Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Geliat Belanja Daring dan E-Commerce di Indonesia

20 November 2018   17:03 Diperbarui: 28 November 2018   13:53 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopiwriting JNE (sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sedekade lalu, saya baru saja mengenal bisnis online. Prinsipnya sederhana, pembeli akan mentransfer sejumlah uang sesuai harga barang tersebut, kemudian penjual mengirim paketnya. Ada juga metode pembayaran COD (Cash on Delivery) di mana pembeli dan penjual bertemu tatap muka untuk melakukan transasksi.

Metode pertama sangat menarik, karena selain berdasarkan prinsip "saling percaya", penjual juga menggunakan jasa kurir untuk mengirimkan paketnya. Jasa kurir yang umum digunakan saat itu adalah JNE. Alasannya, selain memiliki banyak cabang di kota-kota besar maupun kota kecil, paket pengiriman juga dapat dilacak secara online. JNE membantu menggairahkan geliat pasar online yang saat itu hanya berbasis media sosial.

Industri-industri yang mulai berkembang berkat bisnis online adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Seiring berjalannya waktu, e-commerce bermunculan dan semakin meningkatkan transaksi jual-beli atau belanja online. Selain itu, UMKM memiliki peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian nasional.

***

Sebagai perusahaan jasa kurir ekspres dan logistik yang telah menjalankan bisnisnya selama hampir 28 tahun di Indonesia, JNE mendukung perkembangan UMKM lokal, salah satunya di kota Bogor. Untuk itu, JNE bersama Kompasiana menggelar acara KOPIWRITING dengan tema "Belanja Online di Social Media atau E-Commerce", di Salak Tower Hotel, Bogor, Rabu (14/11/18) silam.

Kopiwriting JNE (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Kopiwriting JNE (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pada kesempatan tersebut, turut hadir Eri Palgunadi,  VP of Marketing JNE, Mohamad Rosihan, Tenaga Ahli Senior Perdagangan Sektetariat Roadmap E-Commerce Kemenko Bidang Perekonomian RI, serta Sandra Alfina, Co-Founder Sunkrisps, sebagai salah satu perwakilan UMKM di Bogor.

Pada pemaparannya, Sandra bercerita mengenai Sunkrisps sebagai salah satu produk usaha yang berkembang di Bogor. Mengusung produk camilan sehat berbasis sayuran, Sunkrisps mengandalkan media sosial Instagram bukan untuk sekadar pemasaran, tetapi juga mengedukasi konsumennya.

"Melalui media online, khususnya media sosial, kami menyajikan konten dengan kualitas baik secara konsisten sehingga customer berminat dengan brand dan produk sehingga melakukan pembelian," ujarnya.

Perkembangan UMKM di kota Bogor memang berkembang pesat. Tercatat ada sekitar 23.000 UMKM di Bogor. Beberapa bahkan sudah merambah daring dan pernah mengirimkan paketnya sampai ke pelosok daerah. Contohnya, Sunkrisps pernah mengirimkan produknya hingga ke kota kecil di Papua. Semua itu berkat media online.

UKM semakin berkembang (sumber: Dokumentasi Pribadi)
UKM semakin berkembang (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Senada dengan Sandra, Rosihan juga mengungkanpkan bahwa UMKM perlu melirik pasar online sebagai salah satu strategi pemasaran produk.

"E-Commerce terbagi dua, formal (marketplace) dan informal (social media). Ini yang harus dimanfaatkan Industri Kecil Menengah untuk menuju online," ujarnya.

Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tercatat di tahun 2017 ada 143 juta pengguna internet. Tentu ini merupakan peluang besar bagi UMKM guna melebarkan sayap di bisnis online. Apalagi saat ini semakin banyak orang yang melakukan transaksi belanja online.

Sistem perdagangan berbasis elektronik memang berpotensi menjadi salah satu penggerak roda perekonomian nasional. Pemerintah juga mendorong percepatan dan pengembangan sistem perdagangan nasional berbasis elektronik.

Prediden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (PerPres) No. 74 tahun 2017 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (SPNBE) atau Road Map E-Commerce tahun 2017-2019 pada pertengahan 2017 lalu. Diharapkan, transaksi perdagangan berbasis elektronik bisa lebih terarah persiapan dan pelaksanaannya dengan Peta Jalan SPNBE 2017-2019 ini.

Sebagai perusahaan logistik dan kurir yang membantu transaksi belanja online, JNE juga telah mempersiapkan JNE E-Commerce dan optimalisasi Mobile Applications pada 2014 silam. Dengan dukungan 250 kantor operasional dan memperluan jaringan hingga lebih dari 6.000 outlet di seluruh Indonesia, JNE siap mendukung perkembangan UMKM berbasis online sesuai dengan slogannya, "Connecting Happiness".

Kompasianer peserta Kopiwriting (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Kompasianer peserta Kopiwriting (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pada akhirnya perkembangan teknologi tak dapat kita pisahkan dari perekonomian. Dengan memanfaatkan teknologi berbasis online, roda perekonomian juga semakin menggeliat. UMKM bisa mengembangkan bisnisnya baik melalui social media, marketplace, hingga e-commerce.

Yang mana yang paling efektif menggenjot transaksi belanja online? Tentu jawabannya relatif, karena setiap customer memiliki perjalanan yang berbeda-beda untuk suatu produk. Paling penting, UMKM tetap konsisten dengan produk dan pelayanannya. Karena kembali lagi, pembeli adalah raja, kepuasan konsumen tetaplah nomor satu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun