Mohon tunggu...
Den
Den Mohon Tunggu... Penulis - Writing

Memberikan yang terbaik untuk masyarakat yang lebih maju

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahasiswa UNTAG Menggelar Kegiatan Kreatif dari Tutup Botol Sebagai Jam di RW 8 Medokan Semampir Surabaya

9 Desember 2023   15:02 Diperbarui: 9 Desember 2023   15:16 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah plastik selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut, karena sifat sampah plastik tidak mudah terurai, proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, dan membutuhkan waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.

Penelitian dari UC Davis dan Universitas Hasanuddin yang dilakukan di pasar Paotere Makassar menunjukkan 23% sampel ikan yang diambil memiliki kandungan plastik di perutnya, hal ini juga termasuk pencemaran di laut, dan Indonesia merupakan penghasil sampah plastik laut terbesar kedua di dunia.

Ini sangat menjadi hal yang negative bagi indonesia sendiri, akan tetapi jika diolah dengan baik, maka akan memberikan contoh bagi negara-negara lain. menurut beberapa pakar sampah plastik daur ulang dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp 16.379.472 per bulan dari produksi 48 ton sampah plastik yang ada di indonesia. Oleh sebab itu pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik. Seperti yang dilakukan di Bali, tepatnya Kabupaten Badung, disana dilakukan pengelohan sampah menjadi Bahan Makar Minyak (BBM). Begitu juga kota Surabaya, diluncurkan Suroboyo Bus, untuk tiketnya dapat diperoleh dengan menukarkan sampah plastik.

Kegiatan Pelatihan Barang bekas/dokpri
Kegiatan Pelatihan Barang bekas/dokpri

Isu lingkungan ini menjadi tantangan bagi kami Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya dengan mengadakan kegiatan dalam KKN yang memberikan inovasi ramah lingkungan di RW.8 Medokan Semampir dengan mengubah tutup botol plastik menjadi jam dinding kreatif. Inovasi ini bertujuan tidak hanya untuk menciptakan barang yang bermanfaat tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang potensi daur ulang barang bekas yang lainnya.

Konsep utama kegiatan ini adalah mengubah persepsi terhadap sampah plastik, khususnya tutup botol, menjadi barang bernilai. Melalui proses workshop dan kolaborasi antara mahasiswa, perangkat desa dan warga, tutup botol plastik berhasil diubah menjadi jam dinding unik yang memiliki nilai estetika tinggi.

Pengaplikasian karya kreatif jam dari tutup botol plastik ini menjadi momen sukses yang menciptakan antusiasme di kalangan masyarakat. Harapan dari kegiatan ini bukan hanya pada kesuksesan saat ini, tetapi juga menjadi sumber inspirasi untuk kegiatan serupa di lingkungan sekitar maupun daerah lainnya.

"Adanya kegiatan ini memberikan dampak positif bagi masyarakat agar dapat memaksimalkan barang-barang bekas yang ada di sekitar kita" Ucap Ketua RT.03 RW.8 Medokan Semampir

Bersama Warga Pelatihan membuat jam dinding dari tutup botol/dokpri
Bersama Warga Pelatihan membuat jam dinding dari tutup botol/dokpri

Keberhasilan proyek ini tidak hanya dilihat dari sisi lingkungan, tetapi juga memberikan dampak ekonomis positif. Karya kreatif yang dihasilkan memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut, membuka peluang pemberdayaan pada masyarakat yang lebih maju

(Den)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun