Project based learning tidak sama dengan praktikum atau prakarya, meski sama-sama menghasilkan produk. Produk dalam praktikum dihasilkan lewat instruksi yang sama, sedangkan PBL benar-benar datang idenya dari siswa.Â
Mereka yang mengidentifikasi masalah, mencarikan solusi, menyusun jadwal penelitian kemudian mempresentasikan produk temuan mereka dan mengevaluasi kerja yang mereka lakukan untuk perbaikan di masa mendatang.
Paling bagus, kata Pak Maman, PBL itu dilakukan secara berkelompok, maksimal dengan melibatkan 4 (empat) orang siswa per kelompok. Jangan lebih. Kalau kebanyakan nanti ada siswa yang tidak bekerja. Dilakukan secara individual juga bisa. Nanti lihat hasilnya.
Pak Maman berencana melanjutkan studi S3 dan menambah variabel penelitiannya dari sekedar ‘bernalar kritis’ dan ‘berpikir kreatif’, dengan variabel ‘kolaboratif’ dan ‘komunikatif’.
PBL ini salah satu model pembelajaran yang menghindarkan diri model pembelajaran langsung (ceramah satu arah). Jadi para guru bisa menghemat pita suaranya untuk lain-lain keperluan.
Wallahu a’lam.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H