Tiga tahun silam Pandemi Covid-19 melumpuhkan hampir semua sektor, industri dan bidang pekerjaan, terutama jika menyangkut keramaian dan kerumunan. Salah satu yang paling terdampak adalah bidang pendidikan.
Sekolah-sekolah tampak sepi. Masyarakat pun mulai mengenal sistem belajar mengajar daring dengan berbagai macam istilah seperti School From Home (SFH), Belajar Dari Rumah (BDR) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Baik tenaga didik maupun peserta didik harus beradaptasi dengan sistem yang baru ini.
Tak jarang proses belajar mengajar biasa dilakukan dengan video conference call. Karena membutuhkan kuota yang cukup besar, biasanya ada guru yang cukup menggunakan chat di WhatsApp atau Telegram, seperti mengirimkan materi atau soal kepada murid.
Mudah ditebak, metode pembelajaran ini dinilai tidak efektif baik secara penyampaian materi maupun kendala teknis yang dialami kedua belah pihak. Belajar online jelas memiliki banyak tantangan karena kita sudah terbiasa dengan metode belajar konvensional.
Melihat "kelemahan" yang terjadi di dunia pendidikan yang harus berjuang di masa pandemi, Galih Suci Pratama, seorang guru muda asal Semarang, Jawa Tengah, menjawab tantangan yang dirasakan oleh para tenaga pendidik tersebut.
Kepekaan sosial dan jiwa kepeduliannya pada rekan-rekan seprofesinya membuatnya menginisiasi gerakan pembelajaran metode daring melalui kanal Youtube Pembelajaran SD Kota Semarang.
Pendidikan Kota Semarang untuk mengadakan pelatihan pembelajaran daring untuk guru SD mulai dari penggunaan Google Classroom, Video Conference, Ms Sway hingga Google Form.
Tak hanya itu, sebelum channel tersebut dirilis, Galih dan sejumlah rekannya juga bekerjasama dengan DinasMenyadari pelatihan saja tidak cukup dan para guru masih kesulitan dalam menyampaikan materi, akhirnya Galih mencari platform audio visual yang mudah dipahami. Youtube pun menjadi platform pilihan karena dinilai paling tepat dan efektif.
Tujuannya hanya satu, dia berharap para guru dan murid di seluruh Indonesia terbantu menyerap materi pelajaran dengan lebih mudah saat pandemi.
"Atas dasar itulah saya menginisiasi platform yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, yaitu mengembangkan konten YouTube Pembelajaran SD Kota Semarang", jelasnya.