Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

GOAT dan Senjakala Kisahnya

21 Januari 2023   18:02 Diperbarui: 25 Januari 2023   05:40 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Messi dan Argentina (sumber: FIFA)

Jumat, 20 Januari 2023, sebuah laga pengeruk keuntungan yang dibalut dengan nama laga persahabatan tersaji di King Fahd International Stadium, Riyadh. Di laga ini, Paris Saint-Germain berhadapan dengan Riyadh All-Star XI yang merupakan gabungan dari dua tim, Al Hilal dan Al Nassr.

Nama dua klub yang disebut pertama dan terakhir adalah klub tempat bernaung dua pemain yang berjuluk GOAT (Greatest of All Time), Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Sudah jelas, soratan dari pertandingan ini adalah pertemuan kedua pemain tersebut, yang mungkin jadi laga terakhir mereka berseteru di lapangan hijau.

Ronaldo berhasil mencetak brace, sementara Messi mencetak satu gol yang membawa PSG meraih kemenangan 5-4 atas Riyadh All-Star. Keduanya sama-sama bermain selama 60 menit sebelum ditarik keluar lapangan.

Usai laga, Ronaldo yang menandai debutnya di Arab Saudi ini meraih penghargaan Man of The Match. Sesuatu yang jarang terjadi karena peraih penghargaan pemain terbaik di pertandingan justru berasal dari tim yang kalah. Sebuah apresiasi yang mungkin memang ditujukan sebagai hiburan untuk dirinya.

***

Ronaldo meraih Ballon d'Or (sumber: detikSport)
Ronaldo meraih Ballon d'Or (sumber: detikSport)

Kurang lebih satu bulan yang lalu kita menjadi saksi dari akhir sebuah perdebatan yang terjadi sejak 15 tahun terakhir. Dimulai ketika Cristiano Ronaldo sukses meraih trofi Si Kuping Besar bersama Manchester United yang membuatnya diganjar penghargaan Ballon d'Or pada 2008 silam.

Setahun berikutnya, giliran Lionel Messi yang menggila. Tak tanggung-tanggung, Barcelona dibawanya meraih sextuple alias 6 gelar dalam setahun. Ballon d'Or perdana pun diraih olehnya.

Sepanjang 2009-2012, selama empat kali berturut-turut penghargaan pemain terbaik Eropa itu diraih oleh Messi. Meski kita tahu dua di antaranya lebih layak disematkan untuk Wesley Sneijder dan Andres Iniesta.

Messi dan trofinya (sumber: BeinSport)
Messi dan trofinya (sumber: BeinSport)

Di tahun 2013, giliran Ronaldo yang kembali meraih Ballon d'Or meski penghargaan itu harus dirampok dari Franck Ribery. Setahun berikutnya penghargaan itu kembali direngkuhnya berkat kesuksesan meraih La Decima bersama Real Madrid.

Tahun-tahun berikutnya Messi dan Ronaldo silih berganti meraih trofi individu tersebut sebelum akhirnya terhenti oleh Messi yang berhasil mendapatkan Ballon d'Or ke-7 di tahun 2021.

Di level tim nasional, Ronaldo sempat unggul setelah mempersembahkan trofi Euro untuk Portugal di 2016. Sementara Messi harus menangis karena mengalami hattrick 3 kali kalah beruntun di final bersama Argentina di Piala Dunia 2014, Copa America 2015 dan Copa America Centenario 2016 yang berujung pengumuman pensiun dini dari timnas meski itu hanya sebuah prank.

Di level individu, Cristiano Ronaldo menunjukkan tajinya dengan selain mempersembahkan banyak trofi untuk klub, juga membuktikan dia bisa meraih sukses di tiga liga top eropa.

Trofi liga dan Liga Champions bersama Manchester United, hattrick juara Liga Champions bersama Real Madrid, meraih semua trofi lokal bersama Juventus adalah segelintir prestasinya. Jangan lupakan juga gelar top skor liga yang diraihnya bersama ketiga klub tersebut.

5 Gelar Liga Champions (sumber: Bola.net)
5 Gelar Liga Champions (sumber: Bola.net)

Sementara Lionel Messi yang lekat dengan ikon Barcelona akhirnya terpaksa angkat kaki pada pertengahan 2021 silam karena krisis keuangan yang dialami oleh klub asal Catalunya tersebut. 

Bak gayung bersambut, Paris Saint-Germain yang memang kuat secara tim maupun finansial akhirnya meminang Messi. Meski sedikit terpaksa, setidaknya Messi membuktikan bahwa dia bukan pemain jago kandang. Meski klub yang kini dibelanya juga tidak jauh berbeda karena sama-sama tim jago kandang di liga lokal dengan skala yang lebih kecil.

***

Mari flashback sejenak ke sebuah artikel yang saya tulis dua tahun silam di platform ini dan bertajuk "Meraba Peta Kekuatan dan Persaingan di Piala Dunia 2022". Beberapa prediksi yang saya tulis pun terealisasi.

Argentina berhasil mengekor Brasil sebagai negara kedua asal Amerika Latin yang menaklukan Asia. Selain itu, Tim Tango juga menunjukkan hegemoninya melanjutkan prestasi dimana setahun sebelumnya mereka berhasil menggondol trofi Copa America, gelar yang membuat Messi sejajar dengan Ronaldo dan prank pensiun dininya tidak berujung sia-sia.

Messi dan PSG (sumber: detikSport)
Messi dan PSG (sumber: detikSport)

Seperti tak dapat dihindari, Piala Dunia 2022 yang disebut-sebut sebagai edisi terakhir bagi keduanya menjadi ajang pembuktian dua pemain berjuluk GOAT ini. Keduanya sudah sukses dalam gelar dan rekor baik secara individu, klub maupun timnas. Trofi Piala Dunia akan menjadi pelengkap sekaligus pemupus dari perseteruan sepanjang 15 tahun terakhir.

Pada akhirnya, Lionel Messi berhasil mengukuhkan diri sebagai pemain terbaik dunia, mensejajarkan dirinya dengan Diego Maradona setelah berhasil menaklukan juara bertahan Perancis lewat laga adu penalti. Di sisi lain, Cristiano Ronaldo harus menangis tersedu usai Selecao disingkirkan tim kuda hitam, Maroko.

Messi mengakhiri tahun 2022 dengan angkat trofi paling bergengsi yang akhirnya dipersembahkan untuk negaranya. Sementara Ronaldo mengakhiri tahun 2022 dengan angkat bicara di wawancara kontoversial bersama jurnalis Piers Morgan yang berujung pemecatan dirinya oleh klub. Sebuah ironi yang hakiki.

Messi dan Argentina (sumber: FIFA)
Messi dan Argentina (sumber: FIFA)

***

Mari kita kembali ke masa kini. Lionel Messi sudah berusia 35 tahun. Cristiano Ronado sudah menginjak 37 tahun. Kedua pemain ini sudah berada di senjakalanya.

Lionel Messi sudah bukan lagi predator ganas di kotak penalti. Dia lebih sering menjadi pelayan di lapangan bagi dua pangeran Paris lainnya, Kylian Mbappe dan Neymar.

Cristiano Ronaldo yang selalu menyebut dirinya akan bermain di level tertinggi akhirnya harus rela bermain di liga semenjana setelah banyak klub eropa menolak untuk memakai jasanya karena dinilai sudah uzur, egois, individualis dan performa juga mulai menurun.

Pada akhirnya, keduanya mengambil pilihan terbaik untuk kelanjutan akhir karir mereka. Messi melanjutkan kehidupan di kota Paris, menjadi pengepul trofi lokal sambil berharap meraih sukses besar dan memecahkan beberapa rekor yang masih dipegang oleh rival abadinya tersebut.

Ronaldo dan MU (sumber: detik)
Ronaldo dan MU (sumber: detik)

Ronaldo yang harus menjilat ludahnya sendiri itu kini hidup nyaman meski bermain di liga antah berantah namun diganjar dengan gaji besar dan 6 kali lipat dari gaji Messi.

Al Nassr sebagai klub barunya dan juga Arab Saudi menjadikan Ronaldo bukan hanya sekedar pemain sepakbola, melainkan juga investasi dan brand ambassador demi meningkatkan citra negara timur tengah di mata dunia.

Sebagai penutup, jika Messi berhasil meraih trofi Liga Champions bersama PSG tentu akan menjadi prestasi dan penutup sempurna bagi karirnya. Sedangkan Ronaldo masih bisa berbangga dengan prestasi sebagai orang nomor satu dengan follower terbanyak di Instagram.

GOAT (sumber: CNN)
GOAT (sumber: CNN)

Bagi saya pribadi, keduanya adalah GOAT sesungguhnya. Tidak ada yang unggul satu sama lain. Peserteruan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo membuat kita semua bersyukur bisa menjadi saksi mata dua pemain hebat yang mungkin lahir dalam kurun 100-500 tahun sekali ini.

Kemampuan Messi yang berasal dari bakat alami. Keterampilan Ronaldo yang merupakan hasil kerja keras. Sebuah epik dari kisah heroik dua GOAT di lapangan yang kini sudah berada di senjakalanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun