Borobudur, nama tempat ini sepertinya sudah akrab di telinga para wisatawan. Salah satu candi terbesar di Jawa Tengah ini juga pernah menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia dan juga termasuk dalam situs warisan dunia dari UNESCO. Bahkan, dalam program '10 Bali Baru' yang dicanangkan oleh kementerian pariwisata, Candi Borobudur adalah satu dari sepuluh destinasi prioritas tersebut.
Meski kerap disebut dalam wisata Yogyakarta (karena banyaknya turis yang menuju Borobudur melalui kota gudeg), sejatinya candi yang dibangun sejak 770 Masehi ini berada di kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Borobudur sendiri juga termasuk wisata unggulan di provinsi ini selain Dieng dan Karimunjawa.
Menjadi wisata yang diincar oleh banyak turis sudah menjadi hal yang lumrah. Borobudur masa kini bukanlah Borobudur 10 atau 20 tahun silam. Akses, amenitas dan fasilitas terus diperbaiki, transportasi dan akomodasi juga makin dipermudah. Tak heran, setiap hari ada ratusan bahkan ribuan pengunjung memadati candi Buddha terbesar di Indonesia ini.
Pengembangan wisata di sekitar Borobudur
Dulu, Magelang memang 'hanya' memiliki Borobudur sebagai jagoan utama. Namun seiring perkembangan zaman dan teknologi masa kini, Magelang memiliki banyak wisata yang bisa dijadikan pilihan untuk menghabiskan waktu liburan.
Selain itu masih ada Punthuk Setumbu yang juga menjadi salah satu lokasi syuting AADC?2 yang terkenal dengan 'Borobudur Nirwana Sunrise' miliknya. Pemandangan kabut dengan siluet Borobudur di kejauhan dan matahari terbit menjadikan Punthuk Setumbu sebagai salah satu destinasi wajib jika mengunjungi Magelang. Bak efek bola salju. Seiring naik daunnya Punthuk Setumbu kini telah bermunculan punthuk-punthuk atau gardu pandang lainnya dengan segala keunggulannya masing-masing mulai dari spot foto yang instagramable hinga pengalaman melihat sunrise dan sunset secara bergantian.
Dengan banyaknya diferensiasi wisata di sekitar Borobudur tentunya semakin memperkaya pilihan dan juga membuktikan bahwa Magelang bukan hanya Candi Borobudur saja. Wisatawan kini bisa merasakan banyak pengalaman berbeda sebelum atau sesudah berkunjung ke Borobudur.
Kuliner Magelang yang sedikit terlupakan
Bila ada salah satu pengembangan wisata yang masih jalan di tempat namun sangat potensial, salah satunya adalah wisata kuliner. Meski telah memiliki Borobudur dan wisata menarik lainnya, pariwisata Magelang jangan cepat berpuas diri. Sebagai salah satu destinasi prioritas Kemenpar, ada banyak potensi wisata yang masih bisa digali demi mengoptimalkan target kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara dan mempertegas status Borobudur di mata dunia. Kuliner Magelang juga kaya akan rasa dan budaya yang sayang jika diabaikan begitu saja.
Sebagai contoh, meski kerap disebut sebagai kota sejarah dan budaya, Semarang mencoba memaksimalkan potensi wisata kulinernya dengan membuka Pasar Semawis yang hanya buka tiap akhir pekan. Berbagai macam kuliner khas dan jajanan semarangan berkumpul di tempat ini hingga namanya makin dikenal di kalangan turis maupun pecinta kuliner. Kini, pasar semawis menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi bila berkunjung ke Semarang.
Berkaca dari pengalaman Semarang dengan pasar semawis-nya, Magelang juga bisa mengambil contoh serupa. Selain dapat mengembangkan wisata di sekitar Borobudur, pusat kuliner juga menjadi media promosi yang ampuh untuk memperkenalkan makanan-makanan khas Magelang yang sedikit tepinggirkan.
Magelang memang memiliki beberapa sentra kuliner namun masih terbatas di pusat kota saja seperti alun-alun atau pasar tradisional. Tentunya ini membuat potensi wisata kuliner di kabupaten masi belum optimal. Membangun pusat kuliner di Borobudur sejatinya sudah menjadi nilai plus. Jika bersantap di pinggir pantai dengan pemandangan laut sudah jamak ditemui, bagaimana jika diganti dengan pemandangan hutan, gunung, dengan ketinggian beberapa ratus meter diatas permukaan laut dan juga bangunan bersejarah, apalagi di malam hari dengan suasana yang lebih romantis dan syahdu. Keren bukan?
Salah satu tempat yang sudah menyadur konsep dasar ini adalah Bukit Dagi yang memanjakan pengunjung dengan bersantap pagi dan menikmati pemandangan Borobudur dari kejauhan. Dan pastinya ada hidden wonders dengan pemandangan yang lebih memukau untuk menikmati kuliner khas Magelang.
Btw, apa saja sih makanan khas yang bisa menjadi andalan wisata kuliner di Borobudur?
Kupat tahu.
Yup, sajian dengan bahan utama ketupat dan tahu ini sudah tersohor jika berkunjung ke Magelang. Ditambah tauge, seledri, bawang goreng dan kuah yang khas, makanan ini akan semakin menggugah selera dengan menu pelengkap seperti telur atau sate kerang.
Mangut beong.
Salah satu kuliner yang terkenal akan kelezatannya dan wajib untuk dicicipi. Ikan beong yang merupakan hasil tangkapan alam ,karena sulit untuk dibudidayakan, disajikan diatas piring dengan kuah yang sangat pedas. Dijamin lidah akan semakin bergoyang.
Salah satu kuliner yang hampir terlupakan, bahkan oleh masyarakat Magelang sendiri. Sekilas nasi lesah mirip dengan soto. Isiannya terdiri dari nasi, bihun, tauge, potongan tahu bacem dan ayam yang disiram kuah santan. Oh ya, penyajiannya mengunakan piring, bukan mangkok.
Sego dan mie godhog.
Layaknya mie tektek kuah, mie godhog dan sego (nasi) godhog direbus dengan tambahan sayur, telor dan ayam. Selain itu, mie dan nasi juga bisa dicampur menjadi satu jika ingin mencicipi keduanya sekaligus.
Sop senerek.Â
Ingin mencoba makanan jadul? Sop senerek adalah jawabannya. Kuliner yang sudah ada sejak zaman kolonial ini terdiri dari nasi yang disiram kuah sop yang berisi wortel, bayam, daging sapi dan kacang merah yang menjadi keunikan dan ciri khasnya.
Ingin yang hangat-hangat, wedang kacang bisa menjadi pilihan. Terdiri dari kuah jahe, kacang dan ketan, wedang kacang juga cocok dinikmati bersama sate pisang.
Itulah beberapa kuliner yang bisa menjadi adalan untuk wisata kuliner di Borobudur. Untuk mewujudkan sentra kuliner ini bukan hanya tugas pokdarwis (kelompok sadar wisata) dan para pedagang saja. Peran serta masyarakat sekitar, pemerintah setempat juga intitusi swasta sangat dibutuhkan agar kawasan ini menjadi lebih rapi, sedap dipandang dan profesional.
Dengan manajemen yang baik, bukan tidak mungkin bahwa wisata kuliner Borobudur akan lebih dikenal dan menjadi destinasi wajib bagi para wisatawan. Dengan begitu Magelang akan maju baik dari pariwisata maupun khasanah rasa di lidah. Kemajuan Magelang juga berarti kemajuan Jawa Tengah. Dan kemajuan Jawa tengah juga menjadi kemajuan serta mempertegas status pariwisata Indonesia di mata dunia.
Semoga saja mereka yang datang ke Borobudur bukan hanya sekedar menikmati dan mensyukuri pemandangan dan keindahan alamnya saja, tetapi ada sesuatu hal lain yang membuatnya makin terpesona.
Ah, betapa indahnya alam dan sajian nusantara di tanah Jawa..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H