha, seorang penggemar yang telah menghadiri banyak pertunjukan, mengatakan kepada AD. Dipecah berdasarkan “era”, konser ini membawa para penggemar dalam perjalanan tiga jam lebih melalui hampir setiap album dalam 18 tahun karir penyanyi tersebut. “Setnya benar-benar memungkinkan hal ini,” kata Ginnie Low, seorang penggemar yang menghadiri tur dan menjalankan akun TikTok The Thrifty Swiftie . “Saya tidak berpindah dari tempat duduk kecil saya sepanjang konser, namun dibawa ke 10 dunia berbeda.” Ariel Miranda , penonton konser lainnya juga setuju. “Itu adalah pengalaman yang sangat mendalam,” katanya. Meskipun ahli dalam kemampuannya dan seorang profesional, sebagian besar hal yang dipuja penggemar tentang Swift adalah keterhubungannya. Penyanyi ini tidak takut untuk mengakui kesalahan yang telah terjadi selama banyak konsernya, sehingga membuat Swifties bercanda dengan penuh kasih bahwa The Eras Tour adalah The Errors Tour. Mulai dari kegagalan fungsi panggung hingga kesalahan lirik, momen kejutan di atas panggung telah menjadi favorit penonton, sering kali menjadi viral secara online. 

Kita belajar bahwa setiap talenta yang dimiliki akan berguna dan bermanfaat bagi semua orang apabila kita mengembangkannya dan mau berusaha. Hal ini terbukti dari Eras Tour yang juga memiliki dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi perekonomian dunia. Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat masyarakat menjadi jenuh dan lebih memilih untuk mencari hiburan yang sudah lama tak mereka dapatkan. Terlebih, saat itu mereka tidak mudah untuk bepergian karena kebijakan pemerintah, apalagi sampai ke luar negeri. Hadirnya Eras Tour menjadi momentum yang tepat sebagai hiburan mereka. Tur ini juga menjadi salah satu yang terbesar di Amerika, hingga disebut mampu membuat penontonnya terkesima karena banyak penggemar yang telah lama tidak mendengarkan lagu-lagu Taylor Swift secara langsung akibat pandemi. Mengutip QuestionPro Research and Insights, dalam sebuah artikel untuk GlobalNewsWire, biasanya, setiap US$ 100 yang dibelanjakan untuk pertunjukan live menghasilkan sekitar US$ 300 belanja tambahan, misalnya untuk hal-hal seperti hotel, makanan, dan transportasi. Namun untuk Eras Tour, para penggemar Taylor Swift alias Swifties mengeluarkan sekitar US$ 1.300 – US$ 1.500 untuk barang-barang seperti pakaian, kostum, dan merchandise. Angka inilah yang disebut dapat meningkatkan perekonomian lokal hingga ratusan juta dolar dalam satu akhir pekan, sehingga dapat disimpulkan bahwa Eras Tour ini menyelamat US dari ambang resesi sampai disebut sebagai 'swiftonomics'. Istilah 'swiftonomics' diartikan sebagai dampak pertumbuhan ekonomi di berbagai kota dan negara yang disambangi tur konser global Taylor Swift, yaitu Eras Tour karena setiap kali Taylor mengadakan konser di negara tertentu, negara itu pastinya akan selamat dari terpurukan ekonomi yang dialami. Singapura juga ikut merasakan dampaknya. LPEM FEB UI menjelaskan bahwa Singapura tidak memandang bisnis pertunjukan, seperti konser Taylor Swift ini, sebagai kegiatan ekonomi yang berdiri sendiri tapi sebagai aktivitas yang dapat menggerakan berbagai bagian dari sektor perekonomian, terutama untuk artis internasional yang dapat menarik wisatawan asing untuk datang ke negara mereka. Mereka lakukan ini dengan cara menawarkan kontrak eksklusif kepada pihak Taylor Swift untuk menjadikan Singapura sebagai penyelenggara tunggal The Eras Tour di Asia Tenggara selama enam hari. Hal ini tentu akan menggenjot aktivitas pariwisata dan meningkatkan jumlah turis asing di Singapura.

Infografis Swiftonomics - Sumber: katadata.co.id
Infografis Swiftonomics - Sumber: katadata.co.id

Jatuh Bangun yang Dialami

Pastinya dalam menjalankan berbagai cara untuk sukses, akan ada rintangan yang harus dihadapi baik dari dalam maupun luar diri. Dibagian ini, kedua musisi ini juga pernah mengalami masa jatuh bangun mereka. Namun, mereka memiliki caranya masing - masing untuk bangkit lagi dan melanjutkan perjalanan mereka meraih kesuksesan.

Ariana Grande

Dibalik kesuksesan yang dimiliki Ariana Grande, ada pengalaman yang jatuh bangun yang dia alami. Salah satu yang membuatnya trauma berat hingga PTSD adalah konser "Dangerous Woman Tour" di Manchester pada 22 Mei 2017. Tepat setelah konser selesai, terdengar ledakan bom yang menyebabkan paniknya para penggemar dan penonton konser tersebut yang menyebabkan sebanyak 22 orang meninggal dan 500 luka parah akibat insiden tersebut. Insiden itu membuatnya trauma cukup parah hingga mengalami PTSD. Sebelum melanjutkan turnya, ia mengadakan konser amal untuk membantu Manchester setelah insiden pemboman bersama dengan artis - artis yang lain. Dia juga menyampaikan pesannya sebagai tanggapan akan insiden tersebut di twitter. 

Saat itu Ariana sedang menjalin hubungan dan mantannya Pete Davidson setelah putus dengan Mac Miller. Namun, hubungan mereka harus terhenti karena timbulnya kejadian lain yang menimpanya, yakni ketika dikabarkan bahwa mantan kekasihnya Mac Miller meninggal karena overdosis obat di rumahnya di Studio City, CA. Dia ditemukan oleh seorang temannya sekitar tengah hari hari itu yang segera memanggil ambulans, namun Miller dinyatakan meninggal oleh pihak berwenang pada saat kedatangannya. Fakta yang paling menyedihkan adalah ketika ditemukan bahwa pelantun "Thank U Next" itu telah mencoba untuk menelpon Mac Miller sebanyak 928 kali hanya untuk mendengar kondisinya kembali. Ariana mengaku bahwa sampai saat ini, ia tidak bisa move on dari mantan kekasihnya itu. Salah satunya adalah ketika Ariana harus konser Sweetener World Tour di kampung halaman Mac Miller tepatnya di Pittsburgh. Selama tampil, ia tidak dapat menahan tangisnya karena Ia juga menyediakan kursi kosong untuk Mac Miller sebagai penghormatan bagi mantan kekasihnya itu. Ia membagikan foto - foto kenangan di sosial media sebagai penghormatan. Untungnya selama Ariana menangis di atas panggung, fansnya, yaitu Arianators memberikan dukungan kepada Ariana untuk tetap kuat. Ariana Grande berterima kasih kepada para penggemarnya atas dukungan dan perhatian mereka setelah sebuah video muncul pada akhir pekan yang menunjukkan dia menangis selama penampilan Sweetener World Tournya."Saya merasakan segalanya dengan sangat intens dan telah berkomitmen untuk melakukan tur ini pada saat dalam hidup saya ketika saya masih banyak berproses," tulisnya pada akhir pekan dalam surat yang sudah dihapus di Twitter, menurut CNN dan BBC News . “Jadi terkadang aku banyak menangis! Aku berterima kasih karena telah menerima kemanusiaanku.”Ucap Ariana.

Selain itu, Grande mengubah gaya hidupnya di tahun 2022 sampai saat ini. Saat itu, banyak sekali orang yang mengomentari tubuhnya karena terlihat tidak sehat. Penyanyi "Dangerous Woman" itu kemudian memposting video TikTok saat itu menanggapi komentar terbaru yang dibuat orang-orang tentang tubuhnya dan berbagi mengapa menurutnya hal ini bisa sangat berbahaya, bahkan ketika orang mengatakan mereka memiliki niat baik. "Saya pikir kita harus lebih lembut dan tidak nyaman mengomentari tubuh orang, apa pun yang terjadi,” katanya dalam video tersebut. “Jika Anda merasa mengatakan sesuatu yang baik atau bermaksud baik, apa pun itu: sehat, tidak sehat, besar, kecil, ini, itu, seksi, tidak seksi," ucap Ariana dalam video TikTok itu. Grande lalu mendapat komentar di postingan R.E.M Beauty di akun Instagramnya dan pertanyaan seputar penampilannya. Dari rangkaian pesan di Twitter , sepertinya orang-orang membandingkan tubuhnya yang saat ini dengan penampilannya sebelum tahun 2020, yang menurut Grande adalah saat dia memiliki “versi tubuh saya yang paling tidak sehat”.“Saya mengonsumsi banyak antidepresan dan meminumnya serta makan dengan buruk dan berada pada titik terendah dalam hidup saya ketika saya melihat cara Anda menganggap saya sehat,” kata Grande di TikTok. “Tetapi sebenarnya itu tidak sehat bagi saya.” Pemenang Grammy ini juga mengingatkan para pengikutnya bahwa “ada berbagai cara untuk tampil sehat dan cantik” dan “Anda tidak pernah tahu apa yang sedang dialami seseorang.” 

Ariana Grande dan Michelle Yeoh. Sumber: Marie Claire
Ariana Grande dan Michelle Yeoh. Sumber: Marie Claire

Taylor Swift

Salah satu pengalaman jatuh bangun Taylor Swift adalah setelah Ia melakukan konser 1989 World Tour di tahun 2015. Pada tahun 2016, Kim Kardashian menyerang dan memberikan sindiran kepada Taylor Swift dan drama ini mencapai puncaknya pada tahun 2016 karena Kim Kardashian memberikan rekaman audio yang di edit, sehingga membuat orang - orang berpikir bahwa Swift adalah 'ularnya' dan #KimExposeTaylorParty mulai menjadi tren. Komentar pun terisi banyak emoji ular yang mengarah ke Taylor. Tahun berikutnya, Swift menanggapi drama tersebut dengan album studio keenamnya Reputation , yang didominasi oleh gambar ular saat dia mendapatkan kembali emoji ular yang diposting di bagian komentar Instagram-nya pada saat itu. 

Taylor Swift, Reputation Stadium Tour - Sumber: mcall.com
Taylor Swift, Reputation Stadium Tour - Sumber: mcall.com

Kemudian terjadi juga perseturuan antara Taylor Swift dan Scooter Braun. Drama ini memuncak pada Juni 2019 ketika diumumkan bahwa perusahaan media Braun, Ithaca Holdings, telah mengakuisisi Big Machine Label Group milik Scott Borchetta senilai $300 juta. Melalui kesepakatan itu, Braun menjadi pemilik baru dari enam album pertama Swift dengan Big Machine Records: Taylor Swift, Fearless , Speak Now , Red , 1989 dan Reputation. Swift mengancam kesepakatan bisnis tersebut melalui Tumblr, menyebutnya sebagai “skenario terburuk” dan mengklaim bahwa dia telah menghadapi “penindasan manipulatif yang tiada henti” dari Braun selama bertahun-tahun. Dalam postingan blognya yang panjang, musisi tersebut mengklaim bahwa “selama bertahun-tahun,” dia “memohon kesempatan untuk memiliki karya saya” namun malah “diberi kesempatan untuk mendaftar kembali ke Big machine Records dan 'mendapatkan' satu album kembali. pada suatu waktu, satu untuk setiap yang baru saya serahkan. Swift, yang menjadi klien pertama Big Machine pada tahun 2005, melanjutkan: “Saya meninggalkannya karena saya tahu setelah saya menandatangani kontrak itu. Pendiri dan CEO Big Machine Records, Scott Borchetta akan menjual label tersebut, sehingga menjual saya dan masa depan saya. Saya harus membuat pilihan yang menyakitkan untuk meninggalkan masa lalu saya.”Pada bulan Agustus itu, penyanyi tersebut mengumumkan rencananya untuk merekam ulang enam album pertamanya dalam upaya untuk mendapatkan kembali hak atas masternya. “Saya pikir seniman berhak memiliki karyanya sendiri,” katanya kepada Robin Roberts saat tampil di Good Morning America. Saat ini, terdapat empat album yang telah Taylor rekam ulang disertai dengan lagu baru yang memiliki istilah 'from the vault', yaitu Fearless, Speak Now, Red, dan 1989. Setiap album juga memiliki tulisan 'Taylor's Version" agar dia bisa memiliki hak miliknya dia serta kontrol penuh terhadap semua albumnya kembali.

Album Taylor's Version - Sumber: Gossip Herald
Album Taylor's Version - Sumber: Gossip Herald


Kebaikan yang Pernah Dilakukan

Tentunya mereka memiliki kekayaan yang cukup tinggi sebagai musisi ternama. Namun, mereka juga memiliki kepedulian dan hati nurani yang ada dalam diri mereka. Kekayaan yang mereka miliki mereka gunakan juga untuk membantu pihak - pihak yang berada dalam ambang terpurukan. Mereka menggunakan uang yang mereka miliki sebagai donasi terhadap pihak - pihak yang membutuhkannya.

Ariana Grande

Untuk membantu Manchester, Ariana Grande mengadakan konser amal bernama One Love Manchester. Sekitar 50.000 penggemar berkumpul dalam aksi pembangkangan dan kekuatan untuk konser One Love Manchester yang terjual habis pada hari Minggu. Palang Merah Inggris mengatakan mereka mengumpulkan 10 juta pound, atau sekitar $13 juta, untuk Dana Darurat We Love Manchester, lapor Associated Press . Grande menyelenggarakan konser tersebut 13 hari setelah seorang pembom bunuh diri menewaskan 22 orang dan melukai banyak lainnya di luar konsernya di Manchester Arena. Konser tetap berjalan sesuai rencana bahkan setelah serangan teroris lainnya melanda Inggris pada Sabtu malam, ketika pihak berwenang mengatakan tiga pria menabrakkan sebuah van ke pejalan kaki di Jembatan London dan menyerang orang-orang dengan pisau di dekat Pasar Borough. Grande mengajak sejumlah selebriti untuk tampil, antara lain Katy Perry, Liam Gallagher, Chris Martin, Miley Cyrus, Justin Bieber dan Pharrell Williams. Sepanjang penampilan mereka, instruksi bagaimana berdonasi ke Palang Merah Inggris ditampilkan di layar besar di atas panggung. Grande mengunjungi penggemar yang terluka di rumah sakit sebelum konser dan bertemu ibu Olivia Campbell, salah satu dari mereka yang tewas dalam serangan Manchester. Dia juga menawarkan 14.000 tiket gratis untuk konser amal bagi mereka yang menghadiri konsernya pada tanggal 22 Mei.“Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada kalian karena telah bersatu dan menjadi kuat,” kata Grande kepada penonton. “Saya sangat mencintai kalian, dan menurut saya cinta dan persatuan yang kalian tunjukkan adalah obat yang dibutuhkan dunia saat ini.”Ucap Pelantun "No Tears Left to Cry" itu. Konser amal Ariana Grande yang bertabur bintang di Manchester yang berisi pesan cinta dan ketahanan berhasil mengumpulkan lebih dari 13 juta dollar US untuk para korban serangan 22 Mei. Palang Merah Inggris juga telah mengorganisir upaya penggalangan dana untuk korban semua serangan teror di Inggri termasuk yang terbaru di London. 

Pada masa pandemi Covid-19, Ariana Grande telah bekerja sama dengan First Responders Children's Foundation untuk berbagi pesan inspiratif dari para first responder yang tidak mementingkan diri sendiri dan berdedikasi di bidang layanan kesehatan, pemadam kebakaran, dan keselamatan publik yang tidak pernah mengambil cuti satu hari pun sebagai perlindungan. Ariana telah menyumbangkan royalti untuk lagu hit #1 miliknya bersama Justin Bieber, “Stuck With U,” kepada First Responders Children's Foundation untuk membantu mendukung para responden pertama dan keluarga mereka. Para petugas pertolongan pertama memainkan peran penting dalam menjaga keluarga, rumah, dan komunitas setiap hari, dan Ariana bergabung bersama mereka untuk memberi hormat kepada semua petugas pertolongan pertama dan tindakan kepahlawanan mereka yang mulia. 

Pada tahun 2014, ia tampil di program terkenal Stand Up to Cancer dengan menyanyikan lagunya yang berjudul My Everything. Lagu itu didedikasikan untuk kakeknya, yang meninggal karena kanker pada tahun yang sama. Setelah serangan teroris yang menghancurkan pada tahun 2017 di konsernya di Manchester Arena, Ariana menyelenggarakan konser One Love Manchester. Setelah dia merilis album live konser tersebut, dia memperoleh lebih dari $23 juta, yang semuanya dia sumbangkan kepada keluarga yang terkena dampak dan banyak hal lainnya.

Bintang pop itu juga menyumbangkan beberapa hadiah Natal ke Badan Amal Rumah Sakit Anak Royal Manchester, yang diberikan kepada “bayi, anak-anak, dan remaja di Rumah Sakit Anak Royal Manchester, Trafford General, Rumah Sakit Wythenshawe, dan Rumah Sakit Umum North Manchester,” tulis organisasi tersebut dalam sebuah postingan Instagram. Badan amal tersebut, yang bertujuan untuk meningkatkan pengobatan, penelitian, dan perawatan yang diberikan kepada pasien di Rumah Sakit Anak Royal Manchester , juga membagikan foto pohon Natal yang dikelilingi oleh hadiah dan catatan berbingkai bertuliskan “Terima kasih Ariana.”.“Sungguh luar biasa bahwa Ariana sekali lagi begitu bijaksana dan memberikan sumbangan khusus ini kepada keluarga rumah sakit kami,” tulis Tanya Hamid, direktur sementara Manchester Foundation Trust Charity.

Ariana Grande One Love Manchester - Sumber: SGM Light
Ariana Grande One Love Manchester - Sumber: SGM Light

Taylor Swift

Pada bulan Oktober 2011 di tengah tur Speak Now-nya, sang bintang mendonasikan 6.000 buku ke Reading Public Library di Pennsylvania sebesar 70.000 dollar US. Buku-buku tersebut semuanya baru dan ditujukan untuk anak-anak dan remaja, menurut  Reading Eagle setempat.

Pada bulan September 2012, Swift menulis dan merilis lagu “Ronan” dari album Speak Now untuk menghormati seorang anak kecil bernama tersebut, yang kehidupan dan perjuangannya melawan neuroblastoma fatal didokumentasikan dalam sebuah blog oleh ibunya, Maya. Pada bulan September 2012, bintang country saat itu membawakan lagu tersebut di acara Stand Up 2 Cancer yang disiarkan secara nasional di televisi tahun itu dan menyumbangkan seluruh penghasilannya dari lagu tersebut ke badan amal kanker.

Rumah Sakit Anak Philadelphia ( CHOP ) mengumumkan hadiah $50.000 dari pemenang GRAMMY tujuh kali Taylor Swift , yang akan digunakan untuk membuat program khusus untuk remaja penderita kanker yang dirawat di Pusat Kanker CHOP. Inisiatif pertama adalah membangun kereta terapi musik berteknologi tinggi bagi remaja untuk membuat dan memproduksi musik mereka sendiri saat mereka menjalani pengobatan kanker.“Kami sangat senang Taylor Swift memilih untuk mendukung Pusat Kanker Rumah Sakit Anak Philadelphia,” kata Steven M. Altschuler, MD, CEO Rumah Sakit Anak Philadelphia. “Hadiahnya akan membantu mengangkat semangat banyak pasien CHOP selama masa sulit.".“Musik Taylor Swift adalah inspirasi bagi banyak pasien remaja kami,” kata Lamia Barakat, Ph.D., psikolog dan direktur Program Layanan Psikososial di Pusat Kanker CHOP. “Kami tidak dapat memikirkan cara yang lebih baik untuk menggunakan bakatnya selain mengembangkan inisiatif Remaja dan Dewasa Muda yang dirancang untuk mendukung kesejahteraan emosional remaja penderita kanker.”

Pada bulan Agustus 2016, Swift menjanjikan 1 juta dollar US untuk bantuan banjir Louisiana setelah hujan lebat menyebabkan banjir besar di negara bagian itu, menewaskan sedikitnya 11 orang dan merusak sedikitnya 40.000 rumah. “Kami memulai Tur Dunia 1989 di Louisiana, dan para penggemar yang luar biasa di sana membuat kami merasa seperti di rumah sendiri. Fakta bahwa begitu banyak orang di Louisiana terpaksa keluar dari rumah mereka minggu ini sungguh menyedihkan,” katanya dalam sebuah pernyataan saat itu.“Saya mendorong mereka yang mampu untuk membantu dan mengirimkan cinta dan doa Anda kepada mereka selama masa yang menghancurkan ini.”

Pada bulan Juni 2020 setelah melihat dua penggemar memposting video yang disetel ke lagunya "Only the Young" yang meminta sumbangan untuk membantu keluarga yang membutuhkan di Minneapolis, Swift memberikan $1.300 untuk membeli produk perawatan rambut dan perawatan kulit bagi orang kulit berwarna. “Yasmine dan Grace, terima kasih BANYAK atas semua yang Anda lakukan untuk membantu orang. Ini hadiah untuk lomba lari ini, tolong beri tahu saya tentang apa pun di masa mendatang! Love, Taylor,”tulisnya dalam catatan yang dilampirkan pada donasi tersebut.

Pada bulan Desember 2022, Beth Stern mengungkapkan bahwa Swift telah memberikan "sumbangan yang cukup besar" kepada yayasan penyelamatan hewan peliharaannya, Beth's Furry Friends, setelah itu aktivis hewan tersebut menamai kucing asuh untuk penyanyi-penulis lagu superstar tersebut. “Selamat datang anak asuh baru dari Oman!!” Stern menulis di Instagram saat itu, membagikan foto kucing baru tersebut. “Namanya Angel Taylor untuk menghormati gadis yang berulang tahun baru-baru ini, Taylor Swift yang mengirimi saya sumbangan yang cukup besar ke Beth's Furry Friends untuk membantu saya menyelamatkan lebih banyak nyawa. 

Taylor Swift Philadelphia Hospital - Sumber: Look To The Stars
Taylor Swift Philadelphia Hospital - Sumber: Look To The Stars

Kesimpulan

Ariana Grande dan Taylor Swift merupakan musisi yang ternama dan terkenal. Selain dari talenta yang mereka miliki, mereka juga melewati berbagai macam rintangan lalu bangkit serta menggunakan penghasilan yang mereka miliki untuk berbuat kebaikan. Hal inilah yang tidak hanya membuat kedua musisi ini dicintai banyak orang, tapi ini juga membuat mereka adalah "Music Industry" untuk saat ini. Disamping perbedaan yang mereka miliki, ternyata Ariana Grande dan Taylor Swift juga berteman dan saling mendukung satu sama lain. Maka, para Swifties dan Arianators juga bisa saling berteman satu sama lain, sehingga ikatan pertemanan mereka semakin kuat. Selain itu, Grande dan Swift juga mungkin memiliki peluang untuk membuat lagu bersama dan berkolaborasi di waktu mendatang. Pastinya akan membuat banyak orang semakin senang. Banyak sekali nilai - nilai positif dan inspiratif yang bisa diambil dari jalan mereka untuk meraih kesuksesan. Tentunya, apapun yang terjadi, sikap yang harus dimiliki adalah pantang menyerah, kembangkan talenta, dan tidak lupa untuk berbuat kebaikan kepada semua pihak. 

Sweetener World Tour - Sumber: Pinterest
Sweetener World Tour - Sumber: Pinterest
The Eras Tour - Sumber: Mashable
The Eras Tour - Sumber: Mashable

Tayriana - Sumber: Amino Apps
Tayriana - Sumber: Amino Apps

Tayriana edit - Sumber: Pinterest
Tayriana edit - Sumber: Pinterest

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun