Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Galih Suci Pratama dan Semangat Para Guru di Masa Pandemi

20 September 2023   17:03 Diperbarui: 20 September 2023   17:10 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa (Dok. BBC) 

Tiga tahun silam Pandemi Covid-19 melumpuhkan hampir semua sektor, industri dan bidang pekerjaan, terutama jika menyangkut keramaian dan kerumunan. Salah satu yang paling terdampak adalah bidang pendidikan.

Sekolah-sekolah tampak sepi. Masyarakat pun mulai mengenal sistem belajar mengajar daring dengan berbagai macam istilah seperti School From Home (SFH), Belajar Dari Rumah (BDR) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Baik tenaga didik maupun peserta didik harus beradaptasi dengan sistem yang baru ini.

Tak jarang proses belajar mengajar biasa dilakukan dengan video conference call. Karena membutuhkan kuota yang cukup besar, biasanya ada guru yang cukup menggunakan chat di WhatsApp atau Telegram, seperti mengirimkan materi atau soal kepada murid.

Mudah ditebak, metode pembelajaran ini dinilai tidak efektif baik secara penyampaian materi maupun kendala teknis yang dialami kedua belah pihak. Belajar online jelas memiliki banyak tantangan karena kita sudah terbiasa dengan metode belajar konvensional.

Melihat "kelemahan" yang terjadi di dunia pendidikan yang harus berjuang di masa pandemi, Galih Suci Pratama, seorang guru muda asal Semarang, Jawa Tengah, menjawab tantangan yang dirasakan oleh para tenaga pendidik tersebut.

Kepekaan sosial dan jiwa kepeduliannya pada rekan-rekan seprofesinya membuatnya menginisiasi gerakan pembelajaran metode daring melalui kanal Youtube Pembelajaran SD Kota Semarang.

Membuat konten (Dok. Tempo) 
Membuat konten (Dok. Tempo) 
Tak hanya itu, sebelum channel tersebut dirilis, Galih dan sejumlah rekannya juga bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk mengadakan pelatihan pembelajaran daring untuk guru SD mulai dari penggunaan Google Classroom, Video Conference, Ms Sway hingga Google Form.

Menyadari pelatihan saja tidak cukup dan para guru masih kesulitan dalam menyampaikan materi, akhirnya Galih mencari platform audio visual yang mudah dipahami. Youtube pun menjadi platform pilihan karena dinilai paling tepat dan efektif.

Tujuannya hanya satu, dia berharap para guru dan murid di seluruh Indonesia terbantu menyerap materi pelajaran dengan lebih mudah saat pandemi.

"Atas dasar itulah saya menginisiasi platform yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, yaitu mengembangkan konten YouTube Pembelajaran SD Kota Semarang", jelasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun