PGP-Angkatan 2- Kota Bandar Lampung- Deny Saputra-1.4-Aksi Nyata
Menumbuhkan Karakter Peserta Didik melalui Pembiasaan Budaya Positif di Lingkungan Sekolah
1. Latar Belakang
Tujuan utama dari pendidikan karakter bukan hanya mendorong peserta didik untuk sukses secara moral maupun akademik di di lingkungan sekolah, tetapi juga untuk menumbuhkan moral yang baik pada diri peserta didik ketika di masyarakat. Budaya positif di sekolah perlu diciptakan guna mendukung pembentukan karakter peserta didik yang diharapkan.
Pada masa kegiatan pembelajaran secara daring dimasa pandemi, pemerolehan karakter bisa diperoleh dari kegiatan pembelajaran melalui pembiasaan perbuatan, perkataan dan sikap yang baik. Dengan terbiasanya berbuat, berkata dan bersikap yang baik maka akan menjadikan karakter yang baik bagi anak.
Tugas pendidik dalam menumbuhkan budaya positif peserta didik yaitu pendidik berperan pada posisi kontrol manajer yang bertanya dan membuat kesepakatan kelas. Hal ini dilakukan karena pendidik sebagai pamong yaitu "menuntun" atau memberikan "tuntunan" agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Sekolah memiliki peran penting dalam membimbing, memperbaiki, dan mensosialisasikan kepada murid mengenai perilaku yang sesuai. Supaya perubahan berhasil, diperlukan pendekatan terkoordinasi yang melibatkan peran di komunitas sekolah. Sekolah perlu bekerja dengan orangtua untuk memastikan konsistensinya antara rumah dan sekolah.
2. Tujuan Kegiatan
- Menumbuhkan budaya positif di sekolah melalui pembiasaan diri pada pembelajaran secara daring.
- Meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui pembuatan kesepakatan kelas.
3. Deskripsi Aksi Nyata
Cara untuk menumbuhkan budaya positif peserta didik melalui pembiasaan diri pada pembelajaran secara daring dapat diawali dengan membuat kesepakatan kelas. Langkah pertama dalam menyusun kesepakatan kelas yaitu pendidik harus dapat menumbuhkan keberanian peserta didik untuk menyampaikan harapan-harapanyang diimpikan peserta didik dalam proses pembelajaran. Karena kegiatan pembelajaran secara daring, maka diskusi dalam membuat kesepakatan kelas dilakukan secara virtualdengan peserta didik menggunakan bantuan aplikasi whatsapp dan google meet.
Kegiatan diskusi dilakukan dengan kegiatan tanya jawab antar pendidik dan peserta didik yang didampingi orangtua peserta didik. Pendidik merangkum pendapat yang telah disampaikan peserta didik sehingga menjadi kesepakatan kelas. Kegiatan berikutnya pendidik menuliskan poin-poin yang menjadi kesepakatan kelas yang terdiri dari 4 sampai 8 aturan. Hasilnya tadi kemudian dituliskan dalam bentuk poster yang kemudian dikirimkan ke whatsapp grub kelas dan dijadikan sebagai ikon grub whatsapp kelas. Kegiatan aksi nyata dalam membuat kesepakatan kelas ini dilakukan guna tercipta budaya positif di sekolah yang diawali dengan kesadaran siswa di kelas selama pembelajaran daring dan semua pemangku kepentingan sekolah. Dalam menumbuhkan budaya positif di sekolah melalui kesepakatan kelas, maka peserta didik harus mematuhi aturan yang telah disepakati sehingga melalui pembiasaan tersebut akan tercipta budaya positif yang baik bagi peserta didik, keluarga, sekolah, dan masyarakat.
4. Hasil dari Aksi Nyata
- Peserta didik memiliki keberanian dalam menyampaikan ide saat diskusi.
- Peserta didik memiliki sikap saling menghargai pendapat orang lain.
- Peserta didik mampu berpikir kritis dan kreatif menyampaikan ide saat diskusi.
- Peserta didik memberikan respon positif terhadap hasil kesepakan kelas.
- Peserta didik mulai mematuhi kesepakatan kelas yang disepakati.
5. Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan.
a. Kegagalan
- Ada beberapa peserta didik yang tidak mengikuti kegiatan dalam membuat kesepakan kelas.
- Ada beberapa peserta didik yang kurang percaya diri dalam menyampaikan ide dalam kegiatan diskusi membuat kesepakan kelas.
b. Keberhasilan.
- Peserta didik sudah mampu menunjukkan sikap antusias saat diskusi menentukan kesepakatan kelas.
- Sebagian besar peserta didik sudah mematuhi isi dari kesepakatan kelas dan mengaplikasikannya dalam kegiatan pembelajaran.
6. Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang.
- Menganalisis penyebab peserta didik tidak mengikuti kegiatan diskusi dalam membuat kesepakatan kelas yang dilakukan secara virtual melalui google meet, sehingga harapannya dilain waktu semua siswa dapat secara aktif ikut dalam kegiatan tersebut.
- Membuat perencanaan pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik dalam menyampaikan ide.
7. Dokumentasi proses dan hasil pelaksanaan berupa foto dan narasi
- Pendidik sedang berdiskusi tanya jawab dengan peserta didik yang didampingi orangtua.
- Peserta didik membuat poster yang dijadikan sebagai ikon grub whatsapp kelas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H