Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Antara Ambulans Motor, Traveler dan Mansentus Balawala

14 September 2023   13:12 Diperbarui: 15 September 2023   06:23 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mansetus Balawala (Dok: Jayakarta.com) 

Maret 2023, saya sempat berkelana ke Pulau Flores. Mengelilingi pulau tersebut dari ujung barat hingga ujung timur, dari Labuan Bajo hingga Larantuka. Kontur dan geografis Flores yang didominasi perbukitan dengan jalan meliuk-liuk naik dan turun mewarnai perjalanan kali itu. 

Sesampainya di Larantuka, saya mendapati keadaan yang kontradiktif. Kota yang dikenal dengan julukan 'Serambi Vatikan' itu memang lebih ramai dan lebih maju dibanding Labuan Bajo yang baru bersolek beberapa tahun belakangan. 

Statusnya sebagai kota pelabuhan karena melayani berbagai rute pelayaran ke pulau-pulau sekitarnya seperti Adonara, Solor, Lembata, hingga ke Kupang dan Alor, membuat Larantuka menjadi kota yang besar dan sibuk. 

Kendati demikian saya juga melihat kota ini seperti belum tersentuh modernitas, khususnya di bidang transportasi. Singkatnya, saya tidak menemui transportasi online di Larantuka. Padahal sebagai seorang traveler zaman now, transportasi online mutlak dibutuhkan untuk mobilisasi. 

Sebagai gantinya, di Larantuka ada banyak jasa ojek dan taksi konvensional. Seringkali ketika sedang berjalan menyusuri kota saya ditawari naik ojek oleh abang-abang di pinggir jalan. Ketika hendak menuju Pelabuhan Waibalun, saya juga menggunakan jasa ojek konvensional yang tarifnya tentu jauh lebih mahal dibanding ojek online. 

Di situ saya berpikir, moda transportasi di kota ini sungguh terbatas. Jika sekarang saja harus menggunakan jasa ojek atau taksi konvensional dengan harga yang cukup menguras dompet di masa sekarang, bagaimana dengan moda transportasi di masa lampau. 

Transportasi bukan hanya menjadi roda penggerak ekonomi saja. Lebih dari itu, transportasi bisa sangat membantu di berbagai bidang, salah satunya adalah bidang kesehatan.

***

Mansetus Balawala (Dok: Jayakarta.com) 
Mansetus Balawala (Dok: Jayakarta.com) 

Namanya Mansetus Kalimantan Balawala. Dia berasal Desa Tagawiti, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bagi sebagian orang namanya terdengar asing.

Namun di Kabupaten Flores Timur, dia dianggap sebagai pahlawan atas jasanya yang menggagas Ambulans Motor. Sebuah gagasan sederhana yang menyelamatkan ribuan nyawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun