Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Orang Jakarta, Tapi Baru Dua Kali Naik Transjakarta

25 November 2017   22:31 Diperbarui: 26 November 2017   12:43 2949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya bisa, emang lu turun di Kota?"

"Iya bisa kalo turun disana. Abis itu naik Go.. (sponsor mulai berdehem)."

"Oke, gua sama Ana kan mau turun. Nanti disana lu minjem kartu ya ama orang biar lu bisa keluar dari halte,"katanya lagi.

WHHAATTT! Itulah yang ada di pikiran gue.

"Gak papa koq. Mereka kalo tap keluar gak kepotong duit lagi. Gue dulu pernah begitu juga," sambungnya.

Salah satu halte TransJakarta (sumber: www.wikimedia.org)
Salah satu halte TransJakarta (sumber: www.wikimedia.org)
Weleh, gue kan orang norak dan 'takut' juga sih karena emang super jarang pake banget naik busway. Akhirnya momen itu pun tiba. Pingkan dan Ana turun di Dukuh Atas dan kami berpisah. Jadilah gue sendirian dengan rasa bimbang, takut, cemas, resah, gelisah dan deg-degan layaknya wanita yang sudah tiga minggu tidak mens.

Di perjalanan banyak orang naik dan turun. Mata gue pun tajam mencari mangsa. Akhirnya tiba juga di stasiun Kota dan hampir semua orang turun. Gue pun celingak-celinguk dan jalan cepat sampai ketemu bapak-bapak yang juga lagi jalan cepet walaupun kami bukan sedang lomba jalan cepat dan Malaysia lah pemenangnya (Apaan sih. Wkwk).

"Pak maap, boleh minta tolong gak? Minjem kartunya donk biar saya bisa keluar. Tadi saya juga naik minjem kartu temen,"kataku tanpa banyak cingcong sambil menggunakan jurus melas.

"Oh iya. Jalan aja," jawab si bapak yang meskipun wajahnya kurang ramah tapi sepertinya hatinya tidak.

Kami sampai di gate dan si bapak mengeluarkan kartu saktinya untuk 'membebaskan' daku.

"Makasih banyak ya pak," ucapku yang hanya dijawab dengan anggukan dingin meski hatinya sepertinya hangat (sepertinya ya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun