Ahmad Deny Setiawan, Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), UNISSULA
Dr. Imam Kusmaryono, M.Pd, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISSULA
Pendidikan adalah hak bagi setiap warga negara Indonesia dan dianggap sebagai kunci untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan pendidikan yang baik, negara yang
tertinggal dapat berubah menjadi maju. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia
memberikan perhatian serius terhadap pendidikan dengan meningkatkan anggaran,
kebijakan, dan penyelesaian permasalahan pendidikan dari tingkat dasar hingga
tinggi.
Dalam pelaksanaan pendidikan, kurikulum menjadi hal yang sangat penting karena
merupakan panduan bagi proses pembelajaran. Kurikulum digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan, mengembangkan potensi individu, dan menciptakan generasi
yang berpendidikan, baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
Di Indonesia, terdapat berbagai macam kurikulum yang telah berubah seiring waktu.
Saat ini, sedang dijalankan Kurikulum Merdeka sebagai bagian dari upaya
pemulihan dari kurikulum darurat selama pandemi Covid-19. Namun, implementasi
Kurikulum Merdeka belum sepenuhnya dilaksanakan oleh semua sekolah karena
memerlukan persiapan dan kesiapan sumber daya manusia.
Dalam era perkembangan teknologi, pendidikan perlu memanfaatkan dunia internet.
E-learning atau pembelajaran berbasis online menjadi salah satu solusi yang
telah diadopsi oleh banyak lembaga pendidikan. Learning Management System (LMS)
adalah salah satu bentuk perangkat lunak yang mengimplementasikan konsep
electronic learning. LMS memungkinkan lembaga pendidikan untuk menyelenggarakan
pembelajaran secara online dengan lebih efisien.
Beberapa contoh LMS yang sering digunakan di Indonesia antara lain Moodle,
CourseSites, Schoology, Latitude Learning, dan Academy Of Mine. Masing-masing
LMS memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan
kebutuhan lembaga pendidikan.
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar menggunakan LMS merupakan langkah progresif dalam dunia pendidikan. Kurikulum Merdeka Belajar memiliki visi untuk mewujudkan Indonesia maju melalui terciptanya Pelajar Pancasila dengan enam profil
pelajar, seperti beriman, mandiri, bernalar kritis, berkebhinekaan global, bergotong royong, dan kreatif.
Dengan LMS, pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar dapat menjadi lebih fleksibel,
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendalami pelajaran sesuai
kebutuhan, dan membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, dan
berbudi luhur. Selain itu, LMS juga memungkinkan interaksi pembelajaran yang
lebih nyaman dan efisien.
Meskipun implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dengan LMS memiliki banyak keuntungan, tetap ada beberapa tantangan yang harus diatasi, seperti persiapan yang matang, pelatihan bagi sumber daya manusia, serta manajemen pengelolaan dan evaluasi LMS.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, pemerintah dan lembaga pendidikan perlu bekerja sama untuk memperkuat sistem pendidikan Indonesia. Dukungan anggaran dan
pelatihan yang memadai bagi guru dan tenaga kependidikan juga menjadi kunci
keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar menggunakan LMS.
Dengan pendekatan yang tepat, implementasi Kurikulum Merdeka Belajar menggunakan LMS dapat menjadi tonggak bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Semoga perpaduan antara teknologi dan pendidikan akan menghasilkan generasi yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing tinggi, sehingga Indonesia dapat menjadi bangsa maju
yang diidamkan.
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar menggunakan Learning Management System (LMS) merupakan langkah maju dalam dunia pendidikan. Integrasi teknologi dengan pembelajaran memungkinkan adanya fleksibilitas dalam mengakses materi, berinteraksi dengan guru, dan melakukan evaluasi. Selain itu, LMS memungkinkan guru untuk menciptakan konten pembelajaran yang kreatif dan interaktif.
Salah satu keuntungan LMS adalah memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk lebih mandiri dalam belajar. Mereka dapat mengakses materi kapan saja dan di mana
saja, sehingga pembelajaran tidak hanya terbatas di dalam kelas. Hal ini juga
membuka ruang bagi kolaborasi antar peserta didik, memperkaya pengalaman
belajar mereka.
Namun, implementasi LMS juga memiliki tantangan, terutama terkait dengan infrastruktur dan akses internet. Tidak semua daerah di Indonesia memiliki akses internet yang stabil, sehingga pemerintah perlu berperan aktif dalam memastikan aksesibilitas teknologi ini merata.
Selain itu, pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan juga menjadi kunci sukses
dalam mengoptimalkan LMS. Guru perlu menguasai teknologi dan keterampilan
mengelola pembelajaran online agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
Dalam keseluruhan, implementasi Kurikulum Merdeka Belajar menggunakan LMS menjanjikan banyak potensi bagi dunia pendidikan di Indonesia. Jika dilakukan dengan baik, hal ini dapat menciptakan generasi yang lebih berkualitas dan berdaya saing
tinggi. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan
masyarakat sangat diperlukan dalam mewujudkan visi pendidikan maju yang
diimpikan untuk kemajuan bangsa dan negara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI