Belakangan ini mendaki gunung atau naik gunung menjadi aktivitas yang banyak dilakui oleh para traveler, khususnya yang berasal dari kalangan milenial.
Di linimasa media sosial, banyak wara-wiri foto maupun video seseorang ketika mendaki gunung. Momen saat mendaki, berburu sunrise, makan bersama dengan logistik seadanya, seakan sudah menjadi pengalaman wajib bagi mereka yang mengaku sebagai pecinta alam.
Media sosial memang menjadi faktor pemicu membludaknya jumlah pendaki gunung-gunung di Indonesia. Sayangnya, banyaknya pendaki justru menimbulkan masalah baru, yakni munculnya oknum pendaki yang TIDAK BERTANGGUNG JAWAB. Perilaku inilah yang patut dipertanyakan, apakah mereka benar-benar mencintai alam atau justru ingin merusaknya.
Beberapa waktu lalu sempat viral foto dan video 'pendaki' yang memetik edelweis. Padahal sudah jelas bahwa bunga tersebut dilarang untuk dipetik.
Ada pula pendaki yang membuang dan meninggalkan sampah sembarangan.
Belum lagi aksi vandalisme yang semakin mencoreng citra seorang pendaki.
Sejatinya menjadi pendaki yang bertanggung jawab itu mudah, yaitu dengan menjaga kesehatan diri serta menjaga lingkungan sekitarnya. Apa hubungannya dengan kesehatan pendaki? Jangan lupa, mendaki gunung memerlukan fisik dan stamina yang prima.
Karena itu seorang pendaki juga harus bertanggung jawab pada kesehatan dirinya sendiri.
Untuk lebih jelasnya, berikut langkah-langkah untuk menjadi pendaki yang bertanggung jawab dan patut disebut sebagai pecinta alam.