Sebagai contoh, meski kerap disebut sebagai kota sejarah dan budaya, Semarang mencoba memaksimalkan potensi wisata kulinernya dengan membuka Pasar Semawis yang hanya buka tiap akhir pekan. Berbagai macam kuliner khas dan jajanan semarangan berkumpul di tempat ini hingga namanya makin dikenal di kalangan turis maupun pecinta kuliner. Kini, pasar semawis menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi bila berkunjung ke Semarang.
Berkaca dari pengalaman Semarang dengan pasar semawis-nya, Magelang juga bisa mengambil contoh serupa. Selain dapat mengembangkan wisata di sekitar Borobudur, pusat kuliner juga menjadi media promosi yang ampuh untuk memperkenalkan makanan-makanan khas Magelang yang sedikit tepinggirkan.
Magelang memang memiliki beberapa sentra kuliner namun masih terbatas di pusat kota saja seperti alun-alun atau pasar tradisional. Tentunya ini membuat potensi wisata kuliner di kabupaten masi belum optimal. Membangun pusat kuliner di Borobudur sejatinya sudah menjadi nilai plus. Jika bersantap di pinggir pantai dengan pemandangan laut sudah jamak ditemui, bagaimana jika diganti dengan pemandangan hutan, gunung, dengan ketinggian beberapa ratus meter diatas permukaan laut dan juga bangunan bersejarah, apalagi di malam hari dengan suasana yang lebih romantis dan syahdu. Keren bukan?
Salah satu tempat yang sudah menyadur konsep dasar ini adalah Bukit Dagi yang memanjakan pengunjung dengan bersantap pagi dan menikmati pemandangan Borobudur dari kejauhan. Dan pastinya ada hidden wonders dengan pemandangan yang lebih memukau untuk menikmati kuliner khas Magelang.
Btw, apa saja sih makanan khas yang bisa menjadi andalan wisata kuliner di Borobudur?
Kupat tahu.
Yup, sajian dengan bahan utama ketupat dan tahu ini sudah tersohor jika berkunjung ke Magelang. Ditambah tauge, seledri, bawang goreng dan kuah yang khas, makanan ini akan semakin menggugah selera dengan menu pelengkap seperti telur atau sate kerang.
Mangut beong.
Salah satu kuliner yang terkenal akan kelezatannya dan wajib untuk dicicipi. Ikan beong yang merupakan hasil tangkapan alam ,karena sulit untuk dibudidayakan, disajikan diatas piring dengan kuah yang sangat pedas. Dijamin lidah akan semakin bergoyang.