HARI SENIN
Lihat, pagi kita berdatangan
Lirih tatapnya tanda mereka belum siap
Menghirup tahu dimana kelak asamu
Dengar, lonceng kita bersorak-sorai
Menyandang waktu bagi langkahmu
Diam agar ucap mohon kita bertalu
Menempa rasa mengasah logika
Menahan lelah sampai malam menyapa
Memberi rasa untuk sekali
Sekali lagi untuk berbakti
Sekali lagi untuk mengabdi
Sekali lagi bagi nurani
 ===============================
TEGAR
Aku tak akan pernah kembali menyapa
Merindu radang dipangkuan gelora
Biarlah! Biar!
Segala umpat menantang di batas juang
Menyelimut jalan gemerisik angan
Merana kini telah menghilang
Semua harap telah berangkat
Diamlah! Diam!
Wahai sanubari yang goyah
Engkau tak akan bertemu pagi
Lekaskan asa ke atas awan-awan
Pamitlah! Pamit!
Engkau durjana malang bertahta bintang
Penghina malam kan berkalang debu
Pada sudut-sudut langit yang baru
 ===============================
ANAKKU
Tenanglah
aku di sini bersama benih mimpimu
Bersabarlah
titianmu aku jaga dengan jiwa
Kuatkanlah
setiap langkahku menggenggamu
Peluklah
dadaku memang rumahmu
Terlelaplah
malam takkan menyentuh kita
kini, bangunlah
Dunia telah tersaji bagimu
Sekali lagi
Berbahagialah
aku bernyanyi dalam gelisahmu
ini aku
aku bayang tubuhmu yang kau panggil ayah
===================================
TSM, 12-03-2019