Segala kerendahan hatiku
Mencapai tingkat terendah
Rasa maluku beriring dengan terpaksa takut dan takluk
Jangankan menatapnya langsung
Dengan aku menunduk saja tak benar
Bahkan bernafaspun salah
Laksana sebuah titik kecil
Hilanglah aku
Ketika salahku yang tak keliru selalu disebar
Menjadi layar buram saja
Aku ada dalam tiada
Aku tak ingin surga
Tapi takut neraka
Mau bertemu Allah saja inginku yang haram
Karena tak ada perintah
Kecuali sholat
Itupun tak mengurangi rindu
Suara rengekan anakku seolah mengganggu
Minta beli peralatan sekolah
Suara dering hp dari anakku seolah petaka
Semakin buyarkan konsentrasi
Tak mengapa
Dua garis adalah kewajiban hidup
Selimut kakbah adalah keniscayaan
Penghambaan adalah jalan ke langit
Pengabdian sebagai khalifah
Setidaknya tidak menyakiti atau menyakitkan
Kesederhanaan adalah sebuah kejujuran diri
Bahwa batas angan harus diredam
Seluas raga saja
Bila perlu persempit hanya satu titik saja
Jangan ditambah kurung buka sebagai kramagung
Sebab ketika dalam gelap pekat
Aku sangat takut
Takut jiwaku berada pada puncak batas sabar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H