Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

6 Inspirasi Traveling dari Film Trinity, The Nekad Traveler

22 Maret 2017   13:00 Diperbarui: 26 Maret 2017   17:00 9083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="TRINITY The Nekad Traveler || (sumber: tabloidku.id)"][/caption]

TRINITY The Nekad Traveler. Itulah film yang menjual keindahan alam berbalut kisah cinta, keluarga dan persahabatan. Setelah menontonnya saya ingin memberikan sedikit ulasan, bukan review atau sinopsis, tetapi bagaimana sebuah film yang sukses memvisualisasikan pesona Indonesia ini bukan hanya bikin baper penontonnya (khususnya para traveler) tetapi juga memberikan inspirasi-inspirasi dan pelajaran dalam bertraveling.

Dalam tulisan ini saya juga akan membagikan pengalaman pribadi saya sebagai traveler dalam setiap inspirasi yang saya dapatkan dari film TTNT. So, inspirasi traveling dan perjalanan apa sajakah dari biografi salah satu traveler kondang di tanah air ini, berikut ulasannya: (WARNING. SPOILER ALERT!!!)

1. Miliki Bucket List

Karakter Trinity digambarkan sebagai seorang wanita yang memiliki bucket list atau daftar keinginan. Bucket list tersebut semuanya berisi tentang jalan-jalan, dimana ia menulisnya dalam satu buku kemudian mencoretnya ketika keinginan itu sudah tercapai.

Btw, apakah Anda sudah memiliki bucket list travel di tahun ini? Mungkin sebagian dari Anda mengatakan bahwa kita hidup tak perlu muluk-muluk atau menuruti keinginan saja. Namun percayalah, bucket list akan menjadi salah satu motivasi untuk mencapai keinginan-keinginan yang amat sayang jika tidak kita perjuangkan dan dilewatkan begitu saja. Tak perlu bersikap skeptis atau pesimis, namun kita harus menuliskan bucket list tersebut dengan optimistis.

[caption caption="Travel writer and blogger || (sumber: id.tabloidku.com)"]

[/caption]

"Jika kita menginginkan sesuatu, alam semesta akan mendengar serta akan membantu mewujudkannya."

Lalu apakah kita bisa yakin bucket list itu bisa tercapai? Well, awal tahun 2016, saya memang tidak membuat bucket list, tetapi sebuah resolusi yakni 'take a trip and enjoy life'. Ya, saya ingin lebih sering jalan-jalan dan menikmati hidup. Sialnya, sampai bulan ke-7 resolusi ini jauh dari harapan akan terealisasi. Tetapi seperti yg dikatakan Trinity, jika kita ingin sesuatu percayalah kita akan mendapatkannya. Tiba-tiba di bulan ke-8 akhirnya saya mendapatkan yang saya sebut 'a trip to enjoy life'. Bukan hanya itu, perjalanan saya juga terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya sampai saat saya menulis artikel ini.

Tahun ini saya juga memiliki bucket list travel, yakni mendapatkan banyak vitamin sea. Karena itu saya membutuhkan tempat dengan laut indah, pasir putih dan bentang alam yang mempesona. Belitung dan Derawan adalah tujuan utama saya. Sejujurnya sampai saat ini bucket list tersebut belum tercapai. Namun ingat bahwa tahun lalu saja resolusi saya tercapai di bulan ke-8, dan ini masih bulan ke-3. Bucket list adalah salah satu bagian dari resolusi dan saya percaya saya pasti akan mencoret bucket list tersebut bila sudah tercapai nanti. So bagi Anda yang belum membuat bucket list, write it now! Make a things to do before you kick the bucket.

2. Pandailah Mencuri Waktu

Karena hobi jalan-jalan, Trinity sering menghabiskan jatah cutinya. Bahkan ketika jatah cuti sudah habis ia masih ingin terus traveling. Trinity pun tak kehabisan akal, ia mencoba segala cara untuk 'mencuri' waktu. Misalnya membuat proyek di luar kota agar bisa sekalian jalan-jalan bahkan sampai menjilat bosnya.

Harus diakui salah satu kesulitan untuk traveling selain masalah bajet adalah waktu. Kita memang ingin jalan-jalan, namun jangan lupakan kewajiban sebagai orang dewasa dan bertanggung jawab, yaitu bekerja. Traveling butuh uang, dan uang bisa didapatkan dengan bekerja. So, bagaimana caranya kita mencuri-curi waktu buat jalan-jalan?

[caption caption="Traveling || (sumber: tribunnews.com)"]

[/caption]

Saya bekerja di sebuah perusahaan berprinsip 'kekeluargaan' dimana untuk mendapatkan cuti 'resmi' dari bos sangatlah sulit, jika bukan untuk hal-hal penting dan mendesak. Karena itulah saya menyiasatinya dengan alasan 'palsu nan umum'. Yup, saya seringkali absen dengan alasan 'sakit' (benar, jiwa saya yang sakit dan butuh liburan). Karena alasan sakit terlalu sering dipakai saya juga menggunakan alasan lain seperti orangtua atau ponakan saya sakit jadi harus ada yang menjaganya, dsb.

Tak hanya itu, jatah 'kabur' yang mepet akibat perjalanan pulang yang panjang juga seringkali membuat saya mengabaikan istirahat. Pernah suatu kali ketika pulang sehabis traveling saya langsung bekerja. Jika datang telat terkadang saya membuat alasan seperti 'ingin mengambil surat buat nyoblos pilkada', 'mau ambil npwp','ngurus surat ke kelurahan', dan alasan-alasan lainnya. Padahal saat itu saya baru touchdown ke ibukota dan langsung berganti kostum.

Saya tentu tidak menyarankan Anda melakukan hal ini jika Anda tak kuat iman (karena sering berbohong) atau memiliki fisik dan stamina yang prima (karena langsung banting tulang ketika baru saja 'pulang'). Saya juga tidak peduli apa pendapat Anda tentang cara saya mencuri waktu. Saya tidak mau menjadi robot yang waktunya dihabiskan untuk memeras keringat lalu menyesal di kemudian hari. Karena jika tidak dengan cara seperti ini, saya tidak akan bisa traveling. Jika inilah satu-satunya cara untuk memuaskan nafsu bertualang saya, saya akan lakukan itu!

3. Nikmati Kulinernya

"Traveling itu bukan hanya makan makanan jalanan aja tetapi harus coba makanan gedongan juga."

Itulah salah satu prinsip Trinity saat traveling. Dan memang saya pribadi juga memiliki prinsip bahwa traveling bukan hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga menikmati kelezatan kulinernya. Sayangnya saya sering melihat hal ini diabaikan oleh beberapa traveler, khususnya para backpacker atau budget traveler. Terkadang demi menekan bajet mereka rela makan 'seadanya'.

Bukan berarti makan makanan yang tidak enak namun urusan ngirit soal perut sedikit memprihatinkan. Mereka hanya menyantap menu rumahan sekelas warteg dan pecel lele atau makanan pinggiran murah meriah lainnya. Buat apa datang jauh-jauh hanya untuk makan warteg atau pecel lele. Toh di kota tempat tinggal Anda bisa memakannya setiap saat. Saya pribadi lebih suka mengkombinasikan antara street food dan resto food. Bahkan sebelum berangkat saya sudah gugling dulu kuliner-kuliner apa saja yang terkenal di tempat tujuan saya.

Harus saya akui, street food dan kuliner adalah identitas suatu destinasi wisata dan mayoritas street food yang saya coba saat traveling tidak pernah mengecewakan. Berbeda dengan makanan sekelas resto dan cafe sejenisnya. Saat ke Bandung, saya pernah memesan kopi 'mahal' yang ketika disajikan membuat saya terkaget-kaget karena ukuran cangkirnya yang super duper imut. Selain itu saya juga pernah mencicipi es krim di salah satu resto di Malang yang rasanya tidak sesuai harganya yang menjulang. Tetapi tidak semuanya buruk. Saya pernah mencicipi nasi campur khas Bali ala resto yang (maaf) daging babinya amat sangat enak. Selain itu pernah suatu kali ketika jenuh dan tak tahu harus kemana, akhirnya saya ngemall di Semarang dan makan di salah satu restoran jepang di dalam mall tersebut. Intinya, jangan pelit-pelit lah untuk urusan makanan ketika jalan-jalan.

4. Bersenang-senanglah

Ada salah satu scene dimana Trinity menegur salah satu sahabatnya saat traveling karena tidak 'enjoy the moment' dan malah sibuk foto-foto. Lalu ada pula adegan dimana Trinity berdebat dengan sahabatnya yang lain karena ia menginginkan liburan yang sedikit mahal tetapi sahabatnya berpikir itu overbudget.

[caption caption="Liburan bareng || (sumber: hot.detik.com)"]

[/caption]

Harus diakui, liburan dengan banyak orang itu ribet. Saya perjelas lagi, memang bikin RIBET! Selain harus menyatukan keinginan, kita juga harus bersabar dan mengalah serta mengesampingkan ego masing-masing. Bertahun-tahun yang lalu saat liburan bersama teman-teman ke Anyer, teman saya mengajak naik banana boots. Sebenarnya saat itu status saya adalah pengangguran dan baru saja dipecat (this is true!). Saya pun berterus terang bahwa saya sedang tidak ada uang alias bokek. Akhirnya teman saya pun mengerti dan teman-teman yang lain memutuskan bahwa kami batal naik banana boots yang harganya, bagi saya, saat itu cukup mahal. Kami pun hanya bersenang-senang dan main di pantai saja.

Cerita diatas cukup indah bukan, namun saya juga memiliki cerita yang menjadi pengalaman berharga. Masih dengan orang-orang yang sama, saat itu kami mengambil waktu liburan ke Lembang. Kebetulan salah dua diantara mereka adalah sepasang kekasih, dan sepertinya memang sedang berantem. Imbasnya adu mulut keduanya malah membuat liburan kami berantakan. Bahkan si perempuan mengusir kami di tengah jalan (karena dia yang punya mobil). Kami pun mencak-mencak karena tujuan utama adalah berlibur dan bersenang-senang, bukan malah ribut dan bertengkar. Yah setidaknya akhirnya kami berbaikan kembali dan melanjutkan liburan tersebut.

Pelajaran yang bisa dipetik dari hal ini adalah, saat liburan atau traveling, lupakan sejenak semua masalah dan bersenang-senanglah. Tarik nafas dalam-dalam, hirup udara segar agar pikiran kembali jernih. Ingat, kita tidak sedang traveling seorang diri dan harus menyenangkan semua pihak. Sebenarnya masih ada banyak kisah-kisah liburan tak menyenangkan saya bersama 'orang-orang ribet' lainnya baik sebelum atau saat perjalanan berlangsung. Sesuatu hal yang akhirnya memutuskan saya untuk menjadi traveler yang sering melakukan solo backpacker.

5. Masalah Cinta

"Kisah cinta gue gak ada yang bisa dibanggain."

Itulah yang dikatakan oleh Trinity ketika berpisah dari Paul.

Ehem.. Menurut riset tak resmi, 90% traveler adalah jomblo, seperti nasib Trinity. Mengapa demikian? Karena mereka adalah orang yang punya banyak waktu, terutama untuk diri sendiri. Jika mereka memiliki pasangan, pasti mereka akan menggunakan uang untuk modal nikah ketimbang traveling yang hanya buang-buang duit. Selain itu, saya rasa pasangan bisa cembetut terus jika melihat kita traveling terus-terusan.

Sebenarnya ada kisah unik tentang masalah cinta ini. Saya pernah mengikuti open trip yang diadakan baik oleh tour agent atau komunitas traveling. Memang seru bertemu dengan teman-teman baru. Sayangnya beberapa dari mereka mengikuti tur dengan 'hidden mission'. Saya sendiri sudah sering di-cengin atau dijodoh-jodohin dengan dua-tiga peserta sekaligus. Bahkan pernah suatu waktu saat sedang sarapan, ada seorang perempuan yang kebetulan duduk tak jauh dari saya mengajak berkenalan tanpa basa-basi. Belakangan saya tahu kalau perempuan itu ikut tur karena ingin mencari teman baru (dan seiman).

[caption caption="Nekad traveler || (sumber: id.bookmyshow.com)"]

[/caption]

Honestly, bagi saya traveling bukanlah ajang untuk pencarian jodoh. Alasan utama saya traveling adalah untuk menenangkan diri, mencharge ulang pikiran serta mendapatkan inspirasi. Memang jodoh tidak ada yang tahu dan mungkin saja kita akan bertemu dengannya saat traveling. Sayangnya dari banyaknya lawan jenis yang saya kenal di perjalanan tak satupun diantara mereka yang masuk tipe dan kriteria saya, bahkan yang paling mendasar sekalipun.

Sebuah penelitian mengatakan bahwa traveling lebih membahagiakan ketimbang membeli barang bahkan menikah. Mungkin saja masalah cinta ini hanya akan dimengerti oleh para traveler sejati.

6. Pengorbanan = Kenikmatan

Trinity mendapat kejutan dari Mr.X dimana ia dibelikan tiket dan akomodasi untuk berlibur ke Maldives. Awalnya ia memang menikmati, namun ada kejanggalan dalam hatinya.

"Gue merasa gak nyaman. Gue gak pantes tetima semua ini."

Menerima hadiah secara gratis dan cuma-cuma memang membahagiakan. Namun dimana letak kesenangannya. Meski setiap orang memiliki karakter berbeda-beda, setidaknya Trinity diajarkan untuk berusaha jika ingin mendapatkan sesuatu. Bila tak ada perjuangan, kita tidak akan bisa menikmati hasilnya.

Seperti yang saya jelaskan, masalah utama ketika ingin traveling adalah bajet dan waktu, dan yang paling utama adalah bajet. Ketika sedang banyak uang mau jalan-jalan kemanapun  terasa mudah. Namun pernah suatu kali saya ingin traveling, tapi dana sedang tipis-tipisnya. Akhirnya saya memutar otak agar bajet cukup. Saya berusaha hidup seirit mungkin, seperti mengurangi nongkrong atau ngedate (i'm sorry gals), saya juga mencoba mencari penghasilan tambahan. Setelah dihitung-hitung dananya masih belum cukup. Akhirnya saya melakukan jalan terakhir. Setiap bulan setelah menerima gaji saya memang membayar kewajiban-kewajiban saya. Ada salah satu yang masih bisa dinegoisasikan (karena secara hitung-hitungan tidak akan merusak finansial saya di waktu ke depan), dan akhirnya saya mendapatkan dana untuk liburan.

Hasilnya? Jujur saja perjalanan kali itu menjadi salah satu perjalanan terindah dalam hidup saya, terlepas dari segala kekurangan dan kelebihannya. Dan saya merasa, pengorbanan 'berdarah-darah' tersebut sebanding dengan kenikmatan yang saya dapatkan. Seperti yang Trinity katakan:

"Untuk mendapatkan sesuatu kita harus berusaha dan bekerja keras."

Traveling memang menyenangkan. Apalagi jika itu adalah liburan yang kita tunggu-tunggu dan kita berjuang untuk meraihnya. Saya yakin kita semua pasti setuju jika semakin keras perjuangan dan pengorbanannya, semakin indah pula kenikmatan dan kebahagiaan yang kita dapatkan.

"Why traveling isn't cheap. Because the experiences, moments, memories and happiness can you get is priceless."

[caption caption="Maudy Ayunda, Trinity & Hamish Daud | (sumber: bintang.com)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun