Para lelaki ini tidak membuat bisnis mengalahkan aturan dan ketentuan agama sehingga main sogok, bermudah-mudahan dengan pinjaman riba, curang dalam pembayaran hutang, serta menerjang aneka jenis syubuhat dan keharaman. Mereka juga tidak segan meninggalkan pekerjaan yang diketahui pasti mengandung unsur keharaman.
Mereka adalah lelaki yang menyambut panggilan salat lima waktu dengan berjamaah di masjid. Tetap menuntut ilmu agama karena mereka sadar bahwa ilmu agama itulah bekal hidup di dunia dan tabungan pahala di akhirat. Mereka membaca Al-Qur`an, berusaha memahami maknanya, mentadabburinya, berusaha menghafalnya, mengamalkan dan mendakwahkannya. Ilmu agama dan Al-Qur`an itulah yang membuat hati mereka menjadi lunak dan takut lantaran teringat perhitungan yang berat di  hari kiamat.
Maka, tidak menuntut ilmu agama dan tiadanya interaksi dengan Al-Qur`an akan membuat hati seseorang menjadi keras dan cenderung pada dunia. Mereka menjadi lelaki yang justru menyandang karakter yang sebaliknya: lalai, jarang berzikir, meninggalkan atau menunda-nunda salat, tidak membayar zakat, tidak suka bersedekah, pelit, dan workaholic atas dasar cinta harta dan cinta dunia. Semoga Allah memberi saya taufiq.Â
Wallahu a'lam bis shawab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI