Dalam perjalanan keliling Flores, setidaknya ada dua tempat yang memiliki budaya yang indah. Pertama adalah Desa Waerebo. Desa adat di Kabupaten Manggarai ini berada di ketinggian 1.200 mdpl.
Waerebo memiliki 7 rumah utama yang disebut "Mbaru Niang". Untuk menuju Waerebo kamu harus trekking selama 2-3 jam, namun jerih lelahmu akan terbayarkan ketika menginjakkan kaki di atasnya, melihat pemandangan perbukitan dan lautan awan.Â
Di Waerebo, traveler biasanya bermalam selama satu malam dimana akan ada upacara adat dan penyambutan untuk tamu yang datang. Kamu bisa belajar banyak tentang kehidupan masyarakat di desa ini.
Yang kedua adalah Kampung Tenun Lepo Lorun di Kabupaten Sikka. Pastinya kita sudah tak asing dengan kain tenun dan tenun ikat khas Flores. Tapi kain tenun di sini memiliki corak dan ciri khas tersendiri.
Lepo Lorun adalah sentra industri tradisional yang memproduksi kain tenun khas Sikka. Di sana pengunjung bisa membeli tenun atau menyewa tenun untuk sekedar dokumentasi.
Keindahan lain dari Kampung Tenun Lepo Lorun adalah lokasinya yang berada di tengah hutan sehingga masih tetap alami dan asri terjaga.
Religi
Siapa sangka Flores juga memiliki banyak wisata religi. Mayoritas penduduk pulau ini beragama Nasrani, khususnya Katolik. Ada banyak sekali tugu, monumen atau tempat-tempat wisata religi sehingga pengunjung atau peziarah bisa healing yang sesungguhnya, yaitu demi mendapatkan sukacita, ketenangan dan kedamaian batin.
Larantuka yang berada di ujung timur Pulau Flores memiliki julukan "Kota Serambi Vatikan". Di pekan suci atau menjelang Paskah, kota ini akan ramai dengan perayaan dan tradisi yang sudah dikenal hingga ke Mancanegara.