Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Belajarlah dari Musim ini, Pep

28 April 2017   16:43 Diperbarui: 4 Mei 2017   12:28 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Pep Guardiola || (sumber: www.tahuberita.com)"][/caption]

Jika ada pelatih sepakbola paling tersial di musim, saya tak ragu untuk menulis nama Pep Guardiola. Bukan Claudio Ranieri, bukan pula Frank de Boer, tapi Guardiola. Ya Guradiola yang terkenal dengan filosofi sepakbola indah ala balerina plus akting kelas Oscar itu.

Dunia sempat terkejut ketika Pep 'berani' keluar dari zona nyamannya yang selalu bermain di liga dan membesut tim yang aman dan nyaman. Ia memilih sebuah tim berlabel instan yang minim sejarah maupun prestasi. Namun bukan pria namanya jika tidak mencoba menantang dirinya sendiri. Sesuatu yang harusnya membuat salah satu striker, yang baru saja cedera di kota Manchester tetangga, berpikir ulang karena pernah menyebut bahwa Pep itu pengecut (bukan pria)!

Tantangan di kota Manchester

Meninggalkan Barcelona dan Bayern Munich dengan bergelimang gelar merupakan prestasi seorang Pep Guardiola. Meski ada komentar nyinyir yang menyebut bahwa ia hanya meneruskan pekerjaan pelatih sebelumnya dengan warisan skuat yang sudah klik, tetap saja butuh campur tangan pelatih dalam memberi pengaruh untuk memelihara mental dan hasrat juara.

Setidaknya Pep berhasil memaksimalkan serta menanamkan filosofinya pada tim yang ia poles karena itu bukanlah perkara mudah. Ambil contoh bagaimana pelatih pilihan Sir Alex Ferguson gagal total bersama MU atau si gendut Rafa Benitez yang malah membuat tim peraih treble winners terjun bebas.

Kedatangan Pep memang bikin heboh, bahkan pengumumannya saja sudah membuat Manchester City morat-marit. Jelas karena saat itu Pep masih berstatus pelatih Bayern Munchen. Imbasnya, The Citizens yang masih dilatih oleh Manuel Pellegrini mengalami inkonsistensi. Para pemain seperti galau apakah mereka akan dipertahankan atau akan dibuang oleh pelatih baru.

[caption caption="Manchester City Squad || (sumber: www.skysports.com)"]

[/caption]

Beruntunglah para skuat Tukang Minyak dari Arab masih tetap fokus dan berhasil menggondol piala kaleng biskuit, ditambah kenang-kenangan sukses menjadi semifinalis Liga Champions (untuk pertama kali dalam sejarah), plus mengamankan jatah bermain di Eropa kelas elit musim depan, sebuah oleh-oleh dari Pellegrini untuk Pep.

Selain itu, kedatangan Pep juga disebut-sebut akan mengubah sepakbola Inggris. Kita sudah paham betul filosofi tiki-taka miliknya yang diramal akan mengganti, merusak atau mungkin menyempurnakan kick n rush ala Inggris. Pers Inggris mungkin lupa bahwa Pep tetaplah newcomer di Liga Inggris, dan jangan lupakan juga bahwa ia akan terjun di liga kompetitif dengan pelatih-pelatih kelas dunia lainnya.

Pro dan Kontra bersama The Citizens

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun