Mohon tunggu...
M Rahmat Denya
M Rahmat Denya Mohon Tunggu... -

asal : Jawa Barat lahir : Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Qiyamul Lail

9 Juni 2011   02:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:43 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Qiyamul Lail

Malam ini kembali aku tersentak dari tidurku, padahal terasa lelap

Terdiam aku menekur diri, memandang pada sorot lampu, menjelaskan dini kan berlalu

Menitik gemercik air tepat di hadapku, menyadarkan diriku, pergi dari mimpi membuka mata

Gemetar seluruh tubuhku tatkala malam ini begitu dingin

Gemuruh petir semakin membuatku terjaga walau mata masih belum sempurna

Kubaringkan lagi tubuh ini tuk melanjutkan cerita yang tertunda

Ingin rasanya buaian sutra menutupi tubuhku yang terasa kaku

Namun apa daya, itu hanya lamunan yang diam-diam menyisip dalam keheningan

Meski penat dan berat mata ini membuka sempurna, dan siap tuk berjalan

Kaki ini melangkah mencari kesucian , menyambut ketenangan

Setelah takbir berkumandang, tubuh ini merasakan kehangatan

Dingin malam, senyap sunyi sirna telah dirasakan

Dalam doa aku ikhlaskan Ke HadapanNya

Ingin rasanya berbaring kembali, demi menanti pagi

Tapi kalbu menolak, sebab shubuh datang menjelang

Asholatukhairumnannaum..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun