Adapun isi ucapan bayi Isa saat itu diterangkan dalam lanjutan surat yang sama ayat ke-30 sampai dengan 33 dan ayat ke-36.
"Dia (Isa) berkata, 'Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.'
"Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup."
"Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali."
Di ayat ke-36 ucapan beliau berbunyi,
(Isa berkata), "Dan sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus."
Sama halnya dengan kata  (kahla) lafal  (shabiyya) juga hanya disebut dua kali dalam Al-Qur`an yaitu di Surat Maryam ayat ke-12 tentang Nabi Yahya dan ke-29 tentang Nabi Isa. Pengertian shabiy adalah anak kecil laki-laki  yang belum baligh.Â
Uniknya, dua tokoh nabi yang disematkan sebutan shabiyya dalam ayat adalah dua orang nabi yang sama-sama tidak menikah yaitu Yahya dan Isa alaihimassalam. Keduanya masih ada pertalian kekerabatan: Maryam ibu dari Isa adalah keponakan Zakaria, ayah dari Yahya.Â
Adapun biografi  Nabi Isa yang tertera dalam Al-Qur`an memang hanya dalam dua penggal periode itu: saat beliau masih bayi dan ketika beliau sudah dewasa.
Narasi tentang masa dewasa Nabi Isa ialah kebersamaannya bersama Hawariyyun, peristiwa turunnya hidangan dari langit dan peristiwa kewafatannya dan diangkatnya beliau ke sisi-Nya. Artinya, kita tidak memperoleh berita tentang masa kanak beliau pasca penyapihan (2-7 tahun), masa kanak-kanak periode tamyiz (7 tahun sampai baligh) dan masa beliau ketika menjadi pemuda (pasca baligh selaku 'fata', sekitar 15 tahun ke atas). Berbeda misalnya dengan kisah Nabi Musa, Nabi Ibrahim, dan Nabi Yusuf alaihimussalam yang memberi kita wawasan tentang masa bayi, masa kanak dan masa pemuda masing-masing tokoh tersebut.
Saat masih bayi itu Isa berkata: "'Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup. Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali."