Dalam presentasinya yang diberi tema "Storytelling Through Food Photo" tersebut, Mas Ruby membeberkan poin utama dalam food photography.
"Kuncinya adalah RASA, bagaimana sebuah foto bisa menggambarkan rasa makanan yang sebenarnya. Melatih rasa adalah melatih seni. Storytelling dalam setiap karya foto makanan sayapun hanya ada satu kata, yaitu RASA."
Berbagi cerita dan rasa lewat makanan
Tergelitik dengan penjelasan Mas Ruby. Saya membuka kembali galeri smartphone karena kebetulan saya adalah satu orang yang hobi food photography, meski masih dalam skala amatir. Dari beberapa hasil jepretan dan tips-tips yang dibagikan oleh Mas Ruby, saya mulai paham bagaimana cara memotret makanan yang bukan hanya artistik, tetapi juga mengandung cerita di dalamnya.
Dalam pemaparannya, Mas Ruby tidak mempersoalkan jenis kamera apa yang digunakan. Mulai dari kamera profesional sampai kamera smartphone bisa dimanfaatkan sebagai alat perekam gambar. Jadi tidak ada alasan untuk ragu atau minder karena tidak memiliki kamera bagus. Saya sendiri juga hanya menggunakan kamera smartphone.
"Setiap orang minimal punya smartphone, jadi tidak ada alasan tidak bisa bikin konten yang bagus. Yang penting kita harus paham kamera apa yang kita gunakan. Camera is secondary. The number one is the person behind the camera," tegasnya.
1. Cahaya dan jendela
Pernahkah kita melihat sebuah foto makanan dimana objek foto disirami oleh bias sinar matahari, atau ketika makanan tersebut terpapar pantulan sinar matahari melalui jendela. Bagaimana hasilnya? Bukankah sangat indah? Inilah salah satu teknik pencahayaan dalam memotret.
"Yang perlu diperhatikan ketika ingin foto makanan, basicnya itu harus berteman dengan jendela. Food photography yang paling baik adalah foto dengan cahaya natural, seperti cahaya matahari. Sinar matahari yang 'jatuh' ke makanan itu jauh lebih colorful dan lebih enak untuk dilihat," imbuh Mas Ruby.