Menengadahi langit sore yang didekap abu-abu gulita yang mendebarkan
Sepanjang sembir rel, bocah-bocah berlarian antara besi kembar tapak mencengkeram bumi dan sisi depan rumah mereka
Bergandengan diantara jeritan kereta commuteryang perkasa membelah angin membentar apa pun yang dihadapannya, tak peduli.
Mereka menggenggam ketakutan dengan kenyataan yang lebih membenamkan keniscayaan bertahan hidup
Membangun semangat untuk tetap selamat dari terjangan raksasa transportasi yang sakti mandraguna tanpa belas kasihan
Dar! Miris! Menakutkan.
Tapi realitas setangkup nasi dan kebutuhan hidup lebih menakutkan
Maka diterimalah sang realitas tak peduli mereka di kelas mana
Sepanjang menjaga dan melanjutkan kesinambungan hidup, sepanjang harapan
Bertahan dari hempasan hidup
Biar bisikan angin yang diterjang kereta memarginalkan
Bersetara ingin tapi ber-ingin pun dirontokan gergaji kota
Jadi bermain petak umpetlah di bibir rel dengan rasa was-was yang sama dengan anak-anak palestine yang dihujani roket para penindas
Dan persimpangan yang berkecamuk di pertigaan palang yang membatasi bergeloralah mesin-mesin menggerumuti jalan
Merubungi kegelisahan palang yang tak lengkap membatasi diam
Dan perhentian sementara
Menunggu sang jawara laju dengan perkasa
Berdesakan seakan menunggu mahluk terpopuler menyalami mereka dengan kegeraman yang mempesona hingga menghentikan napas
Berebut tempat teraman agar tak dihempas, menunggu
Wanti-wanti dan berjubel memaksa untuk saling menunggu kesempatan
Drama perang dan penantian para mesin-mesin jalan menyesaki palang pintu kereta antara takut dihempas dan pemenuhan akan mengejar waktu dan kebutuhan
Entah siapa yang terhempas atau selamat dari lesatan kereta, tak pernah tahu
Seperti segerombolan kijang-kijang cantik bermesin menyeberang sungai dengan buaya siap memangsa
Hiruk pikuk menggenggam dentam dengan sapaan khas modern gaya mesin meraung
Padahal kereta tak takut oleh raungan apa pun, tak takut pada system atau kelompok atau person yang berkuasa sekali pun
Siapapun yang menghalangi
Terabas saja!
Tak peduli siapa yang halangi jalannya, dan hujan bergelora bersama halilintar berdzikir untuk keselamatan mereka yang hidup di sembir jalan kereta, para hamba yang berdesakan penuh ketakutan di depan palang jalan kereta, para penumpang dan masinisnysa
Dan mereka yang setiap hari melaluinya
Melalui hari di bumi yang diamanahi oleh YANG MAHA MEMILIKI KEHIDUPAN
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI