Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Guardians of The Tomb", Keserakahan Berujung Maut

4 April 2018   10:46 Diperbarui: 4 April 2018   12:41 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Misi penyelamatan (sumber: www.screenanarchy.com)

Overall, Guardians of The Tomb cukup mengecewakan. Meski berstatus koalisi dagang antara negeri kanguru dan negeri panda (bahkan Li Bing Bing duduk di bangku produser) film ini bahkan lebih buruk dari sekedar tontonan yang menghibur. Kalau boleh jujur, Java Heat (2013) yang merupakan film patungan yang juga dibintangi oleh Kellan Lutz masih lebih baik meski keduanya sama-sama terkategori sebagai film busuk.

Ceritanya kurang kuat, ditambah alur flashback ala keluarga bahagia yang membuat penonton bosan (karena adegan itu terus yang diputar, seolah ngirit dan tak punya scene lain). Editing dan efek visualnya sih lumayan oke, kecuali efek ledakan api di gurun yang sedikit mengernyitkan dahi, entah memang seperti itu atau sedikit lebay dan memberi kesan dramatis.

Korban laba-laba (sumber: www.screenanarchy.com)
Korban laba-laba (sumber: www.screenanarchy.com)
Mumi (sumber: www.screendaily.com)
Mumi (sumber: www.screendaily.com)
Di awal cerita, Guardians of The Tomb seperti berusaha menampilkan sedikit horor dengan efek jumpscare layaknya film Pengabdi Setan di tahun 1980 (kalau ditonton di zaman itu yah, kalau nonton di zaman sekarang sih ketawa aja deh). Sayangnya tensi horor hilang di pertengahan film dan diganti dengan drama survival.

Karakternya juga kurang kuat, masa lalu Ridley digambarkan ala kadarnya, terutama cerita kelamnya yang didukung adegan flashback yang "tidak jelas" (untungnya dibantu oleh dialog). Jia yang berstatus zoologist masih sedikit lebih baik karena memang dialah karakter utamanya. Sementara Mason digambarkan sebagai sosok serakah dan ambisius yang untungnya sudah tergambar dari raut wajahnya.

Karakter lainnya seperti hanya pelengkap. Scene stealer adalah Gary si supir yang mempunyai celetukan menggelitik seperti Scooby Doo, follow Twitter, Gandalf atau Willy Wonka. Lalu ada Chen yang di awal cerita hampir saja wassalam, lalu tiba-tiba segar bugar dalam tempo sesingkat-singkatnya dan ujung-ujungnya akhirnya mati juga. Bagi saya pribadi, karakter Chen cukup menarik karena sebagai ahli sejarah wajahnya mirip dengan Komika Mongol, bedanya ini versi serius.

Wu Chun yang tetap tampan (sumber: www.chopflix.com)
Wu Chun yang tetap tampan (sumber: www.chopflix.com)
Ada beberapa kejanggalan juga di film ini, salah satunya teror laba-laba sebagai 'antagonis' yang terkesan ambigu. Terkadang mereka berbahaya, namun kadang mereka tak ubahnya binatang yang hanya berlalu lalang. Mereka diibaratkan sedang mengatur strategi untuk "menyerang", seperti menunggu waktu untuk demo berjilid-jilid tanpa perlu bertanggal cantik.

Berikutnya kematian Ethan, salah satu rekan Luke yang ikut hilang dan ditemukan sudah "termumi-laba laba-fikasi". Sementara Luke seperti ditemukan secara "kebetulan" dan ajaibnya ia belum meninggal (mungkin sayang bayar Wu Chun mahal-mahal tapi hanya muncul sebentar). Terakhir, Kimble Rendall sebagai sutradara justru mengakhiri film ini dengan ending kacangan, bukan happy ending atau "mungkin" berakhir buruk, tapi... ah sudahlah..

Misi penyelamatan (sumber: www.screenanarchy.com)
Misi penyelamatan (sumber: www.screenanarchy.com)
Omong-omong, film ini juga memiliki judul lain "7 Guardians of The Tomb" tapi di negara lain angka 7 dihilangkan. Mungkin agak sedikit rancu dimana saya sendiri bingung dimana tujuh penjaga yang dimaksud (sesuai judul awalnya). Tapi kata Guardians dan Tomb lah yang harus diperhatikan, seolah ingin mendompleng nama besar Guardians of The Galaxy dan Tomb Raider. Apalagi sosok Jack Ridley sekilas mirip Star-Lord dan penampilan Jia tampak seperti Lara Croft.

Hhhmmmm...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun