Mohon tunggu...
Deny ChristopherLumino
Deny ChristopherLumino Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Murid, Pelajar

Saya merupakan siswa yang tertarik dengan Ilmu Pengetahuan Alam (Science), bacaan fiksi (comic, manga, dll), aneka-ragam filsafat, dan video-games.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengingat dan Melestarikan Budaya Nusantara: Tari Jaipong

16 Oktober 2024   21:05 Diperbarui: 16 Oktober 2024   21:13 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber - https://www.gramedia.com

Tari Jaipong adalah tarian tradisional berasal dari Jawa Barat, khususnya di daerah Sunda.

Tarian ini berkembang pada tahun 1970-an dan diciptakan oleh seorang seniman bernama Gugum Gumbira. Gugum menggabungkan beberapa unsur seni tradisional Sunda, seperti Ketuk Tilu, Wayang Golek, dan pencak silat, sehingga menciptakan Jaipong yang lebih dinamis dan menarik. Musik pengiringnya adalah musik degung, dengan alat-alat musik tradisional seperti gendang, gong, dan kecapi. Pada awal kemunculannya, Jaipong sempat menuai kontroversi karena gerakannya yang dianggap sensual, namun seiring waktu, tarian ini diterima dan diakui sebagai bagian penting dari budaya Jawa Barat.

Sumber - https://kalbar.antaranews.com
Sumber - https://kalbar.antaranews.com

Tari Jaipong memiliki makna yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Sunda.

Gerakan-gerakan dalam tarian ini mencerminkan semangat, keceriaan, dan dinamika kehidupan. Tarian ini juga menggambarkan kegembiraan dan kesederhanaan melalui gerakan yang lincah dan ekspresif. Selain berfungsi sebagai hiburan dalam berbagai acara resmi dan upacara adat, Jaipong juga berperan sebagai dorongan sosial yang mempererat hubungan masyarakat dan melestarikan tradisi leluhur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun