Mohon tunggu...
Denyl Setiawan
Denyl Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - aku ingin bercerita

Menulislah, setelah kamu selesai membaca....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Soewandy: Ini Cerita tentang Wan Prastyo dan Bang Mazhah

3 Oktober 2018   16:22 Diperbarui: 5 Oktober 2018   09:58 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gelapnya malam telah sempurna menutup cakrawala. Aku terbangun dari tidur akibat lelah mendera setelah pertunjukan hari ini. Wan Prastyo mendatangkan badut dari ibu kota. Bosku sempat mempromosikan ke pengunjung bahwa Sirkus Tarian Anak Nusantara baru saja membeli anjing dengan kualitas nomor satu beberapa waktu lalu dan siap beratraksi di musim liburan sekolah mendatang. Dan di malam yang sedang memuncak seperti ini, Bang Zhah mengigau dalam lelapnya. Sedemikian kuatkan ikatan batin antara Bang Zhah dan FuFu? Atau karena sedemikian berat tugas yang harus Bang Zhah selesaikan dari Wan Prastyo? Dan yang aku tahu, FuFu belum bisa melakukan atraksi seperti yang Bang Zhah ajarkan. Kata Bang Zhah, FuFu lagi berahi.

***

Hampir satu jam aku mengajak FuFu berkeliling komplek pertokoan sekitar area sirkus. Matahari beranjak meninggi, menebarkan hawa panas yang menusuk kulit. FuFu tampak gelisah, berlarian tak terkendali. Sembari bermandi peluh aku ajak FuFu pulang. Kali ini memutari area sirkus dan masuk dari gang belakang.

"Apa kerjamu selama ini Mazhah? Hah...! Bangsat kau! FuFu itu anjing pilihan. Kamu saja yang tidak becus melatih dia." Suara lelaki paruh baya itu lagi. Wan Prastyo. Suaranya lebih layak disebut teriakan. Aku tak hendak melangkah mendekati mereka.

"FuFu ini sulit sekali diajarinya Wan. Dia sedang dalam masa berahi. Bolehkah jika FuFu tidak ikut atraksi musim liburan besok?" Suara si lawan bicara terdengar memelas, perlahan. Bang Zhah. Mencoba mencari celah diantara murka sang pemilik sirkus.

"Diam! Jangan mengatur saya! Apa kata orang kalau musim liburan besok FuFu nggak jadi atraksi. Saya sudah keluar uang banyak. Dan aku yakin, bukan FuFu yang gak bisa diajari, tapi kamu yang gak becus mengajari. FuFu itu anjing pilihan." Nada suaranya makin meninggi. Kemarahannya tak hendak mereda.

"Tapi Wan, saya...." Bang Zhah masih berusaha menjelaskan sesuatu.

"Sudah..., sudah..., jangan banyak cakap! Saya punya kenalan pelatih anjing yang lebih bagus dari kamu. Sana, lebih baik kamu menyingkir dari sini." Wan Prastyo masih meradang. Meninggalkan Bang Zhah. Ekor matanya menangkap kehadiranku yang tertunduk mendengar pertengkaran tadi. Aku beringsut ke balik rerimbunan semak, tak nyaman rasanya jika Bang Zhah mengetahui bahwa aku melihatnya dimarahi sedemikian rupa.

***

Aku masih berada di Sirkus Tarian Anak Nusantara. Bekerja disini dengan sepenuh hati. Menyaksikan matahari terbenam setiap sore. Menyambut pagi dengan rutinitas yang tak pernah alpa aku tunaikan. Sesekali melihat dari kejauhan FuFu yang sedang dilatih oleh pengganti Bang Mazhah. Aku tak pernah lagi diminta mengajak FuFu "jalan-jalan". Yang aku tahu, FuFu gagal atraksi malam itu. Tapi aku salut dengan Wan Prastyo. Dengan sangat lihai, bosku itu bisa meyakinkan bahwa FuFu bukan gagal atraksi, akan tetapi justru FuFu diajari untuk tampil tidak seperti anjing sirkus lainnya. Apa kabar Bang Mazhah? Entahlan. Aku tak pernah lagi mendengar kabarnya. Aku tak berniat membicarakannya, karena aku tak mau Wan Prastyo akan memperlakukanku seperti Bang Mazhah dulu. Aku masih butuh hidup disini. Lebih tepatnya aku masih butuh uang dari arena sirkus ini.

# aku merasa FuFu adalah nama yang lucu untuk sesosok anjing kecil, lincah, banyak tingkah, namun terkadang membuat jengkel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun