Beberapa waktu lalu saya sempat mengikuti walking tour di ibu kota bersama salah satu tour organizer yang sering mengadakan tur keliling kota Jakarta.Â
Sebagai anak yang lahir dan besar di ibu kota, saya malah baru tahu bahwa kota tersibuk di negara ini ternyata memiliki pesona tersembunyi yang tidak disadari oleh warganya sendiri. Bukan hanya Jakarta saja, kota-kota di sekitarnya juga memiliki banyak keindahan yang mungkin dilupakan oleh setiap orang yang berlalu lalang disana.
Salah satu kota selain Jakarta yang paling sering saya kunjungi adalah Bogor. Kota yang memiliki nama lain Kota Hujan ini memang mudah didatangi, apalagi kini ada kereta commuter line dengan harga terjangkau.Â
Namun berkali-kali ke kota hujan, belum pernah sekalipun saya belajar tentang sejarah dan mengenal bangunan-bangunannya yang klasik dan indah. Lebih tepatnya, saya belum pernah walking tour atau city tour di Bogor.
Akhirnya kesempatan itu datang saat Komunitas Traveling Kompasiana (KOTEKA) mengadakan acara KotekaTalk ngabuburit pada Selasa (29/5/2018) silam dengan kegiatan city tour sekaligus sharing session bagaimana menjadi hosting travelers yang baik, khususnya jika menggunakan Airbnb. Kebetulan Mas Ony Jamhari, salah satu admin Koteka, adalah superhost Airbnb dan akan membagi pengalaman dan kisahnya ketika menyewakan rumahnya untuk "penginapan" online.
***
Rute pertama kami adalah mengunjungi Gereja Katedral Bogor atau Gereja Santa Perawan Maria. Lokasinya tak jauh dari Stasiun Bogor, terletak di Jalan Kapten Muslihat No. 22. Sayangnya, saat itu Gereja sedang tertutup untuk umum. Karena itu kami hanya bisa menikmati keindahan bangunan yang berdiri sejak 1889 ini dari luar.
Perjalanan dilanjutkan menuju musholla yang terletak tepat di sebelah gedung Balai Kota. Teman-teman muslim pun menunaikan ibadah sholat dzuhur. Setelah itu kami sempat berfoto di depan Balai Kota. Bangunan bergaya kolonial ini dulunya memang tempat berkumpulnya para sosialita bernama "De Societeit" dimana para meneer dan noni-noni londo berkumpul, berpesta dan berdansa.Â
Setelah mengalami beberapa kali alih fungsi, gedung yang menjadi salah satu cagar budaya di Buitenzorg ini akhirnya menjadi tempat ngantor Walikota Bogor.