Tari Jaipong adalah tarian tradisional berasal dari Jawa Barat, khususnya di daerah Sunda.
Tarian ini berkembang pada tahun 1970-an dan diciptakan oleh seorang seniman bernama Gugum Gumbira. Gugum menggabungkan beberapa unsur seni tradisional Sunda, seperti Ketuk Tilu, Wayang Golek, dan pencak silat, sehingga menciptakan Jaipong yang lebih dinamis dan menarik. Musik pengiringnya adalah musik degung, dengan alat-alat musik tradisional seperti gendang, gong, dan kecapi. Pada awal kemunculannya, Jaipong sempat menuai kontroversi karena gerakannya yang dianggap sensual, namun seiring waktu, tarian ini diterima dan diakui sebagai bagian penting dari budaya Jawa Barat.
Tari Jaipong memiliki makna yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Sunda.
Gerakan-gerakan dalam tarian ini mencerminkan semangat, keceriaan, dan dinamika kehidupan. Tarian ini juga menggambarkan kegembiraan dan kesederhanaan melalui gerakan yang lincah dan ekspresif. Selain berfungsi sebagai hiburan dalam berbagai acara resmi dan upacara adat, Jaipong juga berperan sebagai dorongan sosial yang mempererat hubungan masyarakat dan melestarikan tradisi leluhur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H