Mohon tunggu...
Deny Tri Basuki
Deny Tri Basuki Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang pengelana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aubade, Aku Rindu Indonesia!

21 Agustus 2014   18:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:57 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14085936011411306804

Ini adalah sepotong cerita dari perayaan hari kemerdekaan RI ke-69 di Kedutaan Besar RI Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. Seperti galibnya, peringatan HUT RI di kantor Perwakilan RI di kota-kota belahan bumi dirayakan dengan khidmat melalui upacara bendera yang diikuti oleh seluruh unsur pimpinan dan staf KBRI, dan juga dihadiri oleh segenap warga negara Indonesia yang bermukim di Brunei. Peringatan HUT RI kali ini juga memberi rasa bangga karena baru pertama kali dilaksanakan di kompleks Gedung KBRI yang baru berlokasi di Kawasan Diplomatik, setelah selama 29 tahun dilaksanakan di gedung yang disewa. Perayaan HUT RI ke-69 terasa lebih meriah karena tahun 2014 adalah sebagai penanda 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Brunei Darussalam, dan juga antusiasme masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam terutama yang tergabung dalam Persatuan Msyarakat Indonesia di Brunei (PERMAI) yang terlibat secara aktif dalam kegiatan - kegiatan dalam rangka peringatan HUT RI tahun ini.

Upacara bendera sebagai puncak acara perayaan HUT RI juga terasa sangat spesial karena dipimpin oleh Duta Besar RI Ibu Nurul Qomar, sebagai duta besar perempuan Indonesia yang pertama untuk Brunei Darussalam maupun untuk ASEAN. Peringatan HUT RI juga dimeriahkan dengan pelaksanaan turnamen olah raga, seperti pertandingan tenis lapangan, dan bulu tangkis, serta pertandingan voli yang sudah menjadi salah satu turnamen penting di Brunei. Kegiatan donor darah secara rutin setiap tahun dilaksanakan bekerjasama dengn Rumah Sakit RIPAS menunjukkan kepedulian sosial masyarakat Indonesia di Brunei kepada sesama manusia.

Ada satu lagi yang lebih khusus dan menyentuh dan menggugah rasa kecintaan masyarakat Indonesia di Brunei dalam perayaan HUT RI tahun ini, yaitu aubade!. Pada penutup acara penaikan bendera, sekitar 60 anak-anak Indonesia menyanyikan lagu-lagu nasional dan daerah. Berbalut baju daerah yang indah berwarna-warni, mereka membuka penampilan dengan menyanyikan lagu berirama mars. Lagu Hari Merdeka membahana, memasuki kesadaran anak-anak dan orang dewasa yang menikmati penampilan mereka tentang masa perjuangan untuk Indonesia merdeka (lihat: https://www.youtube.com/watch?v=OCaIYV2QzMI). Memasuki lagu Tanah Airku ciptaan Ibu Sud, kepolosan suara mereka sayup-sayup membangunkan ingatan para WNI perantau untuk tidak melupakan tanah air sekaligus menumbuhkan anak-anak yang besar di perantauan bahwa mereka masih memiliki bumi yang harus mereka bangun di kemudian hari. Mendengar lagu ini, siapapun tidak akan tahan untuk tidak meneteskan air mata…. (lihat: https://www.youtube.com/watch?v=qnPN9UTxTuY). Juga tidak lupa mereka menyakikan lagu-lagu daerah seperti Ampar-ampar Pisang dan Cublak-cublak Suweng, untuk memupuk kesadaran mereka terhadap ke-bhineka tunggal ika-an Indonesia sebagai dasar pemahaman akan NKRI.

Aubade anak-anak Indonesia di Brunei menjadi salah satu pelajaran yang menarik bagi saya. Tadinya saya sangat ragu kagiatan ini dapat dilaksanakan. Adalah Ibu Fenty Saraswaty, isteri Wakeppri/Deputy Chief of Mission (DCM) KBRI Bandar Seri Begawan, yang awalnya menggagas aubade ini. Memang mudah mengajak anak-anak untuk bernyanyi, karena itu menjadi bagian mereka berkeskpresi. Yang sulit adalah mengajak mereka supaya bisa mau diatur saat bernyanyi, karena mereka selalu bergerak kesana-kemari sesuai dengan aktifitas fisiknya. Namun dengan penuh kesabaran, ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBR Bandar Seri Begawan bersama ibu-ibu dari PERMAI melatih anak-anak untuk bersungguh-sungguh bernyanyi. Dan ternyata anak-anak menyambutnya dengan giat berlatih meskipun pada saat puasa di bulan Ramadhan. Hasilnya adalah penampilan mereka yang baik dan menyentuh.

Sesuatu yang pada awalnya meragukan namun dengan diikuti dengan niat yang sungguh-sungguh akan berbuah manis. Suara anak-anak itu menyanyikan lagu Tanah Airku dan masih terngiang sampai dengan saat ini, seperti niat mereka untuk tetap dan terus mencintai tanah air yang selamanya  mereka rindukan….

“Walaupun banyak negri kujalani

Yang masyhur permai dikata orang

Tetapi kampung dan rumahku

Di sanalah kurasa senang

Tanahku tak kulupakan

Engkau kubanggakan …”

[caption id="attachment_339057" align="aligncenter" width="300" caption="satukan jiwa dan raga Indonesia"][/caption]

---

photo: courtessy of Syarifah Nurhaya

video: courtessy of Andri Djufrie Said

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun