Menjadi adaptif itulah yang kerap diungkapkan oleh para pembicara untuk dapat bertahan hidup sebagai content creator. Karena memang tren, hype dan permintaan klien untuk konten itu selalu dinamis dan tidak pernah sama. Bahkan untuk video, cara membuat konten di setiap portal media sosial tidaklah bisa diseragamkan. Misalnya saja, ternyata 85% konten video yang terlihat di Facebook tidaklah bersuara. Sehingga membuat seorang content creator harus beradaptasi dengan membuat konten video tanpa suara yang menarik namun tidak menghilangkan esensi dari informasi yang ingin disampaikan. Atau konten video di Instagram yang dicari adalah yang menginspirasi dan edukasi mengenai skill baru. Selain itu, content creator juga perlu untuk mengikuti tren dan hype yang sedang berkembang di tengah masyarakat. Dan untuk saat ini konten yang sedang hype, adalah Lifestyle, trending topic dan memes. Konten seperti itu yang kuat. Dalam mengelola website tidak hanya sekedar menjaga agar website dapat diakses dengan baik atau diperpanjang setiap tahunnya. Lebih daripada itu, perlu ada cara mengelola website yang khusus agar website tersebut bisa bersaing di mesin pencari (search engine).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H