Namun belakangan ini ada satu hal yang setidaknya masih bisa dibanggakan oleh fans Arsenal. Mereka selalu merayakan St. Totteringham's Day, hari dimana perolehan poin di klasemen selalu diatas Tottenham Hotspurs dan tidak mungkin terkejar. Lebih tepatnya untuk menegaskan bahwa merekalah klub terbaik di London utara. Sayangnya laga pada Minggu (30/4/17) gudang peluru malah takluk di tangan tim ayam sayur. Musim ini Spurs bisa jumawa karena akhirnya finis di atas Arsenal setelah di-bully selama 22 tahun!
Apa tanggapan Profesor Arsene?
"Kami tak pernah punya target untuk finis di atas Spurs. Kini, kami berjuang untuk finis empat besar dan memenangi satu piala."
Bagai sambaran petir di siang bolong, inilah 'pengakuan' super jujur dari si Profesor jenius. Tak heran bila sikap para Gooners seperti kaset kusut yang diputar berulang-ulang. Dengan side A berjudul "In Wenger We Trust" lalu kembali ke side B, "Wenger Out!"
Dan begitulah kura-kura yang terjadi tiap musimnya.
[caption caption="Wenger Out! || (sumber: skysports.com)"]
Hadiah Terakhir
Arsenal memang memiliki peluang juara setelah masuk ke babak final piala lokal usang (karena berusia ratusan tahun). Namun lawan yang mereka hadapi adalah pemimpin klasemen liga yang juga berhasrat menjadi juara. Profesor Arsene jelas ingin memberikan sesuatu yang mungkin menjadi hadiah terakhir dan kenang kenangan darinya untuk pasukan gudang peluru.
21 tahun agaknya sudah cukup dan sekaranglah waktunya untuk pergi. Fans menginginkan sosok pelatih dengan ide baru, hasrat baru, gairah baru serta bermental juara. Profesor juga tak perlu malu karena ia sukses mencetak rekor pribadi sebagai pelatih kedua terlama yang melatih satu klub, di bawah kakek bangkotan. Setidaknya ia bisa bangga menjadi pelatih terlama yang minim gelar.
Mari bayangkan skenario terburuk. Bagaimana bila Arsenal kalah di final piala FA, ditambah kegagalan finis empat besar serta harus bermain di Liga Malam Jumat musim depan. Tentu ini akan semakin memuluskan langkah profesor keluar. Ia sadar bahwa dua piala lokal usang dan dua piring cantik yang ia raih dalan tiga tahin terakhir tak cukup untuk memuaskan para Gooners.
Lalu apa yang menjadi kenang-kenangan yang pantas untuk profesor? Yah.. Semoga saja ada golongan fans yang tak terima bila Wenger harus out dan sulit untuk move on. Mungkin saja setelah mengumumkan ia berhenti di akhir musim, akan ada ratusan bahkan ribuan karangan bunga 'made in rawabelong' yang menghiasi lapangan Stadion Emirates. Ya, sesuatu untuk menunjukan bahwa Wenger begitu dicintai oleh para fans meski ia bukan gubernur London yang baru saja kalah dalam election dan juga tidak sedang tersandung kasus penistaan agama.