Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bangga Menjadi Anak Bangsa di Negeri Sejuta Pesona

17 Agustus 2017   18:26 Diperbarui: 17 Agustus 2017   21:37 1994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan (Dokumentasi Pribadi)

Indonesia. Negeri dengan berjuta pulau dan pesona keindahan alam. Negeri ini juga kaya akan budaya dan sejarah nan panjang. Sayangnya beberapa abad lalu bumi pertiwi kita dijajah dan diperas kekayaannya oleh bangsa lain. Namun berkat perjuangan dan kegigihan para pahlawan, kita bisa meraih kemerdekaan tepat hari ini, 72 tahun silam.

Meski di era modern kemerdekaan selalu dirayakan baik secara simbolis, namun perjuangan yang sebenarnya belum berakhir. Yang kita lawan saat ini bukanlah penjajah, tetapi korupsi, kemiskinan, kebodohan, adu domba dan politik pemecah belah. Hal ini tentunya menjadi bahaya laten yang berpotensi merusak keutuhan bangsa serta kemerdekaan yang sudah sepatutnya kita pertahankan.

Sebagai warga negara yang baik, selain taat membayar pajak tentunya kita harus berperan serta dalam memajukan bangsa dan negara. Agar Indonesia terus maju dibutuhkan patriot-patriot yang siap sedia mengharumkan bangsa di mata dunia. Lantas apa saja yang sudah kita perbuat untuk negeri kita tercinta?

***

Anak muda yang hobi berpetualang (Dokumentasi Pribadi)
Anak muda yang hobi berpetualang (Dokumentasi Pribadi)
Memberikan sumbangsih untuk negeri, bagi sebagian orang terdengar muluk-muluk atau hanya sekedar angan belaka. Padahal sumbangsih untuk bangsa tak harus melalui hal besar, kita juga bisa memulainya dari hal-hal kecil. Mungkin kita bukanlah desainer ternama yang sudah ikut fashion show di Paris, Milan atau New York dengan rancangan batik kita.

Mungkin kita juga bukan atlet yang sukses mempersembahkan medali Olimpiade, Asian Games atau Sea Games. Kita juga bukan duta kuliner yang membawa nasi goreng, rendang atau tempe mendoan ke penjuru dunia. Ya, memberikan kontribusi positif untuk negara tidak harus melalui hal-hal besar dan 'wah' atau 'wow banget', kita bisa memulainya dari hal kecil.

Negeri berjuta keindahan (Dokumentasi Pribadi)
Negeri berjuta keindahan (Dokumentasi Pribadi)
Lalu bagaimana memberikan sumbangsih atau kontribusi untuk negara? Jawabannya mudah, kenali apa yang menjadi passion-mu dan ikuti kata hatimu. Pernah dengar cerita seorang social entrepreneur yang memberdayakan penduduk kampung sekitar untuk UKM miliknya atau mempekerjakan para karyawan disabilitas? Itulah salah satu contoh memberikan sumbangsih pada negara meski dalam skala kecil.

***

Apa yang menjadi passion saya? Belakangan ini saya sering melihat maraknya social media yang menjadi media 'pamer' baik itu pamer kekayaan, popularitas bahkan untuk mengumbar privasi. Sebenarnya sah-sah saja apa yang mereka lakukan, toh social media itu milik dan hak mereka sepenuhnya.

Nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan (Dokumentasi Pribadi)
Nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan (Dokumentasi Pribadi)
Namun ada yang mengganjal di kepala saya. Sudah sering saya melihat banyak orang yang sedang plesiran ke luar negeri dan memposting foto-foto liburan mereka untuk menarik kekaguman para followersnya, dan mungkin juga untuk membuat sebagian orang merasa iri dan sirik. Sayangnya, pamer plesir ke luar negeri amat masif sehingga melupakan citra kita sebagai anak bangsa yang lebih bangga jalan-jalan ke luar negeri daripada ke negeri sendiri.

Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran saya, bahwa mengapa kita tidak memperkenalkan keindahan alam dan pariwisata di negeri sendiri. Padahal seperti yang kita tahu, Indonesia kaya akan alam yang indah, mulai dari gunung, laut, budaya, kasanah kuliner hingga kearifan lokal masyarakat setempat. Dengan begitu kita dan para generasi penerus bangsa bisa semakin cinta tanah air serta bangga bahwa di negerinya ada banyak tempat yang tak kalah indah dari negeri orang.

Laut nan indah (Dokumentasi Pribadi)
Laut nan indah (Dokumentasi Pribadi)
Tren traveling memang sedang booming belakangan ini. Sebagian orang menganggap bahwa jalan-jalan dan plesiran hanya menghabiskan uang. Padahal selain memiliki banyak manfaat kesehatan, traveling juga memiliki nilai-nilai positif, salah satunya menjadi media promosi yang efektif.

Bangga rasanya ketika menceritakan pengalaman saat naik gunung yang jalurnya curam, atau saat menyelami lautan dengan keindahan terumbu karangnya. Kita juga bisa menceritakan tentang budaya lokal, keramahan masyarakatnya, atau 'keanehan' makanan khasnya yang lezat. Dan yang lebih bangganya lagi, semuanya itu ada di negeri kita tercinta, Indonesia. Kita bukan hanya menjadi pelancong, tetapi juga duta pariwisata untuk mempromosikan keindahan alam bumi pertiwi.

***

Banyak bangunan bersejarah (Dokumentasi Pribadi)
Banyak bangunan bersejarah (Dokumentasi Pribadi)
Bersyukur berkat menjamurnya tren traveling, ekonomi juga semakin terangkat. Bila dulu banyak operator tur yang menawarkan paket liburan ke luar negeri, saat ini trip-trip lokal lah yang diburu oleh masyarakat. Bak efek bola salju, hal ini turut membuka lapangan pekerjaan di sekitar tempat wisata mulai dari warung atau restoran, porter, pemandu wisata, homestay dan alat-alat transportasi lokal.

Dan bersyukur juga karena pemerintah kini memperhatikan sektor pariwisata di tempat-tempat terpencil melalui pemkot atau pemkab setempat. Selain memperbaiki akses dan fasilitas, promosi juga terus dilakukan baik di media sosial maupun lewat festival lokal.

Dan inilah tugas kita yang bukan hanya menjadi wisatawan tetapi juga memperkenalkan dan memajukan pariwisata Indonesia. Tentunya kita juga harus menjadi traveler yang bertanggung jawab dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan vandalisme serta menghormati aturan dan norma setempat.

Indahnya negeriku (Dokumentasi Pribadi)
Indahnya negeriku (Dokumentasi Pribadi)
Tepat setahun lalu, saya memutuskan untuk melakukan sebuah perjalanan ke tempat-tempat indah di seluruh penjuru negeri. Mungkin kaki ini belum menapaki semuanya, namun selagi kaki masih kuat dan rejeki terus mengalir, saya akan terus berusaha mencari keindahan tersembunyi di bumi pertiwi.

Bukan untuk ajang pamer, tetapi untuk menyatakan bahwa sebenarnya ada banyak tempat indah di Indonesia. Setidaknya beberapa teman yang kepo di sosial media saya kini mulai bertanya tentang tempat-tempat yang saya kunjungi. Atau ada juga yang hobi plesir keluar negeri bertanya bagaimana pengalaman saya ke tempat A atau B dan berminat untuk kesana. Dalam komunits pun saya juga berbagi dan sharing pengalaman tentang destinasi yang belum, sudah atau akan dikunjungi.

Inilah yang saya berikan untuk negeri. Menjelajah Indonesia, itulah passion saya. Memajukan pariwisata dan keindahan alam Indonesia, itulah mimpi saya. Jangan hanya berdiam diri dan berpangku tangan, hidup terlalu singkat untuk berdiam di satu tempat. Melalui tulisan ini saya juga mengajak Anda untuk melihat dengan mata kepala sendiri, bahwa Indonesia itu kaya dan kita harus bangga bisa melihat dan menikmati keindahannya.

Mari berpetualang! (Dokumentasi Pribadi)
Mari berpetualang! (Dokumentasi Pribadi)
Jayalah Indonesiaku selalu, dengan menjadi tuan rumah pariwisata di negeri sendiri. Kemerdekaan akan terus kami pertahankan dengan memberikan sumbangsih sesuai kemampuan dan talenta kami.

Saya bangga menjadi anak bangsa dan tinggal di negeri sejuta pesona.

Merdeka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun