Mohon tunggu...
DENY FIRMANSYAH
DENY FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Manusia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Ayah dalam Pendidikan Akidah

17 Desember 2024   13:34 Diperbarui: 19 Desember 2024   06:18 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: www.pexels.com

Dengan kata lain, akidah tauhid juga bisa diwariskan dan melahirkan fanatisme positif.

"Apakah kamu menjadi saksi saat Ya'qub menjelang kematiannya, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, 'Apa yang kalian sembah sepeninggalku?' Mereka menjawab, 'Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu: Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Ilah Yang Maha Esa dan (hanya) kepada-Nya kami berserah diri.'" (QS. Al-Baqarah: 133)

Ayah merupakan sosok pendidik keluarga yang sering disebut di dalam Al-Qur`an. Sejumlah rangkaian ayat Al-Qur'an menunjukkan 'ayah' yang tampil sebagai figur sentral dalam pendidikan. Ada Luqman Al-Hakim yang memberi nasihat kepada anaknya. Ada figur Nuh alaihissalam, ayah dari seorang anak yang tidak mau beriman. 

Perhatikan bagaimana kasih sayang Nuh yang meminta agar anaknya diselamatkan dari banjir besar, padahal anaknya tersebut jelas-jelas kafir. 

"Dan Nuh alaihissalam mengadu kepada Tuhannya, 'Wahai, Tuhanku! Sesungguhnya putraku adalah bagian dari keluargaku. Sedangkan Engkau telah berjanji kepadaku untuk menyelamatkan mereka. Dan janji-Mu adalah kebenaran yang tidak mungkin diingkari. Sementara Engkau adalah Tuhan Yang Maha Adil dan Maha Mengetahui."

Sikap Nuh ini kemudian dikoreksi oleh Rabbul Alamin: "Allah berfirman: 'Wahai, Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya perbuatannya adalah perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak ketahui (hakikatnya). Sesungguhnya Aku memperingatkanmu agar kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan." (QS. Hud: 45-46)

Ada sosok Azar ayah Ibrahim. Perhatikan bagaimana kecintaan bawaan Ibrahim kepada ayahnya membuat beliau hendak memintakan ampunan untuk ayahnya, namun hal itu tidak jadi beliau lakukan, setelah jelas baginya kekufuran ayahnya. Ibrahim punya antiloyalitas yang total terhadap kemusyrikan dan orang-orang musyrik.

Ibrahim alaihissalam sendiri adalah ayah dari Ismail dan Ishaq. Kemudian ada Ya'qub alaihissalam, ayah dari Yusuf dan kepala-kepala Bani Israil. Ada pula sosok Zakaria alaihissalam, ayah Yahya alaihissalam. Dan ada Dawud alaihissalam, ayah Sulaiman alaihissalam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun