Ya, sebenarnya Ada Apa Dengan Cinta? 2 hanyalah sebuah fan service. Kisah Rangga dan Cinta dalam sekuel tersebut tidak se-epic film pertamanya, namun cerita yang dituangkan juga tidaklah buruk. Dan film AADC2 memang hanya sekedar pelepas dahaga untuk para fans. Seluruh kru baik produser, sutradara, aktor dan aktris bekerja keras dalam merampungkan proyek ini dengan sepenuh hati. Dan seperti itulah yang saya lihat pada Mourinho dan MU. Mou juga bekerja keras untuk memenuhi ekspektasi publik Old Trafford. Buktinya ia sudah memberikan fan service berupa trofi Community Shield dan Piala Liga, ditambah potensi meraih trofi Liga Eropa. Anggap saja trofi kelas dua menjadi fan service dari awal kisah Rangga dan Cinta ini.
Musim ini, Mourinho dan MU memang tidak buruk-buruk amat kalau tidak disebut mengecewakan. Di liga mereka selalu menempati posisi favorit, posisi enam. Mencatat rekor 25 laga tak terkalahkan tetapi sering mencatat hasil imbang yang membuat Mou mendapat julukan baru, 'The Special One, One Point'. Pola permainan MU juga monoton. Sesekali mereka tampil menyerang, tetapi kadang mereka bertahan dan menunggu serangan balik. Seperti bukan Manchester United yang saya kenal.
Anyway, setiap kali menonton pertandingan MU yang berakhir kalah, imbang atau menang dengan kurang meyakinkan, membuat saya yang bukan fans MU selalu bertanya-tanya. "Ada apa dengan MU?", itu yang terbesit setelah laga usai. Lalu kala menonton pertandingan mereka berikutnya, pikiran itu kembali muncul, "Ada apa dengan MU? 2", lalu usai laga ketiga, saya kembali menggumam, "Ada apa dengan MU? 3", dan begitu seterusnya. Tak salah jika Ada Apa Dengan Cinta? memang cocok untuk menggambarkan MU saat ini.
[caption caption="Jose Mourinho di Old Trafford || (sumber: dailystar.co.uk)"]
Sebuah lagu terdengar. Saat menulis artikel ini saya memang sedang memutar tembang lawas yang dinyanyikan oleh penyanyi favorit saya, Gamaliel, Audrey dan Cantika (GAC). Gita Cinta dari Old Trafford, sebuah kisah yang ingin diulang Mourinho dan MU. Entahlah, saya sendiri tidak tahu bagaimana ending dari 'film'Â tersebut. Dan sedetik kemudian, lantunan reff dari lagu Galih dan Ratna berkumandang...
Oh Galih oh Ratna..
Cintamu abadi..
Wahai Galih duhai Ratna..
Tiada petaka merenggut kasihmu..
Oh Mourinho oh MU..
Malangmu abadi..
Wahai Mourinho duhai MU..
Banyak petaka merenggut kisahmu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H