Sekitar 2-3 tahun silam, saya pernah traveling ke suatu daerah yang jauh dari pusat kota. Saat itu saya kehabisan uang dan belum menarik uang tunai di ATM. Setelah kasak-kusuk mencari, akhirnya saya menemukan ATM bank lokal.
Sayangnya saat itu kartu debit saya ditolak karena berbeda bank dan tidak mendukung layanan untuk tarik tunai, ditambah tidak ada kerjasama layanan dari pihak ketiga.
Beruntungnya, saat itu trip mate atau kawan seperjalanan meminjamkan uang. Dan setelah sampai di pusat kota untuk beranjak pulang, saya menemukan ATM yang saya cari-cari untuk mengganti uang kawan saya tersebut. Dari cerita ini saya belajar pentingnya budgeting dan menyiapkan persediaan uang tunai, terutama di kota-kota kecil atau pelosok daerah.
***
Sadar betapa pentingnya persiapan budget saat jalan-jalan, mulai dari hal yang besar sampai detail terkecil, kini saya menerapkan prinsip menggunakan uang secara bijak. Misalnya dana yang sedianya harus saya siapkan saat berangkat dari Jakarta. Lalu, bila kekurangan dana saya harus mencari ATM untuk tarik tunai dimana saya harus berada di kota besar atau pusat keramaian, dll.
Marischka bercerita budgeting saat traveling sangat penting. Misalnya membeli tiket saat low season atau memanfaatkan promo. Kemudian ketika sampai di destinasi dia menekan budget seperti sharing cost dengan trip mate, hangout ke tempat murah sampai memanfaatkan transportasi publik. Salah satu tips yang diberikan oleh Prue adalah membawa uang cash atau bertransaksi lewat kartu debit.
Pertama, kita harus mengenali logo di kartu kita, apakah ATM di kota atau negara yang kita kunjungi mendukung jaringan untuk melakukan transaksi. Kedua, bilamana kita membawa uang cash dan harus tarik tunai, apakah ATM di sana mendukung transaksi tarik tunai. Jangan lupa, bila ke luar negeri dan ingin menukar uang di money exchange airport, rate-nya pasti akan sangat tinggi dan membuat budget jadi membengkak.
***
Sebagai generasi milenial, sudah sewajibnya kita melek informasi terutama yang berhubungan dengan keuangan dan perbankan. Beberapa waktu lalu saya mencoba bertransaki dengan menggunakan kartu debit berlogo GPN. Transaksi yang saya coba adalah melakukan pembayaran via EDC serta tarik tunai di ATM dengan jaringan PRIMA.
Pertama, sangat mudah membayar atau bertransaksi debit. Apalagi mesin EDC yang digunakan adalah multi bank karena mendukung layanan PRIMA Debit.Â
Kedua, layanan PRIMA ATM juga memudahkan saya untuk tarik tunai di ATM manapun dengan logo PRIMA. Tentunya ini akan menjadi bekal untuk persiapan traveling berikutnya bila harus ke daerah pelosok atau luar negeri.
Sebagai informasi tambahan, GPN adalah lambang kedaulatan bangsa yaitu sebuah program yang diluncurkan oleh Bank Indonesia untuk memperkuat sistem perekonomian nasional yang aman, andal dan terpercaya.
Proses switchingnya dilakukan secara lokal di dalam negeri, sehingga biaya bisa ditekan dan tidak dibebankan ke nasabah. GPN dengan Jaringan PRIMA mendukung perekonomian nasional dalam layanan PRIMA Debit, PRIMA ATM, PRIMA Payment Solution, Prima Cross Border, PRIMA e-money Top Up.
Dengan jaringan PRIMA, nasabah dapat menggunakan layanan debit dalam satu sistem pembayaran. Transaksi keuangan juga kian mudah, aman dan nyaman, serta dapat dilakukan dimana dan kapan saja, termasuk ketika traveling. Dengan jaringan PRIMA, traveling pun kian prima.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H