Angels and Demons adalah novel bestseller karangan penulis kontroversial, Dan Brown. Novel ini mengisahkan petualangan profesor ahli simbologis, Robert Langdon, dalam upayanya menyelamatkan kota Vatikan dari ledakan bom dan mencegah pembunuhan kardinal yang merupakan calon Paus berikutnya.
Dalam misinya, Langdon menyadari bahwa dalang dari semua kekacauan ini adalah seseorang yang menyebut dirinya sebagai Janus, dewa Romawi berwajah dua. Di akhir cerita, kita akan mengetahui bahwa sosok Janus adalah the real bad guy in good guy. Dia yang dengan heroiknya menyelamatkan Vatikan dan dia jugalah yang merencanakan pembunuhan keji dengan menyiksa para kardinal sebelum ajal menjemput mereka. Janus is angels and demons. Dialah sosok malaikat dan iblis sesungguhnya. Malaikat yang rupawan dengan hati seperti iblis, atau iblis buruk rupa yang menyamar menjadi malaikat.
***
Dan Brown adalah salah satu penulis yang doyan menjual sensasi. Dalam dua buku pertamanya dengan karakter utama Robert Landon (selain The Da Vinci Code yang kontroversial itu), Brown selalu menyerempet tentanug keyakinan umat Nasrani serta konspirasi-konspirasi berdasarkan 'fakta dan data akurat' yang entah darimana didapatkan olehnya. Angels and Demons juga menyisipkan cerita perseteruan antara kaum illuminati dan gereja katolik, antara sains dan agama, ilmu pengetahuan dengan spiritualitas, dan keyakinan melawan kecerdasan.
Mereka beranggapan bahwa matahari adalah pusat tata surya, bumi berbentuk bulat, dan bumi beserta bintang-bintang dan bulan berjalan mengelilingi matahari. Ini bertentangan dengan kayakinan pihak gereja bahwa bumi itu datar dan bumi juga adalah pusat tata surya dimana matahari dan bintanglah yang berputar mengelilingi mereka. Inilah yang menjadi dasar bagi Dan Brown menulis novel Angels and Demons. Kisah balas dendam para ilmuwan yang kini bergerak dalam bayang-bayang bernama illuminati melawan gereja yang kolot dan congkak.
***
Akhir Mei kemarin, klub Arsenal Football Club menyampaikan pengumuman yang bisa membuat sebagian fans mengalami serangan jantung bahkan stroke. Pihak manjemen menyatakan bahwa mereka memperpanjang kontrak Arsene Wenger untuk dua tahun ke depan. Padahal, Wenger santer diisukan akan meninggalkan Emirates Stadium setelah kontraknya habis akhir musim ini.
Rapor Wenger dalam beberapa tahun terakhir memang tidak bagus-bagus amat. Wenger masih memasang pricetag pada pemain terbaiknya, ditambah misi 'empat besar EPL' yang terus dicanangkan agar tetap lolos ke Liga Champions. Sayangnya musim ini Arsenal harus puas finis di posisi lima. Beruntung mereka masih sanggup menggondol Piala FA.
Hal inilah yang membuat para fans menuntut perubahan. Arsenal bukanlah Arsene FC. Era Wenger harus segera diakhiri. Mereka menginginkan pelatih dengan gaya baru, filosofi baru dan motivasi yang menggebu-gebu. Sayangnya pihak klub menangani masalah ini dengan mengambil solusi yang tak lain adalah masalah itu sendiri. Wenger adalah sumber permasalahan dan Wenger juga adalah solusi dari masalah tersebut. Jadilah Wenger sebagai solusi untuk masalah dan juga masalah dalam solusi itu sendiri. Wenger adalah perwujudan dari malaikat dan iblis.