Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Rencana Perjalanan: Napak Tilas Rupiah

7 Januari 2017   11:19 Diperbarui: 7 Januari 2017   16:40 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Mata uang rupiah terbaru"][/caption]

Akhir tahun lalu, Bank Indonesia (BI) merilis mata uang rupiah dalam bentuk baru, tujuh pecahan uang kertas dan empat uang logam. Selain sebagai penyegaran, mata uang ini juga akan menggantikan uang rupiah versi lawas yang sudah lama beredar.

Mata uang terbaru hadir dengan desain yang simpel tanpa melupakan identitas NKRI. Selain munculnya pahlawan-pahlawan baru, sisi lain mata uang juga penuh nuansa nasionalisme. Khusus untuk pecahan kertas, BI membuat salah satu sisi sangat khas Indonesia. Ada kesenian tari, keberagaman flora serta keindahan pariwisata yang melebur menjadi satu. Tentunya ini sedikit berbeda dengan lembaran kertas versi sebelumnya dimana sisi lain mata uang, selain gambar pahlawan, hanya berfokus pada satu poin saja, misalnya sejarah, budaya, seni ataupun wisata.

Keindahan Pariwisata Nusantara

Wonderful Indonesia. Tak perlu diragukan lagi, negara kita kaya akan alam, budaya, kesenian dan bermacam-macam keindahan lainnya. Khusus untuk pariwisata, mulai dari bahari, pegunungan serta bangunan bersejarah turut mewarnai pariwisata di negeri kita tercinta yang bukan hanya menarik wisatawan lokal tetapi juga dari negeri seberang.

Tak ayal, pada tujuh lembar pecahan mata uang terbaru BI memasukkan beberapa tempat wisata yang merepresentasikan Indonesia. Sebut saja Gunung Bromo dengan golden sunrise-nya yang mendunia, juga Wakatobi dengan keberagaman biota lautnya. Selain itu masih ada Ngarai Sianok, Banda Neira, Taman Nasional Komodo, Derawan dan Raja Ampat.

Nama-nama tersebut tentu tak asing bagi traveler yang sudah atau berencana mengelilingi Indonesia. Apalagi sebagian besar berasal dari Indonesia Timur yang terkenal akan keindahan laut dan bawah lautnya. Indonesia memang surga.

Sumber: www.naturalsunrisetour.com
Sumber: www.naturalsunrisetour.com
Lalu, Apa Rencananya ?

No offense, memang ada banyak orang Indonesia lebih suka plesir ke luar negeri. Padahal sebenarnya di dalam negeri ada banyak keindahan yang tidak ada di negeri orang. Okelah, jika uang bukan masalah siapa yang tak mau menghabiskan malam romantis di Paris, belanja fashion di Milan atau menyantap kimchi di Korea. Tak ada yang salah jika menghabiskan uang ke luar negeri, namun jangan sampai melupakan negeri sendiri.

Karena itulah poin utama dari tulisan ini berada pada judul dan berhubungan dengan kalimat pembuka. Ya, saya akan melakukan sebuah perjalanan yang akan saya beri judul: NAPAK TILAS RUPIAH. Sebuah petualangan untuk menjelajahi destinasi-destinasi wisata di mata uang pecahan kertas terbaru.

Siapa sih yang tidak ingin ke Kepulauan Derawan yang disebut-sebut sebagi Maldives-nya Indonesia, atau ke Taman Nasional Komodo melihat si naga purbakala yang merupakan fauna asli nusantara. Jangan lupakan pula Banda Neira dan Raja Ampat, sebuah bongkahan surga yang jatuh ke bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun