Apa yang ada dalam benak Anda ketika mendengar usia 35 tahun? Tiga puluh lima jelas bukan sekedar angka atau nominal. Usia ini biasanya identik dengan tanda kematangan, kedewasaan dan kemapanan. Dari sisi kehidupan, mereka yang memasuki fase usia ini sudah memiliki karir cemerlang, sudah berkeluarga dan memiliki keturunan, dan sudah mapan dalam finansial dan investasi untuk masa depan.
Menginjak usia ke-35 pada April 2018 mendatang, G-SHOCK sudah berkembang menjadi produk jam tangan ternama. Arloji yang awalnya ditolak di negerinya sendiri itu kini menjadi brand yang terkenal seantero jagad berkat daya tahannya yang kuat dan tahan banting. Siapa sangka imej tahan banting dari G-SHOCK sudah terbentuk dari awal pembuatannya dimana Kikuo Ibe dengan semangat pantang menyerah terus menciptakan jam tangan kokoh dan tangguh meski berkali-kali gagal (selengkapnya bisa dibaca "Belajar Gambaru dan Budaya Malu dari Orang Jepang").
Sejak diluncurkan pada 1983, G-SHOCK telah "melanjutkan keturunannya" dengan mencapai penjualan 100 juta unit. Di tahun 2017 saja telah terjual 8,4 juta unit. Kepopuleran G-SHOCK jelas menjadi pertanda bahwa jam tangan ini disukai oleh publik seiring dengan perkembangan dan kecanggihan teknologi yang disematkan ke dalamnya dari masa ke masa.
"Kepopuleran yang kami raih saat ini tak didapatkan dengan mudah dan seketika. Kami melewati waktu yang panjang. Butuh waktu 10 tahun, sejak tahun 1983 ketika G-SHOCK pertama kali dijual ke pasar, hingga jam ini mulai dikenal dan menjadi sangat populer," ujar Kazuhiro Kashio, Presiden dan Chief Operating Officer Casio Computer Co, Ltd.
G-SHOCK Limited Edition
Sebagai brand jam tangan populer dengan "karir" cemerlang, setiap kali merilis produk limited edition untuk para penggemarnya, dapat dipastikan G-SHOCK edisi terbatas itu akan habis di pasaran. Tiap negara hanya mendapat kuota sekitar 1000 buah, yang membuatnya menjadi incaran para penggemar dan kolektor.
Nama NIGO sendiri pasti tak asing bagi fashion enthusiast berkat clothing line ternamanya "A Bathing Ape" atau BAPE pada tahun 90-an yang menghantarkannya sebagai pionir di bidang street culture yang sudah menjadi lifestyle dan society. Meski sudah keluar dari brand tersebut pada 2011, NIGO kini merancang brand miliknya sendiri "Human Made" dan menjadi creative director untuk berbagai proyek dari perusahaan global.
UT Collection dari Uniqlo, iQOS dari Phillip Morris, YOHO!, sebuah majalah budaya anak muda terkemuka di Cina adalah beberapa proyek yang dipegang oleh NIGO. Ia juga menjalin kerja sama dengan CyberAgent, sebuah perusahaan iklan dan televisi berbasis Internet.
Sementara Kikuo Ibe adalah lulusan Universitas Sophia tahun 1976 jurusan teknis mekanika dari Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang bergabung dengan Casio dan ditugaskan sebagai teknisi di departemen desain. Terlibat pada pengembangan konstruksi jam tangan digital, tahun 1981 ia mengusulkan pembuatan jam tangan tangguh, tahan banting dan tidak hancur walau dijatuhkan dan mulai mengembangkan konstruksi jam tangan tahan getaran yang kemudian dikenal sebagai G-SHOCK.
Kikuo Ibe menantang pemikiran awam bahwa jam tangan hanyalah penunjuk waktu yang mudah rusak. Setelah trial and error selama dua tahun dengan 200 prototipe, G-SHOCK diluncurkan pertama kali di tahun 1983 dan terus mengalami proses evolusi tak terbendung dengan konsep Ketangguhan Tanpa Batas (Absolute Toughness).
Bagaimana mendapatkan G-SHOCK Limited Edition.
Kembali pada G-SHOCK edisi terbatas. Dua buah jam tangan hasil kolaborasi NIGO dan Kikuo Ibe itu adalah DW-5635-9 dengan warna kuning dan DW-6935-4 yang berwarna pink atau merah muda. Kedua model limited edition ini dibuat berdasarkan model pertama G-SHOCK yaitu DW-5600 dan DW-6900 yang merupakan model dasar dari banyaknya model kolaborasi G-SHOCK. NIGO pun merasa memiliki hubungan khusus dengan model ini dan merealisasikan impian kedua kolaborator di dunia fashion dan teknologi tersebut.
Warna kuning dan pink untuk kedua produk ini tentu bukan selera semua orang. Namun, G-SHOCK justru memberi keistimewaan pada teknik pewarnaannya. Casio mengklaim, teknologi yang baru pertama kali digunakan pada G-SHOCK ini akan melindungi warna agar tak pudar dimakan waktu. Sebuah inovasi sempurna yang menandakan "kematangan dan kemapanan" G-SHOCK di usianya ke-35 untuk "investasi" teknologinya di masa mendatang.
Pada bagian penutup belakang, ada grafir berisi pesan dari kedua kolabolator, "35th Anniversary Model Thank you from NIGO & K. IBE."
Untuk mendapatkan salah satu G-SHOCK limited edition ini para pecinta G-SHOCK tidak perlu khawatir harus pergi ke luar negeri atau harus mengantri panjang. G-SHOCK DW-5635-9 dan DW-6935-4 tidak akan dijual seperti biasa namun melalui pengundian.
"Cara pengundiannya mudah, cukup mendaftar di NIGO x K.IBE Special Collaboration Models dan tunggu kabar selanjutnya. Jika Anda adalah salah satu dari 70 orang yang beruntung di seluruh dunia, kami akan memberi konfirmasi melalui email," ujar Hirokazu Satoh, Chief Representative, Jakarta Representative Office, CASIO Singapore Pte., Ltd.
Untuk menambah semangat para penggemar dan pecinta G-SHOCK, Kikuo Ibe berjanji akan mengantarkan langsung satu buah jam tangan ke satu orang pemenang yang paling beruntung, dimanapun sang pemenang berada. Tentu kesempatan langka bertemu langsung dengan "The Father of G-SHOCK" dan dibawakan jam tangan spesial.
Website khusus untuk pengundian ini membuka pendaftaran pada tanggal 1 Februari 2018 pukul 03.00 GMT (10.00 WIB) hingga 5 Maret 2018 14.59 GMT (21.59 WIB). Sedangkan untuk pengundian sendiri direncanakan akan dilakukan pada bulan Maret 2018.
So, tunggu apa lagi? Bersiaplah untuk mendaftar dan dapatkan jam tangan G-SHOCK limited edition hasil dari kolaborasi dan inovasi tersebut. Siapa tahu Anda lah yang beruntung..
N.B: jika link tidak bisa dibuka, silakan copas world.g-shock.com/35th/en/collaboration/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H