tidak, kau bukan sebatang pohon di belantara politik
bukan kumpulan pohon yang berpolitik
kau itu hanya trembesi
yang lengannya mendoa
dan badannya jelaga
(seperti halnya mahoni, angsana dan cemara)
kau juga bukan bunga
belum secantik kuntum bunga atau sebatang mawar
untuk kekasih
katamu: aku tak sudi
menjadi keindahan yang dijual
dekat komplek pekuburan
aku belum mati, belum mau mati
dan bukan komoditi kematian
aku rasa kau cuma patahan dahan
yang jadi variasi warna
hijau gelap dan hijau terang
tetapi belum pohon yang rebah
bukan belukar, bukan bunga dan buah,
bukan sesuatu yang terlalu indah
hanya desir dan desau: bagian dari pohon-pohon
bagian dari pertemuan
angin dan dedaunan
bagian dari derak ranting dan dedahan
hanya bagian dari
langit yang cerah di satu hari di bulan November
kau itu hanya
kenangan manis dari
album hitam putih perjalanan
melintasi pohon-pohon.
Munjul, 11 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H