Overall, Guardians of The Tomb cukup mengecewakan. Meski berstatus koalisi dagang antara negeri kanguru dan negeri panda (bahkan Li Bing Bing duduk di bangku produser) film ini bahkan lebih buruk dari sekedar tontonan yang menghibur. Kalau boleh jujur, Java Heat (2013) yang merupakan film patungan yang juga dibintangi oleh Kellan Lutz masih lebih baik meski keduanya sama-sama terkategori sebagai film busuk.
Ceritanya kurang kuat, ditambah alur flashback ala keluarga bahagia yang membuat penonton bosan (karena adegan itu terus yang diputar, seolah ngirit dan tak punya scene lain). Editing dan efek visualnya sih lumayan oke, kecuali efek ledakan api di gurun yang sedikit mengernyitkan dahi, entah memang seperti itu atau sedikit lebay dan memberi kesan dramatis.
Karakternya juga kurang kuat, masa lalu Ridley digambarkan ala kadarnya, terutama cerita kelamnya yang didukung adegan flashback yang "tidak jelas" (untungnya dibantu oleh dialog). Jia yang berstatus zoologist masih sedikit lebih baik karena memang dialah karakter utamanya. Sementara Mason digambarkan sebagai sosok serakah dan ambisius yang untungnya sudah tergambar dari raut wajahnya.
Karakter lainnya seperti hanya pelengkap. Scene stealer adalah Gary si supir yang mempunyai celetukan menggelitik seperti Scooby Doo, follow Twitter, Gandalf atau Willy Wonka. Lalu ada Chen yang di awal cerita hampir saja wassalam, lalu tiba-tiba segar bugar dalam tempo sesingkat-singkatnya dan ujung-ujungnya akhirnya mati juga. Bagi saya pribadi, karakter Chen cukup menarik karena sebagai ahli sejarah wajahnya mirip dengan Komika Mongol, bedanya ini versi serius.
Berikutnya kematian Ethan, salah satu rekan Luke yang ikut hilang dan ditemukan sudah "termumi-laba laba-fikasi". Sementara Luke seperti ditemukan secara "kebetulan" dan ajaibnya ia belum meninggal (mungkin sayang bayar Wu Chun mahal-mahal tapi hanya muncul sebentar). Terakhir, Kimble Rendall sebagai sutradara justru mengakhiri film ini dengan ending kacangan, bukan happy ending atau "mungkin" berakhir buruk, tapi... ah sudahlah..
Hhhmmmm...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H